Utilize others

1.3K 126 14
                                    

notes:
di setiap part author ga kasih satu scene kek contohnya Alna sama Dzai terus ya gengs.
Author ngasih banyak banget scene dan tentunya berbelat belit, jadi dimohon keseriusannya saat membaca. Terima kasih:)

anjir udah kaya apaan aja dah ni author haha

gapapalah tapi. HAPPY READING ALL!!




















***





Mingyu melihat mobilnya masuk kedalam perkarangan rumah. Ia hanya berharap tidak terjadi apa apa diantara pasangan itu. Kemudian, mereka turun dari mobil dan Alna jalan terlebih dahulu melewati Mingyu yang berniat mau menanyakan sesuatu. Setelah Alna masuk duluan kedalam rumah, akhirnya Mingyu memberhentikan langkah Dzai karena ada hal-hal penting yang harus dia ceritakan.

Tidak mau Mingyu menceritakan disini. Maka dari itu, Dzai menyuruhnya untuk menunggu diruangan kerja saja. Pria itu masuk kedalam rumah menyusul istrinya, tapi saat baru sampai ruangan tengah. Dia sudah disambut oleh keributan yang tidak ada selesainya juga.

Kebetulan, tadi disaat Alna masuk kedalam rumah. Vey sedang berbicara berdua dengan omanya di ruang tengah, Vey hanya memperlurus masalah tadi saja bahwa sebenarnya pelaku itu ada dirumah yang sama dan siapa lagi bukan Alna. Jadi, kedatangan Alna dari luar tadi adalah sasaran empuk untuk Vey untuk memperdesaknya.

"lihat kan oma. Dia mengadu pada Dzai, dia mencuci otak cucumu" sindir Vey pada Alna.

Sementara Dzai berjalan mendekat kesana..

"dia bicara apa saja padamu? pasti merengek jika aku ini bukan pelakunya dan kau harus percaya padaku, iya kan?" ucap Vey lagi sambil merubah nada bicaranya jadi ejekan.

Alna hanya berusaha untuk tidak menangis, ia tidak mau direndahkan terlalu dalam jikalau dia memperlihatkan air matanya jatuh. Alna juga terdiam walaupun Vey terus menyerocos tidak jelas padanya daritadi, ia tidak melawan karena memang bukan dia yang melakukannya. Melihat Vey terus berbicara, Dzai menggemgan tangan kanan Alna lalu memberikan kode untuknya naik kelantai atas bersama. Alna tidak terkejut dengan perlakuan suaminya ini karena ia tau, ini hanya sebagai tipu daya didepan orang-orang.

"kau lihatkan oma bagaima.."

"Vey hentikan!! oma kecewa padamu! belum ada bukti apapun sudah menuduh orang. Sudah sana kembali ke kamar mu" kesalnya dan mencoba pergi dari hadapan cucunya.

Wanita itu jadi sangat kesal. Dia menghentak kan kakinya beberapa kali, masa iya tidak ada yang percaya satu pun padanya jika Alna adalah pelaku dari semua ini. Kalau begini caranya, rencana Vey untuk menutupi keburukan juga kebusukannya akan gagal.

"aku harus pakai cara lain kalau begitu" monolognya sambil menunjukan wajah devil.

-

Alna masuk kekamarnya.

Dia tidak punya semangat untuk bicara pada siapapun malam ini. Dia masuk kekamar mandi, tapi sebelum itu, Alna membuka lemari pakaian untuk menyiapkan baju tidur suaminya nanti. Alna menyimpan rapih benda tersebut diatas kasur, sedangkan Dzai pergi keruangan kerja karena pasti Mingyu sudah menunggu disana. Alna sudah terbiasa mengatasi kelakuan Dzai, yaitu berpura-pura romantis didepan semua orang termasuk omanya sendiri. Namun, dia tetap harus mempertahankan pernikahanya selama ini.

MR, DZAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang