pagi ini eric melihat kakanya sedang memasak, tumben sekali pikirnya. biasanya jam segini dia udah berangkat kerja.
eric tidak menghiraukannya, dia langsung saja menyalakan televisi di ruangan tamu setelah goleran di kursi panjang.
"telah terjadi pembunuhan di jalan xxx, terduga korban seorang supir taksi berinisial cch."
"supir taksi?" gumam hyunjae pelan.
karena tidak menarik eric langsung saja memindahkan chanelnya. namun hyunjae merebutnya dan melanjutkan siaran berita tersebut.
"apaan sih?" delik eric kesal.
"menurut perkiraan polisi waktu kematian korban antara pukul 12.20 korban dibunuh dengan cara ditusuk jantungnya, tidak hanya itu pelaku juga menggores area wajah korban lebih tepatnya pada mulut."
setelah mendengar itu dengan cepat hyunjae mengambil telponnya dan segera menelpon juyeon.
"juy!! udah liat berita?"
"ini gue lagi di tkp!"
"dia di bunuh?"
"iya, cepet lo kesini ada yang harus gue omongin."
"oke, gue siap siap dulu."
"oh ya! hyunjae!! adik lo ada di rumah kan?"
"ada, kenapa?"
"hati hati."
"apa? APA?!! LEE JUYEON!! KENAPA? HALLO??"
telat keburu di matiin sama juyeon.
"eric! kau jangan kemana mana bisa kan?"
"apasih?"
"kakak takut kamu kenapa kenapa. dirumah aja ya?"
"kenapa sih lo? gak jelas." decak eric.
"nurut sekali aja kenapa sih?!!" ujar hyunjae sedikit menaikan suaranya.
"tapi minta duit."
"ambil aja, kamu tau pin kakak kan?"
"berapa?"
"tanggal lahirmu."
eric tertawa serkas mendengarnya, ini seperti lelucon baginya. masasih tanggal lahirnya seberapa sayang sih kakanya ini sama dia.
gak habis pikir eric sampai segitunya kakaknya, "ah bulshit lo kan?" decaknya.
"coba aja. sekarang kakak harus ke kantor. janji hari ini tetep di rumah ya??!"
"iya. dah pergi sana!!"
setibanya di tempat kejadian hyunjae hendak menghampiri juyeon di dalam rumah korban. namun karena dia mengenakan pakaian biasa dia harus menunjukan tanda pengenalnya ke polisi yang berjaga.
baru setelah itu dia bisa masuk ke dalam dan langsung menemui juyeon.
"jae! sini dulu." bisik juyeon.
lalu setelah itu juyeon mengajak hyunjae pindah ketempat yang lebih sepi.
"waktu kematiannya ada yang gak beres."
"maksud lo?"
"gini nih, semelam dia nelpon gue jam 11 lebih 45 sampai jam 12 lebih 10. jadi durasinya selama 25 menit, waktu itu dia bilang ada tamu kerumahnya lo pikir deh siapa yang akan bertamu jam segitu?"
"iya juga ya?"
"dokter bilang waktu kematiannya jam 12 lebih 20 menit? berarti dia sempat berbicara dengan sang pembunuh dong? kurang lebih selama 10 menitan?!"
"iya, gue tau. terus apa yang aneh."
"waktu lo pergi karena sakit perut, setelah itu jacob datang jam 12 lebih 45. gue udah cek di lingkungan ini-"
"jacob? maksud lo? kenapa bawa bawa dia?"
"dengerin dulu! di lingkungan ini tuh jarang banget kendaraan umum. dan gue udah coba dari sini jalan kaki sampai ke kantor polisi kira kira memakan waktu 32 menit. tapi setelah gue coba lari ternyata waktunya hanya 25 menit. dan tepat setelah jacob datang!"
"jadi lo curiga kalau jacob yang ngebunuh saksi?"