47. THE TRUTH ABOUT CHILDHOOD

1.1K 149 6
                                    

Rasa gugup mulai menghantui Chaeyoung saat langkah mereka hampir tiba di kamar tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa gugup mulai menghantui Chaeyoung saat langkah mereka hampir tiba di kamar tidurnya. Jennie akan melihat banyak foto masa kecil dirinya bersama Chaeyoung dan gadis itu pasti akan bertanya-tanya. Hanya ada satu hal yang Chaeyoung khawatirkan.

Dia takut ketika melihat potret foto masa lalu itu membuat Jennie berpikir dan memaksanya untuk mengingat. Hal itu akan menimbulkan rasa sakit untuk Jennie.

Tepat di depan pintu kamar, Chaeyoung berhenti sejenak dan menghadap Jennie. Dia melihat wajah polos Jennie tanpa sentuhan make up namun tetap cantik. "Kau yakin?"

Jennie mengangguk. "Kenapa tidak? Aku ingin tahu semuanya baik itu hal buruk ataupun baik."

"Aku minta maaf, Jennie." Chaeyoung menatap Jennie sungguh, kedua alisnya mengernyit. Dia merasa bersalah.

"Maaf untuk? Kau tidak berbuat apapun yang mengharuskanmu untuk minta maaf padaku," ujar Jennie.

"Aku tidak ingin menyakitimu. Jadi, jika kau tidak bisa melanjutkan, aku tidak memaksa."

Jennie mencoba meyakinkan Chaeyoung. "Aku sangat ingin tahu. Aku selalu merasa pernah melihatmu tapi aku tidak tahu. Apakah kita memang pernah bertemu sebelumnya?"

Chaeyoung mengangguk.

"Kita memiliki kenangan yang indah. Tapi kau tidak mengingatnya. Aku ingin kau mengingat semua itu tapi jika itu membuatmu sakit, lebih baik kau tidak perlu tahu. Aku tidak mau membuatmu sakit."

Sungguh Chaeyoung tidak ingin egois.

Momen masa lalunya bersama Jennie sangat berharga. Banyak hal indah yang pernah ia lalui bersama Jennie. Saat Chaeyoung merasa ada perbedaan ketika bersama Jennie dan beberapa teman sebayanya. Chaeyoung lebih senang bertemu Jennie dan akan sedih bila gadis kecil itu tidak menemuinya.

Dia ingin Jennie mengenalnya sebagai Park Chaeyoung kecil yang selalu menjaganya dan memuji senyumnya. Bukan sebagai Park Chaeyoung si ketua osis yang dingin dan ketus.

Namun, jika mengingat kenangan itu justru membuat Jennie sakit maka Chaeyoung ikhlas untuk memulai lembaran baru asal orang itu adalah Jennie.

Chaeyoung mengikhlaskan masa lalunya yang indah demi tidak membuat Jennie terluka.

"Gweanchana, okay?" Jennie menunjukkan senyumnya pada Chaeyoung.

Chaeyoung mengenggam tangan Jennie lalu menuntunnya untuk masuk ke dalam kamar. Pintu terbuka, Chaeyoung mempersilahkan Jennie masuk lebih dulu. Gadis itu mulai menjelajahi sisi kiri kamar Chaeyoung yang terdapat meja kayu yang agak panjang. Di atas meja itu terdapat barisan bingkai foto yang penuh memori.

Tidak hanya foto bersama Jennie, Chaeyoung juga menyimpan foto dirinya yang sedang digendong oleh almarhum ibunya. Beberapa foto keluarga juga mengisi ruang kosong pada meja itu. Mengingat hubungannya dengan Joosung tidak baik, Chaeyoung tetap merindukan ayahnya.

MY COOLDEST SENIOR (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang