TOTCF-25

550 75 1
                                    


🦋Bagian 25- akhir yang tak diinginkan

___________________________________


Siiiing

Alberu dan seluruh anggota kelompok cale seketika menutup mata mereka saat sebuah cahaya yang sangat terang menyelimuti tubuh kay dan zai selama beberapa detik sebelum keduanya menghilang.

"...mereka menghilang..."gumam rosalyn setelah ia membuka matanya dan melihat kay dan zai yang sudah tidak terlihat di tempatnya lagi dengan wajah terkejut dan bingung.

Sama seperti apa yang di rasakan oleh rosalyn. Alberu dan anggota kelompok lainnya juga merasa terkejut dan bingung dengan apa yang telah terjadi.

"...eruhaben..."alberu yang bingung memanggil eruhaben untuk meminta penjelasan. Bagaimanapun juga, eruhaben adalah seorang naga yang sudah hidup selama kurang lebih seribu tahun. Jadi, meskipun ia tidak memiliki jawaban atas apa yang telah terjadi, naga kuno itu pasti tau apa yang harus mereka lakukan di situasi seperti ini.

"...aku tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Tapi yang pasti, mereka sudah menghilang sekarang"balas eruhaben "jadi-"

Klack

Belum selesai eruhaben berbicara, tiba-tiba saja pintu kuil bulan yang awalnya  tertutup rapat terbuka lebar dengan sendirinya.

Membuat seluruh anggota cale yang melihatnya menjadi semakin bingung.

Tapi, rasa bingung itu bercampur dengan rasa senang. Itu karena...

"Dua pelayan itu telah menghilang dan pintu kuil sudah terbuka! Ini saatnya untuk kita segera menyelamatkan tuan muda cale!"teriak salah satu kesatria kerajaan roan yang masih tersisa.

Mendengar itu, wajah seluruh anggota kelompok cale menjadi berseri senang dan ingin segera memasuki kuil bulan untuk menyelamatkan cale.

Tapi, rasa bahagia itu tidak bisa mengalahkan logika mereka. Walaupun sumber ancaman mereka, kay dan zai sudah menghilang. Mereka tetap harus waspada dan hati-hati. Bisa jadi, kedua pelayan itu memang sengaja menghilang untuk memancing anggota kelompok cale masuk ke perangkap yang telah mereka siapkan di dalam kuil bulan.

Itulah sebabnya seluruh anggota kelompok cale tetap setia berdiri di tempat mereka sampai ada perintah dari alberu, eruhaben ataupun anggota kelompok inti lainnya yang lebih mengerti tentang situasi saat ini.

Melihat itu, eruhaben memfokuskan mata reptil naganya ke arah kuil bulan. Mencoba mencari sumber bahaya atau sesuatu yang mencurigakan.

Eruhaben menghembuskan nafas dan melihat ke arah alberu dan seluruh anggota kelompok cale yang sudah menunggu eruhaben mengatakan sesuatu yang dapat membuat mereka bisa segera mengambil tindakan.

"Mereka sudah benar-benar menghilang dan aku juga tidak merasakan tanda-tanda bahaya"ucap eruhaben. "Tapi, untuk berjaga-jaga, akan lebih baik jika hanya sebagian anggota saja yang masuk ke dalam kuil bulan untuk menyelamatkan cale"lanjut eruhaben dengan suara naganya yang tenang tapi dalam.

Mendengar penjelasan eruhaben, seluruh anggota kelompok cale mengangguk mengerti.

Setelahnya mereka melakukan perundingan untuk menentukan siapa saja yang akan masuk ke kuil bulan.

Dari perundingan yang singkat itu, mereka telah menentukan siapa saja yang akan masuk ke kuil bulan dan menyelamatkan cale.

Alberu,eruhaben, rosalyn dan choi han berada di urutan teratas orang yang akan mesuk ke dalam kuil bulan. Selebihnya adalah para ketua dari masing-masing kelompok. Seperti, litana (sang ratu hutan), ron (ketua asassin), witira (ratu suku paus), toonka, bud illis, tasha,lock, gashan, mila, rasheel dan lainnya.

Tanpa membuang waktu, mereka yang telah terpilih segera pergi memasuki kuil bulan untuk menyelamatkan cale.

Pilar-pilar yang tinggi dan kokoh berhiaskan ukiran-ukiran dalam bahasa kerajaan moraga terlihat dengan jelas saat mereka memasuki kuil bulan yang hanya di terangi oleh cahaya bulan purnama yang memantul di setiap cermin.

Tirai-tirai kain putih bersih menghiasi setiap tiang dan celah hingga membuat kuil itu terlihat indah namun misterius dalam waktu bersamaan.

Sayangnya, kain-kain tirai itu juga menutupi jalan yang sedang mereka lewati, membuat langkah mereka sedikit lambat karena rasa kewaspadaan mereka.

Mungkin saja, di balik tirai-tirai putra mahkota calius telah memasang jebakan berbahaya untuk mereka. Itulah sebabnya, mereka harus ekstra hati-hati dalam mengambil setiap langkah.

"Yang mulia, cahaya itu..."litana dan anggota lainnya berhenti melangkah saat sebuah cahaya kemerahan terlihat dari balik tirai-tirai kuil.

"...itu pasti ruangan utama tempat tuan muda cale berada"ucap rosalyn mengemukakan pendapatnya.

"Eruhaben?"alberu melihat ke sebelah kanannya, dimana sang naga kuno eruhben berada.

Eeuhaben mengeluarkan serbuk emasnya. "Aku bisa merasakan auranya. Cale memang berada di sana"ucap eruhaben "...tapi dia..."alberu dan seluruh anggota lainnya terdiam kaku mendengar ucapan eruhaben.

"Apa maksudmu dengan 'tapi' eruhaben? Cale...baik-baik saja kan?"alberu bertanya kepada eruhaben yang hanya diam dengan tatapan sayu.

"Eruhaben..."eruhaben melangkahkan kakinya menuju ke suber cahaya merah. Mengabaikan alberu dan anggota kelompok yang melihat apa yang ia lakukan dengan perasaan campur aduk sebelum mereka mengikuti langkah eruhaben menuju cahaya merah itu berasal dalam diam.

Selama kurang lebih lima menit berjalan. Eruhaben berhenti di tirai terakhir sekaligus pembatas terakhir yang ada. Dari tempat ini, cahaya merah terlihat begitu jelas dan menyakitkan mata.

Srekkk

Tanpa berfikir ribuan kali ataupun membuang waktu lebih lama. Eruhaben segera membuka tirai terakhir itu dengan sekuat tenaganya. Sampai membuat tirai itu robek dan jatuh ke lantai.

Setelah tirai terbuka, eruhaben seketika melebarkan matanya saat melihat apa yang ada di hadapannya saat ini. Tidak hanya eruhaben, anggota kelompok lainnya juga melakukan hal yang sama. Mereka semua merasa terkejut dan tidak percaya dengan apa yang mata mereka lihat.

"A-apa-apaan ini semua?!"rosalyn berteriak histeris.

"C-cale nim?!"

"Dongsaeng?!"

"Tuan muda?!"

"Tuan muda cale!"

"Temanku!!!"

Ucap mereka semua memanggil cale dengan wajah sedih dan putus asa terlukis jelas di mata para anggota saat mereka melihat cale yang sudah bersimbah darah, berdiri di depan altar yang juga berlumuran darah dari tubuh...putra mahkota calius yang terggelak tidak berdaya dengan sebuah belati menancap tepat di jantungnya!

Tidak hanya berlumuran darah, altar dan seluruh lantai di dekatnya juga di hiasi oleh helaian bulu sayap berwarna hitam dan putih yang tersebar tidak beraturan mengelilingi ruang utama kuil. Tempat cale berdiri saat ini.

Mendengar panggilan itu, cale tidak sedikitpun berbalik untuk melihat mereka. Pemilik rambut merah crimson itu justru terdiam kaku tanpa bergerak sedikitpun!

Seolah mengabaikan atau tidak peduli dengan suara-suara mereka yang memanggilnya.

Melihat cale yang tidak merespon panggilan mereka, alberu dan choi han melangkahkan kakinya menuju ke tempat cale berada.

Duk!

Tapi, beberapa langkah dari tempat cale berada. Tiba-tiba sebuah pembatas tak kasat mata menghalangi alberu dan choi han untuk mendekati cale.

"Pembatas apa ini?!"teriak alberu dengan memukul-mukul dinding pembatas itu dengan ke dua tangannya.

"Hentikan alberu"alberu seketika menghentikan pukannya saat mendengar ucapan euhaben.

"?"alberu diam bingung, menunggu eruhaben melanjutkan ucapannya.

Eruhaben menyentuh dinding pembatas tak kasat mata itu dengan tangan kirinya.

"...kita sudah terlambat"

🦋Tbc.

Double update karena kemarin saya lupa update😂🤭

LUMINOUS  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang