TOTCF-24

441 67 0
                                    


🦋Bagian 24-butir pasir terakhir!

___________________________________

Bersamaan dengan waktu yang terus berputar detik demi detik, begitupula dengan pertempuran yang berlangsung antara kelompok anggota cale dengan dua pelayan putra mahkota calius, zai dan kay yang semakin panas dan sengit.

Terutama pertarungan antara kay dengan choi han yang begitu luar biasa hebatnya. Hingga membuat alberu dan anggota kelompok cale lainnya hanya bisa melihat dengan mata takjub sekaligus takut menyaksikan pertarungan keduanya yang benar-benar di luar batas nalar manusia biasa.

Mereka semuanya tidak menyangka jika choi han bisa melakukan pertarungan yang sangat luar biasa ini. Walaupun mereka tahu jika choi han itu sangat kuat. Tapi mereka tidak pernah melihat penampilan choi han saat ini.

Penampilan choi han dengan menggunakan dua pedang dalam pertarungan.

Setelah alberu memberikan choi han izin untuk membunuh kay, choi han dengan cepat menyerang kay dengan pedangnya. Tapi beberapa detik kemuduan choi han kembali dan meminta sebuah pedang dari alberu.

Awalnya alberu bingung sebelum akhirnya ia segera memberikan sebuah pedang dari tas spasialnya dengan cepat.

Setelah menerima pedang milik alberu, choi han kembali menyerang kay dengan sekuat tenaga.

Tak terasa sudah tujuh menit berlalu choi han melawan kay.

Menandakan jika waktu pelaksanaan ritual bulan leviar akan segera di laksanakan dalam waktu kurang dari satu menit lagi.

Alberu terdiam di tempatnya bersama anggota kelompok cale yang lainnya.

Sementara jantungnya berdetak dengan keras dan tak terkendali setiap detiknya.

Sedangkan mata birunya melihat pintu kuil bulan yang berada cukup jauh darinya dan di  jaga oleh zai dan pasukan golemnya yang sedang melawan eruhaben dan kelompok cale lainnya dengan tatapan putus asa dan kosong.

"...cale"

Gumam alberu. Matanya kini fokus melihat bulan purnama yang berada tepat di atas kuil bulan dan memancarkan cahaya kemerahan yang indah namun menyesakkan.

Cahaya merah itu adalah tanda jika waktu pelaksanaan ritual bulan merah leviar akan segera dilaksanakan.

Hitungan mundur dari detak jarum jam yang ada di genggaman alberu terdengar dengan jelas di telinganya. Menggantikan bisingnya medan pertempuran.

Tak

Tik

Tak

TENG TENG TENG

Alberu seketika melihat ke kuil bulan kembali saat telinganya mendengar suara lonceng dari menara utama kuil bulan.

Suara lonceng yang memberitahukan mereka jika waktu telah habis dan ritual bulan merah akan dilaksanakan.

Tidak hanya alberu yang melihat ke arah kuil bulan, tapi juga seluruh anggota kelompok cale yang setika melihat ke arah kuil bulan dan menghentikan pertarungan.

Termasuk choi han yang  berhenti bertarung dengan kay.

"Sayang sekali waktumu sudah habis choi han. Ritual bulan merah sudah dilaksanakan"choi han melihat kay dengan tatapan yang berantakan saat ia mendengar ucapan kay yang berdiri tidak jauh darinya.

"..."

Melihat wajah choi han yang putus asa, kay hanya tersenyum mengejek ke arahnya.

"Dia sudah mati choi han"ucap kay semakin membuat choi han tertekan.

LUMINOUS  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang