- 40

150 21 0
                                    

Pertarungan antara Mora dan Jav menjadi semakin sengit. Beberapa demigod hanya berani menyaksikan dari jauh. Itu pun harus tetap berjaga-jaga karena beberapa panah Mora masih berterbangan ke arah mereka.

Api biru di sekeliling Mora semakin membesar. Menjadi pertanda dia menyerahkan semua kekuatannya untuk membunuh laki-laki di depannya itu. Bahkan sampai membakar beberapa pohon dan rerumputan yang diinjaknya. Sedangkan Jav, masih santai karena di kelilingi oleh roh-roh hitam paling kuat yang dari tadi membantunya melawan gadis itu.

"Cuma segitu kekuatan lo? Kirain kuat banget sampe bisa bikin dewa Zeus ambruk hahaha ternyata biasa?"

Mora mengangkat satu alisnya, kemudian tertawa sambil terus mengindari serangan dari roh hitam Jav.

"Lo udah mau tau kekuatan terbesar gua?"

Jav tertawa, "Boleh"

Mora tersenyum tipis, sebelum menutup matanya dan awan-awan hitam mulai berkumpul di atas mereka. Beberapa petir biru mulai menyambar. Dan salah satunya yang tersambar adalah roh hitam Jav. Jav sampai terkejut saat salah satu roh hitamnya menggeram kesakitan sebelum berubah menjadi abu.

"Oh.. ternyata kelemahan mereka itu petir?"

Mora dengan cepat mengarahkan petir-petirnya ke roh-roh hitam Jav sampai perlindungan laki-laki itu berkurang.

"Bajingan!"

Jav dengan cepat mengeluarkan tongkatnya. Mora tersenyum kecil saat melihat lawannya itu akhirnya mengeluarkan senjatanya. Bahkan tongkat itu seperti akan membunuhnya detik itu juga.

"Satu lawan satu bisa aja sih" Ucap Mora santai.

Jav dengan cepat mengarahkan tongkatnya ke Mora, dan gadis itu dengan santai menghalangi cahaya mematikan milik Jav dengan busurnya.

"Segitu aja?"

Jav marah. Dia menyuruh para roh hitam yang tersisa untuk mundur dan membiarkan dirinya melawan gadis itu sendiri. Semarah-marahnya Jav, dia tidak mau melihat gadis itu terbunuh karena dirinya sendiri.

"Mau nyoba sesuatu ga?" Tanya Mora sambil mengangkat busurnya.

Jav memperhatikan gadis itu mengarahkan busurnya ke arahnya. Jav tertawa. Saat busur petir itu mencoba menembus tubuhnya, Jav dengan cepat membuat benda itu terbelah menjadi dua dengan tongkatnya.

"Segitu aja? Apaan?"

Mora menggeleng, "Coba liat ke belakang"

Jav menuruti perkataan Mora. Dia terkejut melihat roh-roh hitam miliknya sudah menjadi abu karena tertancap beberapa panah milik Mora. Dan hanya tersisa satu roh hitam tepat di belakangnya

"Gimana?"

Jav melihat Mora tajam, "Ternyata ini kekuatan baru putri Morana?"

Mora menjentikkan jarinya, "Keren kan?"

"Lebih keren kalo lo jadi milik gue"

"Di mimpi lo"

"Gue bakal bikin itu jadi kenyataan"

Jav dengan cepat mengarahkan tongkat cahayanya ke Mora. Mora yang sempat lengah, terkena sedikit cahaya milik Jav di tangan kanannya.

"Sialan!"

Mora meringis, melihat darah mulai menetes. Gadis itu memilih mengabaikan lukanya dan langsung menarik panahnya.

"Siap-siap aja"

Petir mulai menyambar diikuti tarikan panah gadis itu. Satu roh hitam dengan cepat melindungi Jav dan memantulkan panah-panah Mora ke arah lain.

"Pangeran Jav mending mundur biar saya yang hadapi putri Athanasia"

SIREN | Soobin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang