Suara ketikan keyboard saling bersahutan di ruangan itu. Meisya masih serius mengerjakan pembukuan pinjaman masuk serta tabungan masuk di komputernya. Nominalnya sungguh membuat Meisya pening sendiri.
"Guys, ada good news. Papih mau ajak kita makan di luar, nanti sepulang kerja. Artinya kita ditraktir Papih for the first time," seru Dyah yang menggema di seluruh ruangan dengan hebohnya.
Meisya menghentikan pekerjaannya. Dia tertegun. Apa yang dibilang Rangga semalam direalisasikan? Dia kira hanya bualan belaka.
"Seriusan? Tumben tuh, kesambet apa?" tanya Yeska yang kini menatap Dyah penasaran.
Dyah mengedikkan bahunya. "Nggak tahu, tiba-tiba aja dia nyuruh gue ngomong ke kalian."
"Tapi tetep aja pelit ya, si Papih Rangrang. Dia mau traktir ambil momen yang pas. Mbak Rindu mulai cuti melahirkan hari ini, si Arinda juga belum balik dari cuti nikahnya," sahut Meisya dengan mulut nyinyirnya.
Fian terbahak mendengarnya. "Didengar Papih tahu rasa lo, Mbak. Kayaknya lo tuh musuhan banget sama Papih."
"Iya, Mes. Lo kayaknya ada masalah sama Papih. Udah syukur juga kita mau ditraktir dan artinya dia nggak benar-benar pelit," timpal Yeska yang membuat Meisya menggerutu pelan.
"Iya, semoga aja nggak ditraktir cilok di depan deh. Tapi serius, Papih lagi ulang tahun?" ucap Dyah yang sedang memilih acara apa atasannya tiba-tiba mentraktir begini.
Meisya memincingkan matanya. Ulang tahun? Rasanya tidak. Lelaki itu hanya merasa tergerak karena omongan Meisya semalam agar lelaki itu memperbaiki citranya. Tapi, ada satu yang menarik di pikran Meisya, tentang ulang tahun, Meisya jadi penasaran dengan umur Rangga.
"Emang umur Papih Rangrang berapa sih? Kok gue lupa," celetuk Meisya mencetuskan rasa penasarannya.
"Oh iya, gue agak lupa, tapi kalau nggak salah waktu dulu awal-awal dia masuk masih umur dua enam apa dua tujuh gitu deh, jadi sekarang kayaknya masih dua delapanan," jawab Yeska yang mencoba mengingat-ingat usia atasannya. "Pokoknya dia tuh masih muda udah bisa jadi manager. Dia juga pas itu dapat promosi jabatan, 'kan? Awalnya dulu dia dari cabang Kendari kalau nggak salah."
"Jadi, Papih tuh nikah muda ya? Anaknya kalau nggak salah usia tiga tahun, 'kan?" sahut Dyah ikut menanggapi.
Meisya terdiam, lalu kembali mencoba fokus pada pekerjaannya. Pikirannya benar-benar bercabang. Masalah Rangga akhir-akhir ini mengusik dirinya lebih dalam.
"Tapi, kalian sebagai senior nih, pernah lihat istri Papih Rangrang nggak sih?" tanya Fian mulai penasaran mengulik gosip tentang sang atasan.
"Nah itu, Yan. Dari dulu tuh kita-kita nggak pernah tahu wujud istrinya Papih. Makanya, gue sering berpikir aneh-aneh," jawab Dyah semakin mengobarkan semangat bergosipnya.
Meisya jelas masih mendengar. Wanita itu sebenarnya mulutnya sudah gatal ingin bicara, tapi dia juga tidak tahu apa status jelasnya Rangga.
"Di grup gosip gue juga nggak banyak tuh info tentang Papih Rangrang. Nggak banyak yang gosipin sih," tambah Meisya sambil mengetik.
"Penasaran gue. Papih tuh ganteng ya, tapi mau deketin, ya mikir-mikir, soalnya dia ada buntut, pasti mikir dia sudah ada yang punya." Dyah mengungkapkan apa yang ada di dalam kepalanya.
Yeska terbahak tiba-tiba yang membuatnya menjadi pusat perhatian. "Dulu pas awal masuk aja, si Meses udah kepincut. Mau gebet, tapi langsung mundur pas tahu udah ada buntut."
Meisya mendengkus. Masih aja ingat masa lalu itu, memang, dulu dia sempat kepincut pada Rangga, tapi dia langsung mengurungkan itu semua dan berakhir jatuh cinta pada Yeska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beleaguered : Stopping on You
Чиклит[COMPLETED] Beleaguered : Terkepung Meisya seorang jomlo menaun yang sedang dilanda kebingungan dengan perubahan hidupnya akhir-akhir ini. Dia mendapat serangan dadakan dari segala arah yang membuatnya stres seketika. -----------------------Beleague...