TOTCF-21

478 68 4
                                    


🦋Bagian 21-tetesan embun

___________________________________

Bagi alberu, waktu adalah harta paling berharga di dunia karena sekali menghilang, ia tidak akan bisa kembali dan terulang.

Banyak penyesalan datang dari orang-orang yang dengan bodohnya menyia-nyiakan waktu yang mereka punya hanya untuk satu alasan yang pada akhirnya mereka sesali seumur hidup.

'Jika bisa besok atau nanti, kenapa harus sekarang?'

Pemikiran yang simpel dan mudah namun menyulitkan diakhir setelah kesempatan itu hilang dan tergantikan dengan kata penyesalan

'andai saja' atau 'seharusnya'

Sayang, waktu yang telah mereka lewatkan tidak akan bisa terulang kembali seberapa keraspun kamu berusaha dan memohon pada tuhan.

Seharusnya, alberu dan semuanya tidak akan mengalami penyesalan. Tapi, waktu yang telah mereka lewatkan tidak akan bisa kembali.

Waktu dimana seharusnya mereka bisa lebih menjaga cale dan memastikan lelaki berambut merah itu aman dari segala bahaya. Entah itu dari luar ataupun dalam.

Tapi sayang beribu sayang, mereka telah lalai dalam menjaga si rambut merah hingga kini mereka harus menelan pil pahit dari hilangnya cale dari kamarnya.

Meninggalkan satu ketakutan yang hampir sama seperti tiga tahun lalu.

Alberu terdiam setelah mendengarkan jawaban dari salah satu pelayan yang bertugas melayani cale selama ia tinggal di istana kekaisaran.

"Cale sudah pergi ke kuil bulan bersama salah satu pelayan putra mahkota calius?" Pelayan itu mengangguk atas pertanyaan alberu.

"Benar yang mulia"

Genggaman tangan alberu mengerat.

"Kau boleh pergi"

Pelayan itu mengangguk sebelum pergi meninggalkan alberu dan anggota kelompok cale yang memancarkan aura yang tidak mengenakkan.

Alberu berbalik ke arah eruhaben

"Apa yang harus kita lakukan eruhaben? Mereka sudah membawa cale pergi" alberu berkata dengan suara tenang namun mengandung kekesalan.

"Tenanglah alberu"

"Mana bisa aku tenang di saat dongsaengku berada di tangan orang-orang itu?"

Eruhaben mengambil nafas panjang "aku tahu kekawatiranmu. Tapi, bukan berarti itu bisa menjadi alasan kita untuk bertindak ceroboh tanpa persiapan apapun"

"cale..."

"Dia akan baik-baik saja"alberu melihat eruhaben tidak percaya.

"Percayalah kepadaku"ucap eruhaben berusaha meyakinkan alberu dan anggota kelompok lainnya.

"Kenapa anda bisa sangat yakin jika cale akan baik-baik saja? Apa anda mengetahui sesuatu eruhaben?"choi han angkat suara dengan bertanya kepada eruhaben yang terlihat cukup santai di situasi ini.

Eruhaben tersenyum dengan melihat ke arah choi han

"Aku memang tidak mengetahui apapun. Hanya saja, aku punya firasat jika cale akan baik-baik saja"

"Maaf eruhaben, bukannya aku tidak percaya dengan firasatmu. Hanya saja...selalu ada kemungkinan terburuk di setiap pilihan" choi han mengencangkan genggaman tangannya di pedangnya untuk menekan sedikit emosinya yang semakin menekan dadanya.

LUMINOUS  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang