- 39

106 18 0
                                    

Mora terdiam saat melihat sebuah pintu kayu di bawah tepat tertutup daun-daun yang berguguran. Mora menyisihkan daun-daun itu dan membuka pintu. Aura Brandon mulai terlihat di sana. Mora dengan cepat berlari masuk menerobos akar-akar yang menghalanginya. Tak peduli lagi kulitnya tergores sampai akar itu akhirnya terbakar karena kekuatannya.

"Brandon?"

Mora melihat seorang laki-laki yang diam, tengah dikurung di penjara dengan kawat duri melingkarinya.

"Brandon?!"

Laki-laki itu membuka matanya. Agak meringis karena merasakan aura panas yang menusuk ke luka-luka di tubuhnya.

"M-mora? Aw!"

Mora langsung berlari ke Brandon dan berusaha membuka kawat-kawat duri itu. Tak peduli dengan tangannya yang terluka sampai darah menetes merembes ke tanah.

"Bertahan bentar!!"

Pandangan Brandon benar-benar sudah buram. Dia bahkan hanya sekilas melihat seseorang dengan rambut biru es. Tapi dari aura dan suaranya dia benar-benar yakin jika itu putri Zeus.

Penjara itu sudah terbuka. Mora dengan cepat menarik tubuh Brandon keluar.

"Brandon? Jawab gua kalo lo masih sadar!"

Brandon hanya mengangguk pelan. Dia bisa merasakan tubuhnya terasa basah.

"L-lo luka?"

Mora melihat tangannya yang sudah berubah berwarna merah darah. Tapi gadis itu memilih menggeleng.

"Ga kok. Gua gapapa. Sekarang kita keluar!"

Baru saja Mora hendak mengangkat tubuh Brandon, bahunya ditahan seseorang. Alvaro, laki-laki itu berusaha mati-matian memegang pundak Mora walaupun tangannya terasa terbakar.

"Biar gua aja. Kasian Brandon kepanasan"

Mora tersentak. Dia baru sadar jika kekuatannya benar-benar menyelimuti tubuhnya. Mora dengan cepat menjauhkan tubuhnya dari Brandon yang sekarat, dan membiarkan Alvaro mengambil alih tubuh Brandon.

"Ayo keluar" Ucap Alvaro sambil mengode gadis itu agar keluar.

Mora hanya mengangguk pelan tapi masih diam di tempat. Saat aura Alvaro dan Brandon sudah menjauh dan keluar, gadis itu langsung meledak. Kekuatannya bahkan langsung terpercik membakar semuanya. Deru napas Mora tidak stabil. Bahkan nyala apinya langsung menghanguskan semua yang ada di sekelilingnya tanpa tersisa.


Alvaro terkejut saat melihat api menjalar dari pintu masuk tadi. Dia langsung menyerahkan Brandon ke keturunan dewa lain, kemudian berlari ke arah pintu tadi. Saat hendak memaksa masuk, tiba-tiba Mora keluar dengan api biru yang mengelilingi tubuhnya.

"M-mora?"

"Anak Poseidon, dia harus bertanggung jawab. Brian harus dilenyapkan"

Alvaro melebarkan matanya. Belum sempat mencegah, gadis itu sudah menghilang.

"Gawat!"

Alvaro berlari mencari seseorang yang bisa membantunya saat ini. Namun, dia tidak menemukannya.

"Lorcan mana?!" Teriak Alvaro.

"Pangeran Lorcan sudah dibawa ke Olympus karena pingsan"

Alvaro mengacak rambutnya. Bagaimana bisa laki-laki itu menghilang?

"Savero?"

Alvaro terkejut saat melihat seseorang di depan sana memanggilnya, sambil mengarahkan tangannya, memadamkan api yang ditimbulkan Mora tadi.

SIREN | Soobin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang