2.5

15 4 0
                                    

"pak kepala!! kapan waktu kematiannya??" tanya juyeon.

"12 lebih 24 menit menurut perkiraan dokter."

"apa senjata yang digunakannya ada disini????"

sangyeon menggelengkan kepalanya, "tapi juyeon. kemarin aku sempat mengikuti jacob. namun karena urusan pribadi aku tidak jadi mengikutinya."

"kenapa?"

"aku curiga dia terlibat dalam pembunuhan supir taksi tersebut."

"aaaahhh!!!! tentang sidik jari ituu, tim forensik salah. maksudku, pisau itu memang sempat disentuh jacob makanya ada sidik jarinya.."

"dasar ceroboh, dia tidak menggunakan sarung tangan??"

kembali lagi di lokasi rumah kevin, haknyeon sedang memeriksa ponsel milik korban.

"menurutmu pembunuh ini berbeda dari sebelumnya gak?"

"apanya?" tanya haknyeon.

"maksudnya orang yang berbeda, coba kau liat. motif nya berantakan sekali, apalagi badan forensik bilang di leher kevin ditemukan bekas tanda suntikan. lalu kevin juga keracunan."

"kau pikir deh, jadi kevin bunuh diri.. setelah ngeracunin dirinya sendiri dan menyuntik lehernya sendiri. arghhh ini membuatku gila!!!!!!"

"ah benar juga!!!!! haknyeon! sebelum dia dibawa ke rumah sakit aku melihat dia menggantung dirinya. tapi ada yang aneh."

ujar hyunjae lagi sementara dari tadi haknyeon hanya diam dan fokus memeriksa ponsel tersebut. dia mendengar hyunjae sih, hanya saja tidak terlalu mengerti apa yang sedang di bicarakannya.

"apanya yang aneh?"

"saat itu tidak ada kursi sama sekali! coba kau pikir pikir bagaimana caranya dia bisa keatas kalau tidak ada kursi?? yakali dia bisa terbang?!"

"benarkah?"

"kau mendengarkan tidak sih?!?!?"

"denger kok, tapi bentar kak aku merasa ada yang aneh dengan ponselnya."

"apa?" tanya hyunjae yang kemudian mendekati haknyeon.

"coba lihat, panggilan terakhirnya dengan-"

"pak kepala lee sangyeon?"

"ahhhh benar juga!! aku baru inget, tadi ada yang bilang pak kevin ini terakhir bertemu juga dengan pak kepala di cafe apa restoran ya...?"

"yang bener?" tanya hyunjae tak percaya.

"menurut rekaman cctv sih gitu."

eric menyandarkan tubuhnya di tembok kamar mandi saat ini dia sedang frustasi terutama karena kejadian semalam. itu membuatnya gila, mengingat hyunjae yang marah marah seperti itu jujur membuatnya takut.

malam itu saat mereka bertengkar hyunjae pergi lagi dari rumah, padahal sudah jam 12 lebih ditambah hujan turun dengan deras.

"kak! mau kemana lagi???"

"kau diam saja disini. aku ada urusan."

"ini sedang hujan, besok saja!!" ujar eric sedikit berteriak.

"sohn eric! kalau bukan kau aku tidak peduli."

ding dong!!!

suara bel rumahnya berbunyi, eric langsung tersadar dari lamunannya. dengan malas diapun beranjak keluar dari kamar mandi, dia menghampiri pintu rumahnya tanpa mengenakan baju dan hanya memaikai kolor.

diapun mengintip terlebih dahulu dan rupanya itu adalah hwall. segera setelah itu diapun langsung membukakan pintunya. "hwall?"

"ric!! sunwoo kabur dari rumah!!!!"

eric mengerutkan keningnya, anak itu kabur? gak mungkin. sunwoo gak mungkin bisa meninggalkan keluarganya apalagi dia sayang banget sama ayah dan ibunya.

"masa sih?" decak eric malas.

"beneran!! lo kenapa sih? murung kaya gitu??"

"gak, emang kabur kenapa dia?"

"loh lo gak tau??? ayahnya meninggal karena serangan jantung!"

"APA?!!" eric langsung melotot seketika mendengar kabar tersebut dia lari kekamarnya dan memakai baju dengan cepat.

"ayo pergi!! gue tau dia dimana!"

jeongin dan kawan kawan sedang menunggu seseorang di gang yang sekarang sangat sepi dan sepertinya jarang dikunjungi orang orang.

"wihh keren juga nih!!" goda wonjin kepada beomgyu yang sedang memainkan sebuah pulpen.

"anjayy dapet darimana gyu??" tanya hyunsuk.

"keren juga! kaya pulpen mahal." tambah jeongin.

"tau nih si jabrig! punya barang bagus gak bagi bagi!!!"

"bacot kalian." decak beomgyu malas.

"dia nyolong semalam." ujar asahi dengan nada dingin.

"heh diem dong nyet!! cepu banget lo." ucap beomgyu tidak terima.

"jujur aja."

"beneran brig??" tanya wonjin. "kapan kok gue gak diajak?"

"semalem waktu nulis surat, eh gue suka pulpenya makanya gue ambil!" jawab beomgyu yang kini sedang tersenyum.

"ASTAGAAAAA!!!!! CHOI BEOMGYUUUUU LO BODOH APA BEGO??????!!! ARGHHHH."

"kenapa sih suk? kaget gue." decak jeongin sebal.

"yaampun udah gue bilang jangan sampai ninggalin jejak. dengan lo ngambil itu pulpen polisi bisa aja curiga kalau dia gak binuh diri melainkan di bunuh!"

mendengar hyunsuk berbicara seperti itu beomgyu melotot sambil memonyongkan mulutnya dan kemudian menutupinya dengan tangannya. "upss. maaf, hehe."

"malah cengengesan ni anak."

"jadi gimana dong??" tanya jeongin.

hyunsuk yang rambutnya sudah acak acakan karena frustrasi, tidak bisa berkata apa apa lagi. kelakuan teman temannya ini lama lama membuatnya gila.

"lo sembunyiin itu, jangan sampe si chang chang itu tau. kalau sampai dia tau bisa habis kita." jawab asahi.

"bukan chang chang anjing!!" decak wonjin memutar bola matanya.

"changmin!! sahiii namanya ji changmin!"

THE STEALER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang