Setelah menyadari Jimin telah keluar dari kamar. Nina membuka matanya perlahan.
Tidak. Dia ternyata tidak tertidur. Dia hanya pura-pura tidur untuk mengetahui apa yang akan dilakukan Jimin setelah ia tertidur.
Nina kira, Jimin akan ikut tidur di sebelahnya tapi ternyata Jimin keluar dari kamar dan entah kemana.
Nina perlahan membuka pintu kamar dan mengikuti Jimin. Nina menghentikan langkahnya saat tau Jimin masuk ke ruang kerja.
Tidak mungkin dia ikut masuk.
Nina menyandarkan dirinya di dinding tak jauh dari pintu ruang kerja Jimin. Menerka-nerka apa yang sedang dikerjakan Jimin di dalam ruang kerja itu.
Tak lama dari itu, Nina mendengar suara tak asing dari lantai bawah. Ya, suara mesin mobil Jimin menyala di garasi.
Nina dengan segera berjalan menuju jendela dan mengintip untuk mencari tau siapa yang menghidupkan mobil.Mobil hyundai hitam milik Jimin keluar dari garasi dan melaju dengan tenang.
Nina membulatkan matanya. Ia menoleh ke arah pintu ruang kerja Jimin. Bukankah Jimin tadi masuk ke ruang kerjanya? Lalu, siapa yang ada di mobil? Bukankah itu juga Jimin? Kalau benar Jimin, keluar lewat mana dia tadi?Banyak pertanyaan bermunculan kembali di kepalanya dan Nina memutuskan untuk segera mengecek ruang kerja Jimin.
Ia berjalan ke arah pintu dan mencoba memanggil Jimin. "Jim..." panggil Nina sembari mengetuk beberapa kali pintu ruang kerja Jimin.
Tidak ada suara apapun. Tidak ada sahutan juga dari Jimin, membuat Nina semakin penasaran. Perlahan Nina membuka kenop pintu yang ternyata tidak terkunci. Ia mengendap-endap masuk dan mencari presensi Jimin di sana.
Ruangan yang jarang sekali Nina masuki. Bahkan setelah menikah, sepertinya Nina baru dua kali masuk ke ruangan itu.
Seperti ruangan pada umumnya. Ruang kerja Jimin tampak rapi dan bersih. Ada banyak buku tersusun rapi di rak yang melekat pada dinding ruangan itu.
Nuansa putih memenuhi isi ruangan. Wangi khas maskulin milik Jimin juga menyeruak di dalam ruangan itu. Sama sekali tidak ada yang mencurigakan.
Nina mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang tampak tenang itu. Tidak ada Jimin di sana.
"Jim, apa kau di sana?" tanyanya berharap Jimin muncul dari balik pintu kamar mandi yang ada di ruangan itu.
Tapi hasilnya nihil. Beberapa kali Nina memanggil Jimin. Tidak ada jawaban. Nina sama sekali tidak menemukan Jimin di sana.
Nina semakin curiga. Bagaimana bisa Jimin menghilang seketika? Padahal dia jelas melihat Jimin masuk ke ruangan itu. Lalu, bagaimana Jimin ada di garasi bawah dan keluar dengan mobilnya?
Nina yakin ada sesuatu tidak beres sekarang. Nina berfikir di ruangan itu ada jalan menuju garasi yang tidak ia ketahui.Nina menelusuri ruangan 3 x 3 itu dengan teliti. Sesekali ia meraba bagian dinding ruangan untuk mengecek apakah ada tombol rahasia. Kemudian ia mengecek bagian bawah meja kerja dan kursi. Setelah itu ia beralih ke kamar mandi. Mencari tau, apakah ada pintu rahasia di dalam sana.
Hampir 30 menit Nina berkutik di dalam ruangan itu mencari dimana letak pintu rahasia. Tapi dia sama sekali tidak menemukan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐖𝐎 𝐒𝐈𝐃𝐄𝐒 [M]• Park Jimin Fanfiction [TERBIT] ✔️
Fanfiction[SUDAH TERBIT] UNTUK PEMBELIAN SILAKAN DM ATAU CHAT CHIMMYOLALA. -- HE IS DEVIL BUT LIKE AN ANGEL -- _____ Masa lalu kelam membuat Park Jimin, seorang Dokter Spesialis Bedah terhebat di Seoul harus mengalami penyakit psikologis. Ia memiliki DUA SIS...