TOTCF-22

479 58 0
                                    


🦋Bagian 22-awal pertarungan!

___________________________________

"Dimana cale!?"

Heningnya malam di bawah siraman sinar bulan menjadikan suara alberu yang tidak terlalu keras terdengar sangat jelas bahkan dijarak yang cukup jauh.

Setelah mendengarkan ucapan eruhaben tentang ritual bulan merah leviar yang melibatkan cale didalamnya. Anggota kelompok cale dengan cepat dan tanpa membuang waktu lagi segera pergi ke tempat kuil bulan berada.

Sesampainya di kuil bulan, mereka di hadang oleh dua pelayan putra mahkota calius. Kay dan zai yang berdiri menjaga pintu masuk ke dalam kuil bulan. Dimana saat ini cale berada.

Mendengar pertanyaan alberu, zai dan kay hanya diam dan melihat kelompok cale dengan pandangan meremehkan.

Membuat anggota kelompok cale yang berusaha mati-matian untuk menahan emosi mereka hanya bisa menggertakkan gigi dan mengepalkan tangan dengan kuat.

Mereka mungkin bisa menahan diri untuk tidak segera menerjang kedua pelayan putra mahkota calius. Tapi, siapapun yang melihat anggota kelompok cale saat ini. Pasti dapat merasakan aura kemarahan yang sangat kuat dan mencekam.

Seolah-olah kelompok cale adalah seekor singa yang sedang mengamati mangsanya dalam diam dan menunggu waktu yang tepat untuk menangkap mangsanya.

Terdengar sangat luar bisa, namun sayangnya mereka tidak tau mangsa seperti apa yang sedang mereka amati hingga membuat semuanya penuh resiko.

Itulah sebabnya mereka harus sangat-sangat berhati-hati sekalipun mangsa itu terlihat cukup lemah.

Ingat, ular berbisa akan tetap berbisa sekalipun ia masih kecil dan sebesar-besarnya singa, ia tetap mahluk yang bisa dengan mudah mati oleh racun.

Melihat tidak ada balasan apapun dari kay dan zai. Alberu mengepalkan tangannya sebelum melihat ke arah eruhaben dan choi han yang berdiri di sebelan kanannya. Meminta pendapat mereka untuk langkah apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Mengingat, jika waktu terus berjalan.

Melihat tatapan alberu, eruhaben dan choi han mengangguk mengerti.

Eruhaben yang pertama melangkahkan kaki mendekati kay dan zai yang tetap setia di tempatnya berdiri tanpa sedikitpun merasakan ketakutan saat melihat eruhaben berjalan mendekati mereka dengan aura naganya yang kuat.

Tap

Eruhaben berdiri di depan kay dan zay dengan jarak tiga langkah. Melihat kedua pelayan putra mahkota calius dengan tatapan reptil naganya yang dingin dan penuh keagungan.

"Dimana cale henituse?!"tanah sedikit bergetar saat eruhaben mengatakan pertanyaan yang sama kepada kay dan zai. Getaran yang di akibatkan oleh kekuatan naga eruhaben yang meluap dan bertabrakan dengan kekuatan kay dan zai.

Crack

Sebuah retakan tercipta di antara eruhaben dan kedua pelayan putra mahkota calius.

Retakan yang membuat eruhaben sedikit terkejut karena mengetahui jika retakan itu merupakan tanda yang tercipta dari dua kekuatan yang setara atau lebih dianatara kedua belah pihak.

Melihat itu, eruhaben menambah kadar kekuatannya hingga membuat tanah semakin bergetar.

Kekuatan yang membuat eruhaben sampai mengeluarkan tanduk naganya yang belum pernah dilihat oleh siapapun.

Anggota kelompok cale menelan ludah dan beberapa anggota lainnya sedikit menahan mual akibat tidak kuat menahan aura naga eruhaben yang sangat kuat.

"Naga memang mahluk yang sangat luar biasa"gumam rosalyn yang kagum sekaligus merasa takut akan kekuatan yang dimiliki oleh eruhaben sebagai naga kuno yang sudah hidup selama kurang lebih seribu tahun.

"Tentu saja kami luar biasa. Tidak seperti kalian manusia lemah dan merepotkan" ucap rasheel membalas ucapan rosalyn yang berdiri di sebelahnya dengan sombong.

Plak

"Aduh! Kenapa kau memukulku!"rintih rasheel saat mila memukul kepalanya dengan cukup keras.

"Diamlah!"ucap mila dengan wajah garangnya kepada rasheel.

Membuat rasheel yang melihat itu hanya bisa terdiam dan berpaling dari mila yang merupakan naga lebih tua darinya.

Sementara dodori yang melihat itu hanya bisa meringis dan mencoba tetap fokus melihat kedepan. Takut jika menjadi sasaran kedua dari tangan sakti milik ibunya. Mengingat betapa galak ibunya itu jika sudah marah.

Melihat perkelahian kecil itu, alberu dan choi han serta anggota kelompok lainnya tetap fokus melihat kedepan. Dimana eruhaben sedang berhadapan dengan kedua pelayan putra mahkota calius.

Inilah alasan kenapa mereka meminta raon dan para anak-anak untuk tinggal di kastil hitam bersama lord sheerit. Mereka tidak ingin para anak-anak tau tentang masalah ini dan ikut terlibat didalamnya. Meskipun anak-anak itu bisa menjaga dirinya, tapi mereka tetap anak-anak yang tidak seharusnya ikut terlibat dalam masalah orang dewasa. Ah, terutama raon. Naga muda itu pasti akan kehilangan kendalinya jika sampai ia tau jika cale, manusia yang sangat ia sayangi saat ini berada dalam bahaya. Hanya dengan memikirkannya saja sudah membuat alberu pusing sekaligus takut.

Bang!

Suasana semakin memberat dan penuh dengan ketegangam saat tiba-tiba eruhaben mundur beberapa langkah dari posisinya tepat setelah sebuah ledakan tercipta di tengah-tengah mereka.

"Ugh..."mendengar suara erangan eruhaben, anggota kelompok yang di pimpin oleh alberu dengan cepat mendekati eruhaben dengan perasaan khawatir.

"Eruhaben nim!?"

"Eruhaben kamu tidak apa-apa?"

"Tuan eruhaben!?"

Eruhaben menyeka darah yang keluar dari sudut bibir sebelah kirinya sebelum menganggukkan kepala.

"Aku tidak apa-apa"ucap eruhaben dengan suara tenangnya.

"Tapi anda muntah darah tuan eruhaben "eruhaben melihat rosalyn yang memberikan sapu tangan kepadanya.

"Sudah kukatakan jika aku baik-baik saja"ucap eruhaben "jadi, di bandingkan kalian menghawatirkan aku, lebih baik kalian segera bersiap untuk melawan mereka!"lanjut eruhaben dengan menunjuk dua pelayan putra mahkota calius yang tetap setia di tempatnya tanpa terpengaruh sedikitpun oleh ledakan kekuatan itu.

Mendengar ucapan eruhaben, anggota kelompok calepun dengan cepat mulai menyiapkan diri untuk menyerang dua pelayan putra mahkota calius.

Seperti choi han dengan pedang dan aura naga hitamnya, alberu dengan taerang nya, rosalyn dengan kelompok penyihirnya, ron dan beacrox dengan pedang dan anggota pembunuh dari rumah tangga molan serta anggota kelompok lainnya yang sudah siap dengan kekuatan dan kelompokknya masing-masing.

Melihat persiapan itu, kay dan zai hanya diam tanpa menunjukkan rasa takut sedikitpun.

"Kesempatan terakhir! Kembalikan cale kepada kami sekarang juga atau jika tidak kami akan melawan kalian!"teriak alberu dengan mengangangkat taerang ke arah kay dan zai.

Kay melangkat kedepan, menatap alberu dengan tatapan menantang sebelum mengangkat senjatanya dengan tangan kanan.

"Lakukan saja. Lalu kita lihat, siapa yang akan menang!"balas kay yang membuat anggota kelompok cale menggeram marah.

"Sialan, akan ku hancurkan kalian berdua!!!"teriak toonka dengan wajah garangnya.

"Maka buktikanlah!"balas kay dan seketika pertarungan antara kedua kelompok pun pecah.

🦋Tbc.

LUMINOUS  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang