MCS – 23
"Di depan sana, ada tiga puluh lebih ahli pukul yang sedang menyerang tempat tinggal Eun Hwan. Pria itu tidak ada di rumah." Taeyong tengah mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Dia juga fokus mendengar suara-suara dari alat kecil yang saat ini menyumbat telinga kanan.
"Separuh penjaganya telah berhasil diamankan. Masing-masing mereka membawa pistol. Tapi, mereka tidak menemukan Jennie di ruangan manapun," kata Taeyong dengan keningnya yang mengerut. Sesekali ia melirik spion belakang, berjaga-jaga.
"Ruang bawah tanah. Taeyong, tolong... jangan sampai Jennie terluka," pinta Chaeyoung cemas.
Taeyong mengangguk.
Dia berbicara dengan bahasa asing melalui saluran yang terhubung pada orang yang berada di kediaman Jennie. Setelah itu, Taeyoung memacu kecepatan mobilnya kala salah satu dari mereka mengatakan kondisi telah aman.
Pria pemilik sorot mata tajam itu sedikit melirik gadis blonde yang sedang duduk di sebelahnya. Raut wajah gadis itu begitu cemas. Berbanding terbalik dengan mimik yang biasa ia tunjukkan sehari-hari. Taeyong tidak pernah menyangka, sosok itu begitu berpengaruh untuk Chaeyoung.
"Bagaimana?" tanya Chaeyong lagi.
"Seluruh cctv telah diretas. Jennie sudah bersama anggota. Kita harus segera tiba disana. Tampaknya, Jennie membutuhkanmu."
Lidah Taeyong terlalu susah untuk berbicara mengenai kondisi Jennie yang memperihatinkan, anggotanya bilang keadaan Jennie sangat berantakan. Ada bekas luka sobek di sudut bibirnya.
Mobil Taeyong melesat cepat memasuki halaman rumah mewah Eun Hwan. Seluruh penjaga telah diambil alih oleh anggota Taeyong. Chaeyoung turun dari mobil, membanting pintu mobil dengan kuat membuat Taeyong terlonjak kaget karena dia masih berada di dalam karena harus memasang topeng.
Mereka sepakat menggunakan topeng agar tidak ketahuan. Begitu juga dengan Chaeyoung. Jika ia ingin Jennie dapat bersamanya, keberadaannya di sini tidak boleh sampai ada yang mengetahui. Karena setelah malam ini, Eun Hwan pasti akan mencari pelaku yang membawa Jennie malam ini.
"Jika pintu mobilku copot, aku akan mencopotkan tanganmu," kata Taeyong lalu ikut turun.
Di tangan Taeyong sudah ada dua pistol yang telah terisi oleh peluru. Pria itu mengejar langkah kaki Chaeyoung yang lebar dan cepat. Mereka menyusuri rumah Eun Hwan seperti layaknya rumah sendiri. Tidak ada yang menghalangi mereka. Para penjaga sudah terkapar di atas lantai.
"Chaeng," panggil Taeyong seraya menghentikan langkah Chaeyoung. "Bawa ini. Aku tahu kau pandai menggunakan benda ini." Taeyong menyodorkan pistol pada gadis pirang itu.
Tanpa banyak bertanya, Chaeyoung menerima pistol itu dan ia simpan di dalam saku baju tebalnya. Chaeyoung cukup terkejut mendengarnya. Entah darimana pria itu tahu tentang dirinya yang memang bisa menggunakan senjata api dengan baik.
Setelah itu, Taeyong memimpin jalan dan gadis yang rambutnya diikat satu mengikutinya dari belakang. Langkah kaki mereka begitu cepat tapi tetap was-was terhadap sekitar.
Sesampainya di sebuah pintu, seorang pengawal yang merupakan anggota Taeyong menyambut mereka. Pengawal itu pun mengenakan topeng. Seluruh anggota Taeyong mengunakan topeng. Dia membukakan pintu. Napas Chaeyoung tertahan. Begitu pintu terbuka, terlihat Jennie duduk di atas lantai, memeluk lututnya dengan keadaan yang berantakan.
Bisa dilihat raut wajah ketakutan Jennie bertambah takut saat melihat dua orang bertubuh tinggi mengenakan topeng dan berpakaian serba hitam datang padanya. Jennie menyembunyikan wajahnya di lipatan lengan yang menumpu pada lututnya. Ia benar-benar pasrah.
![](https://img.wattpad.com/cover/256236365-288-k395557.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOLDEST SENIOR (CHAENNIE)
FanfictionBerawal dari Jennie Kim yang harus menyembunyikan diri dari Kai yang berstatus sebagai tunangannya, Jennie Kim, siswi sekolah Starlight yang pindah ke sekolah Galaxy karena tak ingin dijodohkan oleh keluarganya. Pertemuannya dengan Park Chaeyoung d...