Somebody help

1K 72 16
                                    






TUKK
TUKK

"Shara? Shara" panggil Mingyu yang daritadi menunggu jawaban dari dalam rumah itu.

Mingyu sudah beberapa kali mencoba mengetuk atau bahkan menghubungi Shara, tapi masih belum ada jawaban dan balasan. Apa mungkin Shara sedang pergi kesuatu tempat lalu tidak bicara pada siapapun termasuk dirinya. Namun apa gunanya juga Shara bicara pada Mingyu kalau dia pergi. Mereka berdua kan tidak mempunyai hubungan apapun. Yang membuat Mingyu merasa aneh, kenapa Shara seperti lost contac selama ini. Ia seperti pergi dengan meninggalkan banyak pertanyaan penting.

Pria itu masih saja mengintip dari jendala, karena siapa tau saja terjadi sesuatu didalam. Pasalnya sebelum Shara hilang begini, ia mendapatkan penculikan dengan Alna kemarin. Apa mungkin memang iya terjadi sesuatu pada Shara saat Mingyu mengantarnya pulang kemarin malam itu.

Pikiran Mingyu jadi menebak-nebak seperti ini karena tidak tau harus mencari Shara kemana lagi sekarang. Mingyu mengotak-atik ponselnya untuk menyuruh seseorang mencari keberadaan Shara melalui nomor telponnya saja. Dua menit Mingyu menunggu akhirnya ia mendapatkan pesan masuk lagi.

Temanya bilang bahwa terkahir kali Shara berada itu di rumahnya sendiri, dan itu tandanya Shara ada dirumah. Terpaksa Mingyu mendobrak pintu tersebut dengan kaki kananya. Ia mulai mencari mulai dari kamar, dapur, kamar mandi tapi nihil. Shara sama sekali tidak tau kemana perginya. Dimenit kemudian, ada seorang tetangga yang tinggal disini lalu mendengar ada sedikit kebisingan. Kebetulan Mingyu juga belum sempat bertanya kalau tetangga disini tau atau tidak kemana perginya Shara sekarang.

"saya rasa nona Shara memang tidak pulang dari kemarin tuan, rumahnya kosong"

"tidak pulang?. Eum, apa mungkin kau melihat Shara keluar rumah atau lainya?"

"tidak tuan" balasnya.

"yasudah terima kasih" Mingyu pun pergi.

Tidak ada yang harus ditanyakan lagi akhirnya Mingyu berjalan mendekati mobilnya yang terparkir tak jauh dari depan rumah Shara. Sedangkan tetangga tadi hanya menutup kembali pintu rumahnya walaupun memang sedikit agak rusak karena Mingyu mendobraknya. Tetangga disini pun kurang mengetahui kemana perginya Shara, karena dari kemarin wanita yang tinggal sendirian itu tidak pernah kelihatan pulang atau sebagainya. Mingyu menutup pintu mobilnya, kemudian mencoba untuk berpikir sebentar kemana Shara pergi. Pria tersebut membuang napasnya pelan dan menjalankan mobilnya.

Tebak Mingyu, mungkin Shara sedang pulang kerumah sodaranya atau mungkin juga ingin menyendiri karena belum bisa menerima kalau Dzai menikah dengan Alna. Baru saja keluar dari perkarangan rumah Shara, Mingyu melihat wanita yang kemarin sempat mau menabrak dirinya sedang mengisi bahan bakar disebrang sana. Ia pun memberhentikan mobilnya langsung sambil tetap memperhatikan perempuan itu. Tak lama kemudian, setelah dia mengisi bahan bakar, ia pun keluar dari pom bensin dan Mingyu berniat mengikutinya dari belakang.

Saat Alna bilang kalau wanita itu adalah asisten Baram, entah kenapa Mingyu ingin mencaritahu saja lewat dia. Didunia ini banyak hal yang tidak mungkin, jadi bisa saja wanita tersebut mengetahui Baram dimana.

Mingyu mengikuti mobilnya lumayan agak jauh supaya tidak ketahuan dan membuat dia curiga. Mingyu pun tidak tahu kemana sebenarnya perempuan bernama Choi Bora tersebut mengendarai mobilnya, yang ada dalam pikiran Mingyu pasti ia akan menemui Baram, karena ini bukan jalan kekantor Baram company. Setelah kemarin Mingyu meminta penjelasan lebih jelas pada polisi, akhirnya ia bisa mengerti kenapa Baram dengan mudahnya dibebaskan begitu saja.

Beberapa menit berlalu dan Mingyu tiba-tiba memberhentikan mobilnya di bawah pepohonan agar Bora tidak curiga. Mobil Bora memasuki perkarangan rumah yang Mingyu sendiri masih belum tau itu milik siapa. Alhasil ia harus turun lalu menyelidiki lebih dalam.

MR, DZAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang