7. Kim Jong In

2.1K 302 23
                                    



Malam yang seharusnya sangat Jennie sukai karena langit bertaburan bintang mengeliling sang bulan terang. Namun, sepertinya semesta tidak mengizinkan Jennie untuk merasa tenang sekali saja. Pernyataan Mommy berhasil membuat suasana hati Jennie buruk seketika.

"Daddy menunggumu di bawah. Bersiap-siaplah, Jennie-yaa. Keluarga Jong In sudah tiba dan makan malam akan mulai sebentar lagi." Yoon Ae Ri adalah Mommy Jennie menatap perubahan wajah putrinya membuat ia merasa tak enak hati.

Jennie menurut meski ia tak menyukai kedatangan keluarga itu. Jennie hanya perlu turun, makan malam bersama mereka lalu selesai. Lagipula, Jennie tidak pernah mau bicara apapun di sana. Ia hanya menghargai tamu Eun Hwan.

Balutan Dress berwarna hitam di tubuh Jennie membuat ia terlihat menawan dan sempurna baik di lihat dari sudut manapun. Rambutnya dibiarkan terurai indah. Jennie menuruni tanggan dengan anggun.

Eun Hwan dan Ae ri memandang putri satu-satunya dengan tatapan bangga. Putri mereka tumbuh menjadi gadis yang cantik juga menggemaskan. Begitu juga keluarga Jong In. Senyum mereka terukir begitu melihat Jennie muncul. Meski tak ada sedikitpun senyum yang ditampakkan oleh Jennie, ia tampak elegan bagi keluarga Kim.

Sama seperti lelaki yang mengenakan jas berwarna biru gelap disertai manik-manik yang berkilap membuat jas itu terkesan mewah dan cocok di tubuh tegapnya. Jong In selalu menatap Jennie dengan tatapan memuja serta mengagumi kecantikan Jennie.

Jennie tidak pernah gagal membuat Jong In jatuh cinta setiap kali melihatnya. Jong In berdiri menghampiri Jennie, mengulurkan tangannya untuk menuntunnya ke bangku dengan senyuman.

"Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri." Jennie menolaknya mentah-mentah.

Jong In mengangguk, menurunkan tangannya dan memilih mengikut Jennie dari belakang. Jong In menarik kursi untuk Jennie. Begitu memastikan Jennie duduk, ia pun segera duduk di seberangnya.

Makan malam dua keluarga dilaksanakan dengan hangat namun hambar bagi Jennie. Ia hanya menyantap beberapa menu dan mendengar rencana konyol dan tidak penting dari ayahnya dan ayah Jong In.

Menikah? Jennie bersumpah tidak akan melakukannya.

Jennie menertawakan omong kosong yang mereka bicarakan. Dia bukanlah Jennie kecil yang akan menuruti apa yang Daddy-nya katakan.

"Mungkin kita bisa mulai melakukan tunangan untuk mengikat Jong In dan Jennie supaya bisa lebih dekat dan saling mengenal lebih dalam sebelum melangkah ke jenjang pernikahan setelah mereka lulus sekolah. Bukankah itu terdengar sangat baik, Eun Hwan?"

"Benar sekali, Hong In. Mereka harus saling mengenal. Aku percayakan Jennie pada putramu. Aku bisa melihat dia sangat menyukai putriku jadi dia pasti bisa melindungi serta membahagiakan putriku seperti yang ku lakukan padanya sejak ia kecil hingga sekarang," sahut Eun Hwan menatap Jong In bangga.

Ae RI sangat terkejut mendengar rencana suami dan sahabt suaminya. Ia tidak pernah menyangka Eun Hwan bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Dan, mewujudkan keinginannya secara sepihak tanpa memikirkan perasaan putri mereka. Tapi, Ae Ri hanya diam dan melamun. Ia tidak bisa melakukan apapun. Eun Hwan sangat keras kepala.

Setiap harinya, Ae Ri selalu memikirkan cara untuk membantu Jennie, berdoa akan kebahagiaan Jennie. Selamanya akan tetap begitu. Ae Ri berada di pihak Jennie sampai kapanpun.

"Acara tunangan nanti akan diselenggarakan besar-besaran. Putra dan putri kita pasti sangat bahagia," kata Hong In diiringi anggukan Eun Hwan juga senyum dari Jong In.

Jennie meletakkan gelas kacanya diatas meja. Cukup kasar hingga membuat Eun Hwan menatap ke arah Jennie dengan tajam. Ae Ri yang awalnya menunduk, menatap Jennie sepenuhnya yang ada di sampingnya.

MY COOLDEST SENIOR (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang