kelima pemuda yang masih berstatus SMA terlihat sedang memanjat dinding pembatas sekolah. karena semua murid dan guru sedang berada di kelas jadi ini kesempatan mereka untuk melarikan diri.
itu adalah hyunsuk, wonjin, beomgyu, jeongin dan asahi. yang terakhir adalah yang paling berbeda, motivasi dirinya adalah kenapa harus mengambil jalan sulit jika ada jalan yang lebih mudah?
"kesempatan bagus nih!" ujar hyunsuk yang kemudian melempar tas selempang nya ke sisi lain tembok.
"duh jadi keinget masa smp gue, iya gak gyu?" ucap wonjin melirik kearah beomgyu.
sementara beomgyu hanya mengangguk sambil menjilati permen loli nya.
"jeong lu pegangin gue ya?" ucap beomgyu kepada jeongin.
"hadeh kek bocah." decak jeongin kemudian langsung memanjat dinding tersebut.
sementara yang lain sudah berada di atas asahi masih di bawah metap keempat temannya itu.
"sahoy buruan! lo gak naik?" teriak wonjin.
"cepet asahi nanti ada guru!!" tambah hyunsuk sambil celingak celinguk.
asahi menggeleng gelengkan kepalanya menatap teman temannya itu kemudian dia berjalan ke arah kiri tepat dimana pintu berada.
langsung saja setelah itu asahi mendorong pintu tersebut dengan kakinya. dan ya.. seperti yang kalian tahu, pintu itu terbuka.
"bloon kalian." gumam asahi yang sekarang sudah berada di luar sekolah, sementara keempat temannya yang masih berada di atas satu persatu mulai meloncat.
"sahi kenapa lo gak bilang sih??????" ucap beomgyu merasa kesal.
asahi hanya tersenyum.
"hayu buruan lari!" usul jeongin yang kemudian diangguki keempatnya.
"lo dapet sms gak?" tanya hyunsuk sambil menyalakan motornya.
beomgyu mengangguk kemudian langsung naik ke jok belakang motor hyunsuk. wonjin juga sama seperti beomgyu yaitu nebeng sama jeongin.
kebetulan motor mereka berdua sedang disita oleh orang tuanya. jadi ya kepasksa aja gitu nebeng, sementara asahi orang yang paling pendiam ini juga sebenarnya membawa motor.
hanya bedanya kalau hyunsuk dan jeongin itu motornya terlihat seperti pembalap. tapi lain halnya dengan asahi yang menggunakan motor vespa kesayangannya.
"sms apaan tuh?" tanya jeongin.
"disuruh kumpulkan?" ujar wonjin ikut bertannya.
"loh gue gak dapet, ganti hp soalnya." jawab jeongin tersenyum kearah teman temannya.
"buruan ah, banyak bacot kalian!" ujar asahi yang kemudian menyalakan vespanya dan mulai berkendara terlebih dahulu.
"anjayyyy hamadaaa asahiiiiiii!!!" ujar keempatnya heboh soalnya jarang jarang asahi ngumpat apalagi kalimatnya lebih dua kata lagi.
apalagi si wonjin sama si beomgyu hebohnya udah kaya ibu ibu menang arisan aja.
singkat waktu kini mereka berlima sudah sampai di rumah besar yang selalu di kunjungi zeroline yang merupakan hwall, sunwoo dan eric.
"serius ini rumahnya?" tanya beomgyu antusias.
"jangan berisik gyu." ujar wonjin sedikit menaikan suaranya.
"suara lo juga itu gede dower!!"
"udah deh kalian berdua." lerai hyunsuk yang kemudian masuk lebih dahulu.
"cepetan masuk, sahi jangan celengo mulu nanti lalat masuk!" ucap jeongin yang masuk sambil cekikikan.
asahi hanya berdecak menatap kearahnya kemudian berjalan meninggalkan wonjin dan beomgyu yang masih bergelut.
"gue pikir sih luas rumahnya kaya kebun binatang." ucap beomgyu sambil berjalan masuk.
wonjin ikut berjalan di sampingnya, "gak mungkin itu ke kecilan, paling ukurannya kaya sekolahan sd."
"dongo lu ya? justru sekolahan sd yang kecil!! kebun binatang jauh lebih luas."
"heh lu kunyuk berdua!!! gue bilang cukup!" tegas hyunsuk dengan suaranya yang cukup ngedeep.
"elu sih jin!"
"gyu kemari deh." bisik wonjin dan kemudian kepalanya beomgyu langsung mendekat.
"pulang dari sini kita by one!" bisiknya lagi tepat di telinga beongyu.
"anjing lo nantangin gue gelut?????"
keributan mereka berdua berhenti saat orang yang mereka pikir pemilik rumahnya ini datang dan berdiri dihadapan mereka.
"hai?" sapanya sambil tersenyum menampilkan sesuatu yang identik dengan wajahnya.
"to the point saja, aku ingin kalian membunuh orang ini." ujarnya sambil menyerahkan poto seseorang kepada salah satu dari mereka.
lebih tepatnya jeongin yang menerimanya karena kebetulan dia berada di depan.
"kalian kenal dia?"
kelimanya menggeleng.
"berarti tidak ada yang mengenal orang ini, dan itu artinya tidak ada yang keberatan kan..?"
"maaf, tapi kenapa dia harus dibunuh?"
hyunsuk, wonjin, jeongin, beomgyu langsung melirik kearah kiri dimana asahi berdiri paling ujung disana. mereka gak nyangka aja asahi bertanya seperti itu.
"nama mu siapa?"
"asahi." jawabnya datar.
"hamada asahi benar..?"
asahi mengangguk, lalu orang itu berjalan mendekatinya.
"asahi.. coba kau pikir. saat kau bermain game lalu selangkah lagi kau akan menang tapi ada yang mengganggumu. apa yang akan kau lakukan?"
"marah? bagaimana denganmu yoon hyunsuk?" tanya orang itu lagi.
"tentu saja aku kesal."
"ham wonjin?"
"aku akan membuatnya diam."
"yang jeongin?"
"menyingkirkannya."
"dan terakhir kau! apa yang akan kau lakukan, choi beomgyu..?"
beomgyu terdiam sebentar saat orang itu berada tepat didepannya. namun kemudian dia berbicara.
"aku akan membunuhnya."
orang itu tersenyum mendengar jawaban beomgyu. "tepat sekali, kau paham sampai sini? asahi...?"