U A || 042

1.2K 125 15
                                    

[Semuanya Akan Baik-Baik Saja]

"Kematian atau Kepergian?"

-Are you ready?
Vote sama komen dulu, udah? makasi🍉

•••

2 mobil berwarna hitam serta beberapa kendaraan motor bermerk ninja dan KRL-X terparkir indah tak jauh dari rumah berbentuk gedung, minim pencahayaan, serta penuh debu dan banyaknya daun-daun tua yang berguguran.

Mereka semua, termasuk beberapa anggota Black Monster di dalamnya juga ikut, sengaja memarkirkan di kejauhan agar suara bising dari kendaraan tak terdengar sampai ke dalam rumah tak berpenghuni itu.

Satya Calvin Alexander berada di pihak Indra dan juga Arkan? Hum, terdengar tidak mungkin sebenarnya apalagi beberapa anggota Blamon kaget.

Satya berusia sekitar 20 tahun itu pernah menjadi ketua geng paling ditakuti, sangar, tak tertandingi pada masanya yang mendirikan gang Antraxs. Ditambau beliau blasteran dan mempunyai kekuasaan besar. Tak urung juga mereka semua tersenyum penuh kemenangan karena kelemahan antraxs berada pada Satya.

Tak ada diantara mereka yang berani menggunakan senter sebagai penerang jalan karena ini adalah taktik atau bisa ketahuan langsung.

"Terkunci," ucap Arkan seperti bisikan setelah mencoba mendorong pintu berwarna cokelat.

"Dobrak!" suruh Iky berseru.

"Sini gue yang dobrak," ucap Kelvin mengambil alih, menggulungkan kedua lengan baju keatas, mundur beberapa langkah kemudian berlari kecil mendorong pintu itu, pertama gagal dan diulang kembali.

Brak

Pintu terbuka setelah didorong kuat ketiga kali, Kelvin menyentuh lengan atas tangannya terasa sedikit nyeri.

"Belok kiri," celetuk Satya menunjukkan arah.

"Tau darimana lo bang?" tanya Indra heran.

"Bacot Ndro, turutin aja, dan pasukan lo?" Kelvin menyela.

"Tenang, ada di belakang," ujar Indra santai.

Satya di posisi paling depan sebagai penunjuk jalan. Diikuti Iky dan Arkan di samping sementara itu Indra menyentuh pundak Kelvin.

"Ck, Ndro," decak Kelvin menepis tangan Indra.

"Kalau terjadi sesuatu sama gue, jagain Macca," pesan Indro tak dapat dimengerti Kelvin, direspon anggukan kecil.

"Lo ngigau, aneh banget omongan lo. Udah ayok!" Kelvin menarik tangan Indra.

Aneh sekali Indra, orang udah serius dia masih saja bercanda.

Bugh

"Anjing," umpat Indra spontan ketika merasakan seseorang meninju wajahnya.

"Ada udang sembunyi dalam bakwan nih, sini lo maju!" seru Indra mendongakkan kepalanya.

Bugh

Tidak hanya sendiri melainkan ada 5 orang pasukan dari Antraxs, tak masalah bagi Indra karena ia telah mempelajari bela diri, berapapun jumlahnya akan Indra ladenin sampe dirinya mampus. Eh salah sampe mereka mampus.

Bugh

Indra meringis menyadari kesalahannya dalam menendang, malah terpeleset ke masa depan lawan dihadapannya.

"Maaf guys," ucapnya menggaruk tengkuk yang tidak gatal, sementara itu lawannya membungkuk, memejamkan matanya, menyentuh asetnya yang berharga itu.

"Sumpah gue gak sengaja," tambah Indra memundurkan langkahnya kebelakang, sial! Ternyata ia ditinggal oleh Kelvin. Sambil berlari kecil, Indra menekan tombol di AirPods.

Untuk Arkan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang