•EXTRA PART | UA

2.1K 96 2
                                    

🎭DONGENG PUTRI SALJU

.
.
.

"For last :)"
-Untuk ARKAN

SMP Harpa adalah Sekolah Menengah Pertama terfavorit di Kota Medan. Terfavorit untuk anak-anak yang baru lulus dari SD. Selain fasilitasnya yang memadai para calon terlebih dulu di seleksi sebelum diterima menjadi bagian. SMP Harpa  aktif dalam akademik maupun nonakademik. Dan, pada setiapnya akan mengadakan acara-acara spesial.

Kini lapangan utama SMP Harpa dipenuhi oleh Siswa-Siswi. Apalagi panggung besar tempat dimana akan berlangsungnya sebuah drama Putri Salju yang diperankan oleh kelas IX. Dibalik panggung, seorang cewek melihat pantulan dirinya di cermin, menghela nafas berat. Ia belum pede untuk tampil.

'Aku takut salah,' batinnya grogi.

Tapi....

Bagaimana bisa Putri tanpa pangeran? Sedangkan pangerannya sudah pergi, jauh tidak bisa digapai.

Cewek itu memejamkan matanya sejenak.

'Sean apa kabar?'

"ARA! CLARA LO UDAH SIAP BELUM?!"

tok tok tok

Clara - gadis yang memakai kostum Putri Salju membuka matanya, tubuhnya terjengkit mendengar teriakan dari luar. Clara mengangkat sedikit keatas gaunnya, karena terlalu panjang membuatnya susah untuk berjalan.

"Apa?" tanyanya setelah membuka pintu.

Alia menarik Clara keluar dari ruangan. Clara mencebikkan bibirnya kesal. Alia mengarahkan bibirnya ke telinga Clara. "Sean udah gak ada, terus pangerannya siapa?" bisik Alia lalu menjauhkan bibirnya dari telinga Clara.

Seantreo sekolah sudah tau bahwa Sean meninggal beberapa hari yang lalu mau bagaimana lagi? Tidak bisa dibatalkan karena sudah disiapkan jauh hari.

Clara mengangkat bahunya. "Aku gak tau Al, oh iya kok kamu ada di sini? Bukannya--"

Alia membekap mulut Clara, matanya menajam.

"Husst diem!" Alia menjauhkan tangannya dari bibir Clara, matanya meniliti gaun yang dipakai Clara dari atas sampai bawah.

"OH MY GHOST!" kagumnya melebarkan mata.

Clara mundur beberapa cm, takut Alia memutar dirinya, Alia memang semenakutkan itu.

"Untuk masalah pangeran jangan khawatir, ada penggantinya, Pangeran muncul terakhir 'kan?" celetuk seseorang mengagetkan Clara dan Alia.

"Iya terakhir," sahut Alia malas-malasan.

Orang itu memberi senyum tipis kemudian berlalu pergi.

"Siapa ya pangerannya?" kepo Alia. Clara mengedikkan bahunya, ia tidak tahu juga siapa.

"Aaaa Ra, gue gak nyangka Sean pergi secepat itu." Alia melengkungkan bibirnya kebawah, bergelayut manja bak monyet di lengan Clara.

"Ihh awas Li!" Clara menjauhkan kepala Alia dari lengannya.

Berat woi!

Fyi, kata Alia sendiri, keberangkatannya ditunda satu minggu lagi ke Amerika, jadi itu alasannya mengapa ia bisa ada di SMP Harpa sekarang.

"Aku risih make baju ini," kesal Clara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Mungkin karena merk baju tidak ditanggalkan.

"Yntkts," jawab Alia tidak peduli.

Clara menatap tajam Alia, menyebalkan sekali. Andaikan ada pintu ajaib yang akan membawanya pergi dalam waktu satu detik dari tempat ini, argh! Sialnya hanya mimpi, mana mungkin ada pintu ajaib.

Untuk Arkan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang