- 27

100 20 0
                                    

Langit Olympus terlihat begitu cerah. Mora berniat mengunjungi Olympus tempat demigod, tetapi sebelum itu dia ingin meminta ijin ayahnya. Mora berjalan ke arah ruangan dan mengetuk pintu pelan.

"Ayah? Boleh masuk?"

"Masuk aja"

Mora membuka pintu, lalu tersenyum ke ayahnya. Zeus yang melihat Mora, ikut tersenyum kemudian mengode putrinya agar mendekat.

"Kenapa? Kamu mau apa?"

Mora tersenyum, "Aku boleh ke tempat demigod? Cuma ketemu yang lain aja kok ga ngelatih"

Dewa Zeus tersenyum, "Udah sehat beneran?"

Mora mengangguk.

"Ya udah boleh. Tapi jangan capek-capek ya?"

Mora mengangguk. Lalu berlari memeluk dewa Zeus.

"Makasih ayah!"

Dewa Zeus tertawa, kemudian membalas pelukan putrinya itu.













"KAK MORA!! KANGEN!!!"

Mora tersentak tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Dari auranya, dia bisa melihat jika seseorang itu salah satu anak Hermes, Niel.

"Hei? Sesek tau lepas dulu!"

Mora tersenyum kemudian mencubit pipi laki-laki itu.

"Perasaan kemaren ke istana deh? Masih kangen?"

Niel mengangguk, "Udah sebulan ga liat kak Mora, kangen!"

Mora tertawa kecil, kemudian mengode laki-laki di depannya agar kembali memeluknya.

"Bayi gedenya Mora tambah tinggi aja. Sekarang berapa sih tingginya?"

Niel tampak berpikir, "Kayaknya 183 cm?"

Mora melebarkan matanya, "Serius?!"

Niel mengangguk. Mora terkekeh. Pantas saja. Perasaan laki-laki itu masih kecil, sekarang tingginya sudah melebihi dirinya.

"Yang lain mana?"

"Kumpul di danau sebelah rumah demigod Poseidon"

"Ngapain?"

"Biasa hehe"

Mora mengangguk paham. Lalu berjalan mengikuti Niel ke arah danau dan bertemu dengan keturunan dewa yang lain.












"Gue ga liat Lorcan. Biasanya kalo dipanggil langsung ke sini" Ucap Jav sambil melempar bebatuan kecil ke danau.

"Sibuk kali" Jawab Brian santai.

"Ya kali? Sibuk ngapain anjir? Kerjaan dia aja muter-muter Olympus doang"

Brian hanya menghela melihat kedua temannya itu.

"Btw nih ya kakak-kakak. Aku kok ngerasain auranya kak Mora deket sini"

Elgar mengangguk, membenarkan ucapan Regan.

"Gue juga ngerasain"

"Ih sama! Auranya makin dekat!!!"

Regan dan Vier saling bertatapan karena berbicara bersamaan.

"Halo!!"

Semua yang ada di danau terdiam. Mora, gadis itu melihat mereka bingung.

"Kenapa? Ada yang salah?"

"KAK MORA!!!"

Regan dan Vier berlari ke arah Mora dan memeluknya. Niel yang masih di sebelah Mora, ikut memeluk gadis itu juga.

SIREN | Soobin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang