TOTCF-11

1K 195 22
                                    


🦋Bagian 11- calius del moraga

__________________________________

Matahari bersinar dengan sangat terang di langit kekaisaran roan yang damai dan makmur.

Banyak orang-orang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Entah sedang berdagang, bersantai atau bermain. Tapi, kebanyakan masyarakat di kekaisaran roan sedang sibuk untuk menghias setiap rumah dan jalanan untuk menyambut hari penobatan alberu sebagai kaisar kekaisaran roan yang akan berlangsung dalam beberapa hari lagi.

Sementara di jalanan utama kekaisaran roan yang mengarah ke pintu masuk istana kekaisaran.

Sebuah kereta kuda mewah dengan lambang kerajaan asing. Berjalan dengan kecepatan normal sedang menuju ke istana kekaisaran.

Di dalam kereta kuda terdapat tiga orang dengan pakaian bangsawan sedang duduk dengan nyaman.

Namun, salah seorang diantara ketiganya terlihat sedikit tidak nyaman. Matanya terus memandang ke luar kereta. Melihat dengan malas orang-orang  serta bangunan-bangunan megah yang menghiasi pinggir jalan menuju istana kekaisaran.

"Aku tidak suka tempat ini" gumamnya dengan wajah datar.

"apa anda lelah tuan?" ucap seseorang dengan baju bangsawan berwarna coklat kehitaman yang duduk di hadapannya.

Lelaki berbaju hitam menggeleng.

"Tidak"jawabnya dan memejamkan matanya lelah.

"Tempat ini menyakiti mataku"ucap bangsawan berbaju biru kehitaman yang sejak tadi terus menyilangkan tangannya di dada.

"Diamlah dump!"ucap bangsawan berbaju coklat memarahi si baju biru.

"Apa! Aku hanya mengucapkan kebenarannya dude!"

"Apa katamu!"

"Diam!" Kedua bangsawan berbaju biru dan coklat seketika membungkam mulutnya dan mengalihkan pandangan satu sama lain saat mengar suara dari bangsawan berbaju hitam yang tetap memejamkan matanya.

"Maaf tuan"

Bangsawan berbaju hitam menghembuskan nafas lelah melihat sikap kedua bawahannya yang sangat kekanakan.

🦋🦋🦋

Raon sejak tadi mondar mandir di dekat jendela. Anak kecil berambut hitam itu tidak hentinya melangkahkan kakinya ke kanan dan kekiri tanpa rasa lelah.

Membuat alberu yang duduk di kursinya sedikit pusing melihatnya.

"Hei bocah, tidak bisakah kamu duduk tenang?"

Raon terdiam dan melihat alberu dengan mata birunya yang dalam.

"Kapan manusia itu datang?" Bukannya menjawab ucapan alberu. Naga kecil itu justru mengelurkan pertanyaan yang sama seperti beberapa menit lalu.

Alberu mendesah. Sekalipun raon adalah naga, dia tetap anak kecil yang kekanakan dan tidak sabaran.

Sejak alberu memberitahukan jika putra mahkota calius akan datang hari ini. Raon tidak henti-hentinya bertanya kepada alberu tentang kedatangannya. Sampai-sampai raon terus mengikuti kemanapun alberu pergi bagaikan anak ayam mengikuti induknya. Sementara choi han yang juga bersamanya hanya diam seribu bahasa.

LUMINOUS  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang