***
kau teruskan saja rencana yang sudah aku berikan padamu, dekati dia, hancurkan dia, buat rumah tangga nya rusak
mengerti kau?
- Dzai
..
baik tuan aku mengerti
- unknownbip
Dzai langsung menutup ponselnya setelah menelpon suruhanya tersebut, ia juga menunggu Alna tapi masih belum kembali karena masa iya beli bubur dekat kantor saja lama sekali. Jujur ia sudah sangat lapar dan turun kelantai bawah untuk mengambil beberapa snack atau minuman bersoda. Kebetulan didapur sedang sepi, lalu pria itu mengambil beberapa makanan dikulkas.
Sampai dikamar ia naik keatas kasur sambil membuka snack makanan nya dengan memainkan ponsel ditanga kanannya, tidak lama kemudian ada yang menelpon nya lagi.
Kali ini dari collegal, alias teman kerja..
nee yeoboseyo?
- Dzai
...
malam ini kau tidak boleh menolak lagi seperti kemarin, aku sengaja tidak menelpon Mingyu karena ingin kau datang
jam 8 malam aku tunggu
- unknown
...
ahh nee, aku datang nanti malam
- Dzai
...
baik.. aku tutup ya tuanbip
"Ahhh sial! Mana mungkin aku datang sendirian kesana" Kesal nya sendiri tiba-tiba.
TUKK
TUKKDzai langsung merubah posisi nya menjadi rebahan lagi karena barusan sedang mengangkat telpon penting, ia menarik selimut sampai makanan di pinggirnya tenggelam tidak terlihat oleh Alna nanti.
Dia menyuruh Alna masuk segera..
"Maaf ya aku lama barusan ada..," Alna langsung meminta maaf atas keterlambatan dirinya membeli bubur dekat kantor Dzai.
"Aku tidak mau dengar" Potongnya cepat tidak mau, tidak peduli apapun itu semua.
Alna tersenyum sedikit kemudian menyiap kan buburnya diatas meja untuk dimakan oleh Dzai, sebelumnya juga ia sudah membawa sendok. Dia sengaja tidak menyiapkan buburnya dibawah karena takut sudah ditunggu oleh suaminya yang sakit.
Alna pun membawa obat-obatnya yang diberi oleh bibi Jumi dan katanya lumayan manjur untuk menghilangkan rasa pusing dikepala, wanita itu pun menarik bangku kecil lalu mengaduk-ngaduk buburnya sangat pelan.
"Ini dimakan dulu buburnya" Ucapnya sambil menyodorkan sendok berisi bubur pada Dzai.
"Aku bisa sendiri!! Kau pikir aku anak kecil hah.. Apa gunanya punya tangan" Emosinya.
"Kau kan sakit tuan.. Biarkan aku yang suapi aku kan istrimu," Balas Alna padanya halus.
Dzai refleks menoleh pada Alna disamping.
Alna tersenyum lagi sambil menyodorkan sendok berisi bubur itu pada mulut Dzai dan pria tersebut masih menatap tanpa arti pada istrinya yang masih belum diakui sepenuhnya.
"Aaa, ayo makan dulu" Ucap Alna lembut.
Entah apa yang bisa membuat dirinya nya mau membuka mulut itu dan memakan bubur dari tangan Alna lebih tepatnya dari suapan Alna.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR, DZAI
FantasyCOMPLETE✔21+ "AKU MAU BERPISAH DENGANMU" serunya dengan pipi yang sudah basah karena air mata terus berjatuhan. rank: (090322) #1- bastard (080322) #2- ullzang (120422) #1- murder