Extra Chapter I

21.1K 1.1K 58
                                    

Sayup-sayup suara sah menggema ke seluruh ruangan. Meisya yang dituntun oleh Winda dan Alda berjalan menghampiri Rangga yang kini telah berubah status menjadi suaminya. Setelah mengikuti rangkaian acara akad nikah yang dilanjutkan resepsi, Meisya merasa badannya lelah.

Setelah dibantu para MUA untuk menghapus dan melepas segela pernak-pernik pernikahan, Meisya akhirnya bisa merebahkan dirinya di atas kasur. Lelah dan pusing menjadi masalah yang ia hadapi setelah acara resepsi. Meisya sendiri sudah tak terpikirkan di mana keberadaan suaminya, kini ia hanya berpikir untuk memejamkan mata dan menuju ke alam mimpi.

Tak butuh waktu lama untuk Meisya terseret ke dalam alam mimpi. Ia sama sekali tak peduli dirinya belum mandi, tujuannya hanya istirahat. Rangga yang baru saja keluar dari kamar mandi tersenyum melihat Meisya yang tidur telentang dengan kaki menggantung ke bawah kasur.

Ia dekati istrinya, lalu ia usap pelan wajah cantik itu sebelum menyusul Meisya ke alam mimpi. Dia juga kelelahan. Sebelum benar-benar jatuh tertidur, Rangga membisikkan sesuatu di telinga Meisya.

"Selamat datang dan selamat istirahat, Istriku."

Keduanya tertidur di atas kasur yang sama untuk pertama kalinya. Keduanya tak tahu sudah berapa lama mereka tertidur dengan posisi sama-sama telentang, sampai Meisya lebih dulu membuka matanya yang terasa berat dan mengganjal. Wanita itu menggeliat pelan. Ia mengerjap beberapa kali. Ia berada di tempat asing. Ia merasakan suhu hangat menguar di sebelah kanannya, dengan gerakan lambat, ia menoleh ke kanan dan matanya seketika membelalak lebar.

"Mas Rangga ngapain di sini?" teriak Meisya heboh yang membuat Rangga tidurnya terusik.

Lelaki itu membuka matanya, lalu setelah pandangannya jelas, lelaki itu menyipit. "Siapa yang suruh kamu masuk kamarku?"

Keduanya terdiam. Mereka mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Satu detik kemudian, tawa keduanya menyembur. Mereka menertawai kebodohan mereka masing-masing. Tanpa berminat bangkit untuk sekadar duduk, keduanya kini berbaring saling berhadapan. Senyum terukir di bibir keduanya.

"Maaf ya, masih lupa." Rangga berucap dengan pelan.

Meisya mengangguk. "Aku juga lupa tadi, Mas." Meisya mendekatkan tubuhnya ke tubuh Rangga. "Boleh peluk nggak? Udah sah sekarang."

Rangga tersenyum dan langsung merengkuh tubuh istrinya. Ia kecup kening sang istri lama. Ia merasa bahagia. Meisya sekarang berada di dekapannya. Meisya akan menjadi hal terakhir yang ia lihat sebelum memejam dan hal pertama yang ia lihat saat membuka mata.

"Meisya," panggil Rangga pelan yang membuat sang istri mendongak. Rangga mengelus wajah istrinya lembut. "Boleh cium kamu? Aku ingin merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya." Meisya mengangguk lamat-lamat yang membuat Rangga tersenyum.

Ia tatap wajah istrinya, lalu perlahan wajah mereka mendekat. Jarak terkikis hingga tak berjarak lagi saat bibir keduanya bertemu dengan lembut. Mereka terdiam cukup lama. Menikmati sengatan yang baru pertama kali untuk keduanya. Mata mereka saling menatap dan mendamba yang membuat Rangga mengikuti intuisinya untuk memimpin sesuatu untuk pertama kali dalam hidupnya. Ia gerakkan perlahan bibirnya, mengajak Meisya hanyut bersamanya. Dua manusia yang sama-sama amatir itu mulai mencoba hal baru dengan mengikuti naluri yang ada dalam diri mereka.

Keduanya tersesat. Keduanya terkepung dalam jerat satu sama lain. Mereka kini menyatu, melebur tanpa ada yang ditutupi di malam pertama mereka menjadi sepasang manusia yang sah di mata hukum maupun Tuhan. Keduanya mencapai puncak cinta yang sempurna.

Rangga mencium kening dan bibir Meisya, lalu ia peluk tubuh istrinya dari samping. Tak peduli peluh membasahi keduanya. Meisya mengernyit, lalu mengerjap pelan sebelum membalas pelukan Rangga.

"Mas Rangga, aku kini benar-benar terkepung sama kamu. Hatiku, pikiranku dan sekarang tubuhku. Semua kamu kepung dan kuasi, tapi aku suka," ucap Meisya sambil tersenyup dan mengusap wajah penuh keringat milik Rangga.

Rangga tersenyum. "Kamu juga berhasil mengepungku. Aku terkepung akan semua yang ada di diri kamu tanpa terkecuali."

***

Ternyata banyak yang mau extra part kemarin. So ini nih Extra part nya.

Kasih tipis dulu dulu. dikit-dikit dulu.

Ini Extra partnya udah lunas ya?

Atau

masih ada yang mau lagi ekstra part nya.

masih mau nambah nggak? komen ya.

Shay,
Sabtu, 18/05/24

Beleaguered : Stopping on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang