18. PANGGUNG HIBURAN

1.7K 251 15
                                    


Siapa sangka, seorang Park Chaeyoung bisa-bisanya hampir melewatkan jadwal seminar yang diundang oleh sekolah bertaraf internasional di Korea. Gadis blonde itu mengikat seluruh rambutnya dengan cepat. Tangannya yang panjang itu meraih blazer dibangku duduknya.

Chaeyoung hanya punya waktu satu jam lagi. Lokasi seminar tersebut juga memerlukan waktu kurang lebih satu jam dari Galaxy. Makanya, si ketua osis sedang kalang-kabut. Pembimbing Yang sudah tiba di lokasi. Berkali-kalinya telepon Chaeyoung berbunyi tapi ia memilih mengabaikannya.

Dia sedang sibuk mengambil dokumen yang berisi materi yang akan ia presentasikan di sana. Beruntung sekali ternyata Lia membantunya menyiapkan segalanya sebelum panggung hiburan di mulai.

Setelah semua dokumen terbawa, Chaeyoung keluar dari ruangannya dengan berlari. Dirinya benar-benar dikejar waktu. Chaeyoung melewati lapangan utama tempat panggung hiburan dilaksanakan. Tampaknya semua berjalan lancar.

Acara itu sukses menarik perhatian hampir seluruh siswa-siswi Galaxy. Mereka semua duduk dengan tertib di depan panggung dan sepertinya langit sedang mendukung acara itu. Cuaca cerah, namun sama sekali tidak panas. Di tambah dengan angin sepoi-sepoi yang menjadikan rasa sejuk pada tiap manusia yang duduk di sana.

Lia melihat ketuanya. Dia berlari menghampirinya.

"Eonni, kau belum pergi?" Terlihat Lia melotot terkejut. Dia tentu tahu apa saja jadwal kegiatan ketuanya.

"Mianhe, aku lupa dengan itu. Dan, terima kasih telah menyiapkan semuanya. Aku akan mentraktirmu nanti," kata Chaeyoung.

"Tidak masalah, hati-hati di jalan, Eonni."

"Ah ya. Beritahu aku jika terjadi masalah serius. Apakah Jennie sudah tampil?" tiba-tiba saja Chaeyoung teringat gadis itu. Ia akan khawatir karena dirinya harus pergi dari sekolah.

"Sekitar tiga peserta lagi yang tampil, Jennie akan tampil setelah mereka," jawab Lia. "Wae, Eonni?"

Chaeyoung tampak berpikir sebelum menjawab Lia. Dia harus melakukan sesuatu. "Bisa kah kau mengatur agar Jennie tidak tampil hari ini? Minta dia diam di kelas saja."

"A-aku tidak janji. Tapi aku akan mencoba. Dia sangat bersemangat dan sudah menunggu di belakang panggung dengan gitarnya."

"Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Semua orang mengetahui kasus ayahnya. Sepertinya dia belum menyadarinya."

Chaeyoung merasakan ponselnya bergetar. Ia melihat layar yang menampilkan nama pembimbingnya, dia melotot seketika.

"Aaaa Lia, aku harus pergi sekarang. Pembimbing Yang pasti akan membunuhku! Jangan bilang pada siapa-siapa, tolong bantu aku pastikan Jennie baik-baik saja selama aku tidak ada di sekolah!"

Lia mengangguk. "Hati-hati, Eonni."

*

*****

Irene dan Wendy saling melirik diam. Di dalam kelas, Jennie sedang melakukan pemanasan untuk suaranya. Hari ini, ia akan tampil di panggung, membawakan lagu favoritnya. Sejak sepuluh menit yang lalu, Jennie mondar-mandir di dalam kelas yang sudah tidak ada orang lagi karena mereka berada di acara panggung hiburan.

Jennie bernyanyi seorang diri sedangkan dua sahabatnya itu melihatnya dengan tatapan yang kasihan. Gadis itu mengenakan dress putih tanpa lengan membuat ia terlihat cantik dan menawan. Kulitnya yang putih, tubuhnya yang pas tidak terlalu gendut semakin mempesona bagi siapa pun yang melihatnya.

"Kau yakin semua akan baik-baik saja?" bisik Wendy pada Irene.

"Sejujurnya tidak yakin. Komentar-komentar dan percakapan chat digrup angkatan sangat menyakitkan. Sekarang semua orang di sekolah ini tahu kasusnya," ucap Irene pelan.

MY COOLDEST SENIOR (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang