enjoy
-_***
Alna merasa pergelangan tangan kirinya yang sempat terkena teh hangat barusan sudah sedikit agak mendingan, lalu dia juga bilang pada Heera dan bibi Jumi bahwa dirinya merasa baik-baik saja Ia hanya merasa sedih karena pernolakan Dzai pagi tadi, tapi Alna tidak mau usahanya berakhir sampai disini saja. Ia harus buktikan jika dia adalah seorang istri yang berbakti pada suaminya sendiri.
Disaat Alna sedang mengobrol dengan Heera juga pelayan yang lain tiba-tiba seseorang datang kerumah dan langsung menyelonong masuk membuat Alna membalikan badannya.
Ternyata yang datang adalah Vey, lalu Alna tersenyum pada wanita tersebut kemudian menyapanya karena sudah datang kemari.
"Eonni?? Yaampun aku senang kau datang kemari," Ucap Alna baik pada Vey.
"Tidak usah baik kau! Mana Dzai, aku mau bertemu dengannya cepat" Serunya.
"L-lloh kan dia masih dikantor, dia belum pulang," Balas Alna jadi sedikit agak gugup.
Merasa lupa jika adiknya masih dikantor.
Vey pun mengeluarkan ponselnya.
Ia berniat untuk menelpon adiknya itu karena ada urusan penting, yaitu tentang Hyukjae yang tiba-tiba diberitahu bahwa katanya Dzai mencabut jabatan Hyukjae menjadi staff biasa dikantor, alhasil ibunya tidak terima.
Sialnya telpon itu tidak diangkat karena sepertinya Dzai tahu bahwa kakanya menelpon hanya untuk membicarakan masalah tersebut.
"Eonni mau minum apa biar aku buatkan.. Kau duduk dulu ya" Tawar Alna pada Vey.
"Aduh kau ini apa-apaan sih! Aku kemari hanya untuk bertemu adikku" Marahnya.
"Iya tapi.."
"Enak ya dirimu sekarang karena bisa ditinggal rumah semewah ini," Sindir Vey membuat Alna langsung terlihat sedih.
"Kalau dulu kau tinggal dirumah sempit dengan ayah licik mu itu," Lanjut Vey.
Vey juga tidak sengaja melihat banyak menu masakan di meja makan itu dan mungkin Alna menaruh racun disana supaya adiknya meninggal, lalu wanita kampung ini mengambil semua harta kekayaan milik Dzai.
Vey mendekatkan wajahnya pada Alna.
"Jangan harap kau mendapatkan sedikit harta kekayaan adikku" Bisiknya didepan Alna. Setelah bicara begitu ia pun pergi.
Alna merasa itu tidak benar dan lagi pula ia tidak menginginkan harta kekayaan suaminya termasuk baju yang ia pakai sekalipun. Alna hanya ingin hidup sederhananya kembali tanpa masalah yang ia hadapi. Alna cukup paham bagaimana susahnya cari uang dari dimana ia sekolah ditambah ditinggalkan seorang ibu membuat Alna jadi selalu kuat.
Tapi orang-orang selalu mematahkan kekuatan yang Alna punya termasuk suami nya sendiri, dia berusaha menjadi kuat sejak kejadian itu dan benar-benar tidak ingin mengusutnya kembali. Namun, Alna menurunkan egonya supaya ibunya tenang.
Melihat Alna yang bengong dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca saat Vey bicara begitu, akhirnya Heera datang lalu menepuk bahu kanan Alna pelan dan ia pun sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR, DZAI
FantasyCOMPLETE✔21+ "AKU MAU BERPISAH DENGANMU" serunya dengan pipi yang sudah basah karena air mata terus berjatuhan. rank: (090322) #1- bastard (080322) #2- ullzang (120422) #1- murder