author harap kalian bacanya selalu enjoy.
jan bosen-bosen pokoknya.
budidayakan sebelum dan sesudah baca kasih vote juga komen, biar cemungut:)yaudin, happy reading!!
***
Mobil yang dikendarai oleh Dzai, berhenti di satu tempat yang Alna juga tidak tau dimana. Alna memutuskan untuk diam saja dan lama-kelamaan suaminya itu turun dari dalam mobil membuat Alna menengok sebentar ke arahnya. Pria tersebut membukakan pintu bagian kiri membuat Alna seketika shock. Karena biasanya dia akan marah-marah jika Alna lama turun dari dalam mobil. Tidak mau menanyakan sesuatu, Alna pun menginjakan kakinya ditanah lalu Dzai menutup pintunya kembali. Kedua bola mata Alna melihat bahwa mereka sedang berada didepan kafe.
"ayo masuk" ajaknya.
"kafenya kan belum buka. Lihat, tulisannya saja masih close, kau tidak melihatnya" Alna.
"tapikan sudah ada pegawainya didalam, mereka sebentar lagi buka. Ayo!" katanya sambil menarik lengan tangan kiri milik Alna.
"tidak mau ah! malu tau, kafenya belum buka. Mereka juga masih bersih-bersih" ujar Alna.
"ck! ayo masuk" katanya memaksa.
Susah memang berdebat dengan orang keras kepala macam Dzai ini. Semuanya harus dituruti. Kafe yang belum buka saja ia anggap sudah buka karena sudah ada beberapa pegawai didalamnya yang sedang bersih-bersih. Alna melepaskan tarikan tangan Dzai. Dia tidak mau makan disini kalau kafenya memang benar-benar belum buka. Masa iya mereka berdua harus menunggu didalam sampai semuanya beres kan tidak mungkin.
"aku tidak mau masuk!" Alna.
Wanita itu masuk kedalam mobil..
Alhasil Dzai pun menyusulnya ke mobil..
"kau ini sotau! kafenya sebentar lagi buka. Jadi kita menunggunya didalam, ayo" Dzai.
"ih tidak mau! lagian ini masih jam 10. Kafe seperti itu bukanya tengah hari!" seru Alna.
"kenapa kau jadi marah-marah! sudah mulai berani menantang ku IYA!" serunya emosi.
"ti-ti-tidak kok. Yasudah ayo cari tempat lain saja jangan disini, kan belum buka" ucapnya.
"ck! disuruh menunggu saja susahnya minta ampun. Makanan disana tuh enak" katanya.
Alna memilih untuk diam saja sekarang..
Dan Dzai mulai menjalankan mobilnya..
"tapikan aku tidak mau" balasnya pelan.
Dzai menjalankan mobilnya sambil memikirkan mereka akan sarapan pagi dimana. Tadinya salah satu tempat terjamin juga bagus hanya di kafe tadi, disana pun makanannya cukup enak. Maka dari itu, dia ingin mengajak Alna makan disana. Tapi memang ada benarnya jika kafe itu akan buka tengah hari disaat jam istirahat kantor tiba, dan ini masih jam 10. Pria tersebut mulai kebingungan harus ajak Alna makan dimana, pasalnya kafe-kafe dipinggir jalan begini kurang cocok dengan mulutnya. Meminta bantuan pada Alna juga percuma, dia pasti tidak tau dimana tempat makanan yang enak.
Saat Alna sedang asik-asiknya melihat kearah luar jendela, ia merasa bahwa mobil ini berhenti begitu saja membuat Alna menengok kesamping dimana pria itu duduk. Alna bertanya kenapa dia memberhentikan mobilnya dipinggir jalan begini, dan katanya dia sedang cari tau di ponselnya mana tempat makan jam segini yang sudah buka. Alna pun menahan tawanya, ia pikir mobilnya mogok.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR, DZAI
FantasyCOMPLETE✔21+ "AKU MAU BERPISAH DENGANMU" serunya dengan pipi yang sudah basah karena air mata terus berjatuhan. rank: (090322) #1- bastard (080322) #2- ullzang (120422) #1- murder