"Apa aku menganggu waktu tidurmu?" tanya Chaeyoung polos saat Jennie menatapnya.
Jennie menarik tubuhnya dari posisi baring untuk duduk. Jennie berniat turun dari tempat tidurnya dan menghampiri Chaeyoung, namun gadis blonde itu lebih dulu menghampiri Jennie. Chaeyoung duduk di sisi ranjang Jennie membuat Jennie mengurungkan niatnya untuk turun.
Jennie kehilangan nyali untuk sekedar menatap Chaeyoung. Jennie melihat dengan jelas bagaimana Chaeyoung sedang emosi tadi. Bohong jika Jennie mengatakan tidak takut. Nyatanya, Chaeyoung terlihat sangat menakutkan. Chaeyoung membentaknya dengan kasar, berteriak padanya seperti cacian. Itu adalah hal yang pertama kali Chaeyoung lakukan padanya.
"Kenapa tidak istirahat?" Chaeyoung bersuara pelan. Dia tahu Jennie masih merasa sangat bersalah.
"Aku minta maaf karena membuatmu sakit."
Jennie mengangkat wajahnya, menatap Chaeyoung bingung. Bagian mana yang mengharuskan Chaeyoung untuk minta maaf? Tidak ada. Seharusnya Jennie yang mengucapkan itu.
"Waee?" ujar Jennie. "Aku yang seharusnya minta maaf karena membuat kesalahpahaman," lanjut Jennie.
"Karena memeluk pria lain." Chaeyoung memperbaiki kalimat Jennie.
Jennie kembali menunduk. Terlihat dia meremas kukunya di bawah sana. Dia hampir menangis lagi. Jennie menyadari betapa besarnya kesalahannya. Dia tidak masalah jika Chaeyoung semarah ini karena dia memang pantas untuk dimarah.
Chaeyoung mengenggam kedua tangan Jennie. Perlahan, Jennie mulai menatap manik mata Chaeyoung. Gadis blonde itu tersenyum tenang. "Aku memaafkanmu, tapi bukan berarti aku tidak cemburu."
"Aku cemburu setengah mati, asal kau tahu, Jennie-yaa." Chaeyoung berkata sungguh hingga Jennie hampir tidak bisa mengedip.
"Berapa kali kau memeluknya Ketika aku tidak tahu?"
"Seberapa dekat hubungan kalian, Jen?"
"Kau mencintainya?"
Chaeyoung menghela napas panjang. Tidak bisa dielak, hatinya terasa sesak. Sesakit itu kah melihat orang yang kita cintai memeluk pria lain? Jennie merasakan genggaman Chaeyoung mengerat. Jennie menarik tangan Chaeyoung lalu mengecup punggung tangan itu.
"Sejak pertama kali melihatnya, aku tidak pernah berpikir untuk jatuh cinta padanya. Sejak pertemuan pertama kami, seluruh ruang pikiran dan hatiku hanya padamu. Aku tahu dia menyukaiku. Tapi hanya berhenti di dia. Tidak denganku, Chaeng." Jennie berkata jujur. "Aku tidak memaksamu untuk percaya. Aku salah karena memeluknya, aku pikir hanya itu yang bisa ku lakukan untuk menenangkannya yang baru saja kehilangan satu-satunya orang yang berarti baginya. Pelukan itu tidak memiliki arti sedikitpun untukku," kata Jennie lagi.
"Kau tahu banyak tentang dia ya..." gumam Chaeyoung pelan, rasanya semakin sesak.
Jennie menggeleng. "Chaeng, dia yang menceritakannya. Aku tidak pernah ingin tahu."
"Chaeng, aku berani bersumpah. Aku tidak mengkhianatimu. Aku tidak pernah mencintai orang lain saat aku sedang mencintaimu. Na Jaemin, persetan dengan dia. Aku hanya ingin kau," ucap Jennie tegas.
"Jangan pernah berhenti mencintaiku, Jennie. Jangan pernah."
Jennie mengangguk cepat. "Tentu. Aku tidak pernah tertarik dengan siapapun setelah mengenalmu. Maafkan aku tentang Na Jaemin, ya?"
"Jangan pernah memeluk orang lain selain, Mommy, aku dan ayahku. Aku akan sangat cemburu jika kau melakukannya," kata Chaeyoung sembari menarik Jennie ke pelukannya.
"Iya, aku mengerti."
"Maafkan aku juga karena membentakmu dan kasar padamu. Aku tidak bisa mengendalikan emosiku, Jen." Chaeyoung berucap penuh sesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/256236365-288-k395557.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOLDEST SENIOR (CHAENNIE)
FanfictionBerawal dari Jennie Kim yang harus menyembunyikan diri dari Kai yang berstatus sebagai tunangannya, Jennie Kim, siswi sekolah Starlight yang pindah ke sekolah Galaxy karena tak ingin dijodohkan oleh keluarganya. Pertemuannya dengan Park Chaeyoung d...