- 33

105 18 0
                                    

Dari semalam, Alvaro susah untuk tidur dan menutup matanya sebentar. Dia masih terpikirkan dengan ucapan Lorcan dan Jav kemarin. Bahkan di tengah kesibukan orang merajut mimpi, Alvaro malah sibuk mencoba mempelajari tentang aura dan mendeteksi aura. Tetapi semua sia-sia karena tidak ada yang berhasil.

Suara ketukan, membuyarkan usaha Alvaro. Alvaro menoleh ke pintu, melihat ratu Siren membuka pelan pintu kamarnya.

"Savero?"

Alvaro mengangguk, "Kenapa bun?"

"Pangeran Lorcan dan temannya pangeran Jav datang, kalian mau ngapain? Bunda belum ngijinin kamu pergi ke Olympus ya?"

Alvaro menghela napas, "Kalau aku ga boleh ke Olympus, aku boleh ke darat kan? Kalo aku tetep ga boleh, siapa yang bakal nyelametin ramalan takdir itu? Siapa bun?"

Ratu Siren terdiam. Alvaro mengusap kasar wajahnya.

"Kalo ramalan ini ga ada hubungannya sama aku atau Mora, aku ga bakal mau ikut campur. Tapi pas tau ini semua ada hubungannya sama aku, Mora dan seluruh makhluk di bumi, aku ga bakal biarin ramalan ini sampai berubah" Ucap Alvaro penuh penekanan.

Ratu Siren menghela napas, "Bunda takut kamu kenapa-napa lagi"

"Bunda cuma takut aku kenapa-napa? Kalo seluruh makhluk yang kenapa-napa gimana?"

Alvaro menatap dalam ratu Siren. Ratu Siren tersenyum kecil kemudian mengangguk.

"Maafin bunda. Bunda terlalu khawatir sama kamu sampai lupa tentang resiko ramalan takdir itu"

Alvaro mengangguk, "Gapapa bun. Semua ibu pasti khawatir anaknya kenapa-napa. Sekarang aku boleh nemuin mereka?"

Bunda tersenyum, "Boleh. Ayo bunda anterin ketemu mereka"

Alvaro mengangguk, kemudian menghampiri ratu Siren. Ratu Siren tersenyum, mengusap rambut Alvaro kemudian menuntunnya keluar kamar menemui Lorcan dan Jav.



"Pagi eh pagi apa siang ya? Ya pokoknya halo pangeran Savero!"

Lorcan menghela napas, melihat Jav melambaikan tangan ke Alvaro yang baru saja datang.

"Bunda tinggal dulu ya? Kalian hati-hati!"

"Siap ratu!"

Alvaro tersenyum saat melihat Jav yang menjawab. Ratu Siren mengusap lembut rambut Alvaro sebelum pergi meninggalkan mereka.

"Jadi sekarang mau kemana?"

"Darat. Kita gabisa lama-lama di laut"

Alvaro mengangguk, "Ya udah ayo kita ke darat"













"Ini sampe kapan?" Tanya Jav sambil menguap.

Alvaro mendengus sambil melemparkan bebatuan kecil ke arah laki-laki itu. Bosan, melihat Alvaro yang masih belum bisa merasakan aura.

"Kalo gampang udah dari kemaren bisa!"

Lorcan menggelengkan kepalanya, melihat dua orang itu kembali ribut.

"Ini beneran lo belum bisa ngerasain aura orang? Coba sih aura gue sama Lorcan?"

Alvaro menggeleng, "Ga bisa!"

"Coba deh lo jalan ke sana terus ke sini. Lo coba merem, rasain auranya Jav" Ucap Lorcan dan menyuruh Jav ke ujung pantai.

"Gue yang kesana?"

Lorcan mengangguk, "Kenapa? Ga mau?"

Jav mendengus. Memilih langsung menuruti perintah Lorcan dari pada laki-laki itu memarahinya.

SIREN | Soobin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang