38. LEE TAEYONG & AERI

961 171 11
                                    

BAGIAN 38

Setelah diusir dari rumah sakit oleh Taeyong dan Joosung tanpa alasan, Jaehyun memilih untuk pulang. Dia tidak membawa kendaraan karena menumpangi mobil Irene. Gadis itu menghilang begitu saja setelah dokter keluar dari ruang operasi. Alhasil, Jaehyun pulang dengan transportasi umum.

Berjalan gontai, Jaehyun duduk di kursi paling belakang dekat jendela. Pikirannya kacau. Jaehyun sungguh tidak tahu apapun, dia dibuat seperti orang bodoh oleh Joosung dan Taeyong. Meski telah diusir, Jaehyun tetap akan kembali ke sana untuk bertemu Chaeyoung. Dia tidak akan membiarkan Chaeyoung sendirian.

Jaehyun akan selalu berada di sisi Chaeyoung seperti yang telah ia lakukan selama hidupnya. Lai-laki itu mengambil ponselnya yang ia taruh di dalam saku celana sekolahnya. Jemarinya bergulir pada layar ponsel itu. Jaehyun membuka tempat penyimpanan foto.

Dia menekan gambar Chaeyoung yang sudah lama ia simpan. Foto itu Jaehyun ambil saat mereka masih duduk di bangku SMP. Waktu itu, Jaehyun diam-diam memotret Chaeyoung saat gadis itu tengah melakukan presentasi di depan kelas. Foto itu menjadi foto favoritenya.

Tanpa disadari, Jaehyun tersenyum dan matanya berkaca. Sedalam ini perasaannya. Jaehyun mematikan ponselnya. Dia menghela napas singkat, menyadari dirinya yang sangat mencintai sahabat kecilnya namun tidak bisa berbuat apa-apa.

"Park Chaeyoung, kau sungguh merepotkan perasaanku. Cepat sembuh, lalu dengarkanlah perasaanku." Jaehyun berbisik pelan pada layar yang kembali ia nyalakan, menatap foto Chaeyoung yang cantik.

Perasaan Jaehyun telah membaik setelah puas memandangi layar ponselnya. Saat ia ingin kembali menikmati pemandangan jalanan kota Seoul, Jaehyun tak sengaja melihat seorang wanita hamil yang berdiri karena tidak ada lagi tempat duduk yang kosong.

Jaehyun pun berdiri, mempersilahkan wanita hamil itu duduk di bangkunya. Jaehyun memilih berdiri karena fisiknya jauh lebih kuat daripada wanita yang sedang hamil. Jung Jaehyun ternyata laki-laki yang baik hati.

///////////////////////////////////

Siang hari yang terasa terik dan membakar kulit. Wanita bergaya anggun itu memasuki café yang tidak jauh dari Galaxy. Ia memilih tempat duduk yang dekat dengan kaca besar agar dapat melihat keadaan luar. Mungkin keadaan itu dapat sedikit merilekskan pikirannya dengan melihat orang-orang berlalu-lalang.

Dia memesan minuman panas meski cuaca saja sudah panas. Pandangannya tertuju pada luar sana sembari matanya mencari sosok yang ia harapkan. Aeri sedang menunggu Chaeyoung. Hari ini ia sudah menyelesaikan semua urusannya dengan Eun Hwan dan berhasil membuat perusahaan serta asset mantan suaminya itu jatuh ke tangannya.

Aeri menyesapnya minumannya pelan-pelan. Jemarinya bergulir pada layer ponsel membuka ruang pesan Chaeyoung yang tak kunjung dibalas. Sangat tidak seperti biasanya. Muncul rasa kekhawatiran pada benak Aeri.

Wanita itu mencoba menelepon namun tidak ada jawaban sama sekali. Aeri menghela napas. Sebelum menuju café, Aeri mengunjungi toko ponsel dahulu. Dia membelikan ponsel baru untuk putrinya. Jennie. Tanpa marga Kim lagi.

Semuanya benar-benar berakhir. Jennie tak lagi menyandang marga itu lagi karena memang sudah seharusnya Jennie tanpa marga itu. Jennie bukan darah daging Eun Hwan juga dirinya. Tapi, Aeri tidak seperti Eun Hwan yang berhati iblis.

Aeri menyayangi Jennie setulus hati dan menganggapnya sebagai anak sendiri. Kini, Jennie sepenuhnya menjadi tanggung jawab Aeri. Tidak ada lagi yang bisa mengusik kebahagiaan putri satu-satunya. Saat ini, Aeri fokus pada kesembuhan Jennie.

Ketika Aeri sedang menyeruput kembali minumannya, seorang pria menghampiri mejanya. Pria itu membungkuk sopan, Aeri pun berdiri.

"Selamat siang. Saya sepupu Park Chaeyoung, orang yang anda hubungi hari ini. Lee Taeyong," ucapnya menyebut nama dan mengulurkan tangannya.

MY COOLDEST SENIOR (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang