TOTCF-06

1.6K 284 54
                                    


🦋Bagian 6- Sudah berakhir

__________________________________

Pengorbanan

Sesuatu yang tidak pernah sekalipun diinginkan dan terfikirkan oleh kim rok soo di kehidupan keduanya sebagai cale.

Terutama setelah kehidupan keras yang di alaminya semasa ia masih hidup sebagai kim rok soo.

Karena hal itulah, kim rok soo berusaha untuk mendapatkan kehidupan tenang dan damai setelah di berikan kehidupan kedua sebagai cale henituse.

Tapi, bahkan setelah ia hidup sebagai cale. Ketenangan dan kedamaian itu tetap tidak bisa ia dapatkan. Sebegitu bencikah tuhan kepadanya hingga tidak bisa memberikan sedikit saja ketenangan di hidupnya?

Itulah yang selalu kim rok soo fikirkan. Tapi, meskipun ia tidak mendapatkan ketenangan dan kebahagian di hidupnya.

Entah kenapa tidak ada sedikitpun rasa penyesalan di hatinya. Seolah-olah semua penderitaan dan luka itu hanyalah sesuatu yang tidak berarti.

Kim rok soo merasa semua yang ia lakukan adalah jalan terbaik yang telah di pilihnya.

Ia mungkin merasa sebal karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Tapi dalam waktu bersamaan, Ia merasa ringan.

Entahlah, iapun juga tidak mengerti dengan apa yang ia rasakan. Semuanya terasa abu-abu dan berkabut.

Sama seperti yang di lakukannya saat ini.

Rela membiarkan tubuhnya kembali terluka dan bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan dunia dan orang-orang yang selalu membuatnya merinding.

Padahal, kim rok soo ingat seberapa besar usahanya dulu untuk menghindari peperangan dan orang-orang yang berpotensi menghancurkannya. Orang-orang yang kini justru menjadi salah satu alasan mengapa ia rela mempertaruhkan hidupnya.

Bagaimana ia berusaha keras untuk mendapatkan kekuatan kuno perisai dan vitality of the heart untuk bisa menyelamatkan nya dari kematian.

Kim rok soo bahkan sudah mendapatkan tempat untuk bersembunyi dan harta yang banyak untuk menjadikan hidup pemalas yang diimpikannya terwujud.

Tapi sekarang, Semua itu hanya menjadi sesuatu yang membuat hatinya terasa sesak.

Seolah-olah itu semua sedang mengejeknya yang justru berakhir tanpa sedikitpun merasakannya.

Cale tersenyum dengan bibir pucatnya yang ternodai dengan darahnya.

"Pada akhirnya aku berakhir dengan kematian"

Ingin sekali rasanya cale tertawa. Tapi tubuhnya yang terluka tidak bisa lagi untuk membantunya tertawa. Jangankan tertawa. Cale bahkan sangat sulit untuk berbicara. Rasanya begitu menyakitkan dan menyesakkan.

Cale bahkan tidak bisa percaya jika dia masih bisa berdiri dengan semua luka yang ada di tubuhnya.

"Setidaknya...cough...Aku ingin istirahat...cough..dengan tenang"

Cale mengangkat wajahnya dan melihat pintu kuil dewa keputus asaan yang sudah tersegel kembali dengan sempurna.

Tatapan cale mulai buram dan kepalanya begitu pusing. Ingin sekali cale merebahkan tubuhnya dan tidur.

Ia lelah...sangat.

"Aku lelah" gumam cale dan menutup matanya.

Prangggg!!!

Cale membuka matanya kembali saat sebuah suara ledakan dari belakang tububnya terdengar begitu keras.

"CALE!!!"

LUMINOUS  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang