Entah terpukau atau pedih, menyaksikan suara Chaeyoung mengalun indah saat menyanyikan sebuah lagu romantic untuk Jennie yang saat ini tidak dapat berhenti tersenyum. Di dalam hatinya bagai dikelilingi ribuan bunga dan kupu-kupu yang berterbangan.
Lalisa memalingkan wajahnya diam-diam. Dia tidak bisa menyaksikan itu lebih lama lagi. Tepat saat Lalisa menoleh dan pura-pura memainkan ponselnya, Lia melihatnya. Lia sadar dengan perubahan Lalisa dan juga perasaan gadis itu.
Lia mengakui, Lalisa sangat kuat untuk melihat hal yang seharusnya tidak ia lihat karena akan menyakitinya. Mencintai seseroang yang mencintai orang lain adalah hal yang berat dan tidak menyenangkan. Bagaikan memayungi orang yang suka dengan hujan.
Chaeyoung mengakhiri laguya dan disambut oleh tepuk tangan dari Chanyeol yang membuat Lia sadar dan ikut bertepuk tangan juga. Lalisa pun sama. Dia tersenyum sumringah begitu Jennie memeluk Chaeyoung duluan. Ya, Lalisa tersenyum meski hatinya berteriak.
"Keren! Ini pertama kalinya aku mendengarmu bernyanyi lagi setelah sekian lama! Dan kau tahu? Suaramu tidak pernah mengecewakan, Chaeng!" seru Chanyeol antusias, bahkan ia sampai berdiri.
"Benar, Eonni. Anak-anak pasti suka jika kau mengisi suara saat istirahat," sahut Lia.
"Akan dipikirkan lagi. Jika Chanyeol bisa membayar harga yang tinggi untukku, aku akan melakukannya." Chaeyong menatap Chanyeol selaku Ketuanya.
Chanyeol berdeham seolah mampu, tapi kenyataanya dia berbisik. "Kami saja kekurangan dana, kau perlu menyuntikkan dana untuk kami," ujar Chanyeol membuat mereka tertawa.
Lalisa berdiri setelah memasukkan ponselnya ke dalam saku, sekilas matanya berkontak dengan Jennie. "Kalian sangat serasi. Sama-sama memiliki suara yang indah," katanya.
Jennie mengalungkan tangannya pada lengan Chaeyoung, ia tatap gadis disampingnya yang lebih tinggi dari dirinya. Betapa dia mengagumi sosok ini. Jennie kembali menatap Lalisa yang entah mengapa tatapan Lalisa terasa sendu meski wajahnya tersenyum.
"Terimakasih, Lalisa. Ketua osis kalian sangat menawan," ujar Jennie.
Lalisa terkekeh mendengarnya. "Dia sangat batu, dingin dan tertutup sebelum kau datang ke Galaxy. Tapi sekarang, dia sangat hangat. Aku hampir tidak mengenalnya."
"Jadi es batu sekarang sudah meleleh?" Goda Lia menyenggol lengan Chaeyoung.
"Ngomong-ngomong, boleh aku bicara sebentar dengan Jennie?" Lalisa bersuara.
Jennie menatap Chaeyoung. Dia mengikuti apapun yang diinginkan Chaeyoung. Jika gadis blonde itu melarang, maka ia tidak masalah untuk tidak bicara dengan Lalisa. Jennie mengusap lengan Chaeyoung lembut, dia ingin Chaeyoung tahu ia tidak masalah.
Namun, Chaeyoung justru mengangguk pada Lalisa. Hal itu membuat Jennie dan juga Lia yang sadar dengan semuanya terlihat bingung.
"Bicaralah, aku harus mencatat materi kelas dari Chanyeol selama aku tidak masuk," kata Chaeyoung tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOLDEST SENIOR (CHAENNIE)
Fiksi PenggemarBerawal dari Jennie Kim yang harus menyembunyikan diri dari Kai yang berstatus sebagai tunangannya, Jennie Kim, siswi sekolah Starlight yang pindah ke sekolah Galaxy karena tak ingin dijodohkan oleh keluarganya. Pertemuannya dengan Park Chaeyoung d...