- 31

108 16 0
                                    

Sejak kejadian kemarin, ratu Siren melarang Alvaro untuk melakukan apapun atau mengunjungi Olympus. Ratu Siren menyuruhnya untuk istirahat terlebih dahulu. Bahkan Alvaro diperhatikan dari tadi dan sama sekali tidak boleh ikut campur dalam urusan kerajaan.

Alvaro menatap langit-langit kamarnya. Keadaannya sudah membaik dan sekarang dirinya bosan karena tidak bisa melakukan apapun. Alvaro menghela napasnya. Mendadak dia kepikiran dengan omongan dewa Poseidon dan ratu Siren kemarin malam yang tidak sengaja dia dengarkan.

Ternyata ayahnya tau tentang kejadian kemarin dan tiba-tiba datang ke istana Siren untuk bertemu dengan Alvaro. Tetapi ratu Siren mencegahnya karena berpikir Alvaro sedang istirahat dan tidak boleh diganggu. Alvaro yang belum benar-benar tertidur, mendengarkan bunda dan juga ayahnya berbicara tentang ramalan. Tetapi semuanya tiba-tiba sunyi dan dirinya tertidur.

"Kok gua ngerasa ada yang aneh ya?" Monolog Alvaro.

Alvaro menghela napasnya. Dia penasaran apa lanjutan kata ramalan dari orang tuanya itu. Kenapa mendadak semuanya menjadi sepi? Dan tiba-tiba dirinya tertidur padahal pada saat itu dia belum mengantuk?

Pikirannya menerawang. Tentang ramalan takdir itu, perasaannya tiba-tiba memburuk. Entah apa yang terjadi. Sepertinya ramalan takdir itu berbeda dengan ramalan dirinya dan Mora. Ada sesuatu yang lain, takdir yang masih belum terpecahkan, sepertinya akan mulai terjadi perlahan. Memecahkan kisahnya sendiri dan membuat semuanya menjadi kenyataan.


















Mora dari tadi memperhatikan kakaknya, Lorcan membaca buku di perpustakaan rumahnya. Mora bosan, jadi dia hanya memperhatikan Lorcan sambil menguap beberapa kali. Entah aroma perpustakaan dan buku-buku tua selalu bisa menghipnotisnya dan membuat merasa mengantuk.

"Tidur sana. Ganggu!"

Mora mendengus. Dia meletakkan kepalanya di meja dengan berbantal buku-buku yang telah dibaca Lorcan.

"Ga ngantuk apa baca tuh kamus? Aku liatnya aja ngantuk"

Lorcan memutar bola matanya, "Ini buku ya beda sama kamus"

"Sama aja ih sama-sama tebel!!"

Lorcan menghela napas, "Terserah"

"Kak Ló?"

"Apa lagi Mó?"

"Tumben hari ini diem di rumah? Biasanya udah keliling Olympus demigod"

Lorcan menggeleng, "Males ketemu anak Poseidon"

Mora mengangguk paham. Pantas saja. Ini pasti karena kejadian kemarin.

Tiba-tiba sebuah ketukan, membuat keduanya sontak melihat ke arah pintu.  Mereka bisa melihat dewa Zeus yang masuk perlahan dan mendekati mereka.

"Akur banget? Mora tumben ada di rumah?"

"Gatau. Aku ngikut kak Ló"

"Kok ngikut kakak? Gak ada kerjaan aja!"

Baru saja dibilang akur, kan berantem lagi. Dewa Zeus hanya menggelengkan kepalanya, kemudian sekilas mengusap rambut Mora sebelum berpamitan keluar lagi.

"Kamu gada kerjaan lain gitu selain liatin kakak dari tadi?" Dengus Lorcan jengkel.

Mora menggeleng, "Tadi mau ke Olympus demigod eh pas mau ngilang dapet pesan dari Niel katanya di sana sepi dan demigod kebanyakan lagi tugas"

"Pantes gangguin"

"Aku diem ya ga gangguin!!"

"Terus liatin dari tadi itu apa ga gangguin hah?!"

SIREN | Soobin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang