Secret information

1.8K 185 8
                                    

awas aja kalo ga voment!









***

Matanya mulai terbuka pelan semakin sini semakin ia bisa melihat lampu yang terang diatas sana, ia juga bisa merasakan genggaman tangan seseorang dan Alna menoleh ke samping karena merasa ada orang disebelahnya saat ini yang terduduk disebuah bangku sofa berwarna coklat. Kepulihannya disambut dengan sebuah senyuman kecil dan Alna benar-benar tidak tahu berada dimana sekarang, ia hanya ingat terakhir kali ia tertidur di ruangan berdebu.

"Kau sudah siuman sayang.. kalau masih sakit jangan dipaksakan ya" ucap oma baik.

Alna merubah posisinya menjadi menyender kan punggung tersebut kebelakang kasur dan dibantu oleh oma, ia masih merasa kepalanya pusing lalu perutnya juga masih agak perih.

"Kau minum dulu ya ini.." katanya menyodorkan gelas yang berisikan air putih.

"Terima kasih ya oma," balas Alna tersenyum. Dia mengambil gelas tersebut dari sang oma.

Omanya itu mengangguk paham.

Alna pun meminum air putih tersebut.

"Tadi dokter bilang kalau kau begini adalah gara-gara perutmu kosong Alna," ujar oma.

Alna hanya bisa menatap omanya didepan karena dia juga bingung harus mengatakan apa padanya atas kejadian waktu itu yang ia lihat di taman belakang. Apa mungkin oma nya sudah lebih mengetahui kebusukan cucunya selama ini atau malah sebaliknya.

Dia benar-benar bingung harus bicara apa saat ditanya kenapa bisa seperti ini, tapi jika Alna terus berbohong mungkin nasibnya akan terus begini. Diperlakukan tidak selayaknya oleh Dzai alias suaminya sendiri, Alna ingin terbebas dari masalah apapun yang menyangkut urusan ayahnya sekarang.

"Alna? Ko bengong," tanya oma yang membuat Alna sadar dari lamunannya barusan.

"A-ahh tidak ko oma aku tidak apa-apa"

"Alna.. jika ada masalah apapun kau jangan takut cerita pada oma ya" balasnya baik.

Alna mengangguk sekarang.

Ia jadi semakin yakin ingin membicarakan yang sebenarnya pada oma. Lebih tepatnya apa yang terjadi malam itu dihalaman belakang, tapi masalahnya rasa takut yang Alna alami sekarang membuatnya bingung.

"Kau mau buah ini ata..." tawarnya tertahan.

"oma," potong Alna langsung membuat oma langsung menengok pada wanita tersebut.

"Iya kenapa?" tanyanya.

"Apa oma sudah menganggapku sebagai menantu sekarang?" tanya balik Alna pelan.

"Tentu saja Alna sayang.. oma tau kau menantu dan calon terbaik untuk Dzai" oma.

"Kalau begitu boleh aku bicara satu hal tentang apa yang aku alami" ujar Alna.

"Boleh apa itu?" tanyanya lagi.

Disitu awalanya Alna tidak yakin ingin bercerita pada oma, tapi karena Alna benar- benar ketakutan akhirnya ia memutuskan menceritakan dari awal apa yang terjadi padanya dirumah ini termasuk saat pernikahan tersebut terjadi. Dzai membawa Alna kerumah hanya untuk dijadikan pelayan saja, lalu laki-laki itu juga menyuruh Alna bersikap baik pada orang-orang penting, collegal, termasuk omanya juga, semua keluarga lebih tepatnya sedangkan Alna tidak mengetahui apa permasalah ayahnya dengan Dzai. Alna pun menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman saat pernikahan itu dimulai, seharusnya yang menikah dengan Dzai adalah Kyuji bukan dirinya. Jadi bisa saja Dzai tidak terima karena dia hanya mencintai Kyuji maka dari itu dia terus memperlakukan hal ini pada Alna.

MR, DZAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang