Shara is Yena Ci?

1.5K 120 45
                                    

mo bonus pict ngga?
author kasih nih  

bentar
tarik napas dulu

sungkem sama MR, BARAM😭😭😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sungkem sama MR, BARAM
😭😭😭😭😭

yaudin gengs, happy reading





***


Dzai menuruni anak tangganya cepat.

"Heera! Heera!" panggilnya keras. Kemudian pelayan yang tadi ia panggil pun datang.

"kemana Alna? kau pasti tau kemana dia pergi. Beritahu aku cepat" Dzai to the point.

"aku tidak tau tuan. Daritadi pagi aku juga belum melihat nona Alna keluar" balasnya.

"ck! awas sampai aku tau kau berbohong dan menyembunyikan sesuatu dariku" katanya.

Dzai langsung meninggalkan Heera. Pelayan itu benar-benar tidak tau kemana perginya Alna, bahkan ia saja baru keluar dari kamar. Laki-laki tersebut menemui Mingyu yang menunggu didekat mobilnya seperti biasa.

"ada apa? kau terlihat kacau sekali pagi ini. Kau baik-baik saja kan?" tanya Mingyu baik.

"Alna pergi dari rumah, entah kapan. Semua bajunya tidak ada" balas Dzai pada Mingyu.

"kita cari ayo!" seru Dzai yang memasuki mobil Mingyu cepat lalu Mingyu menyusul.

Mingyu menjalankan mobilnya. Dzai menceritakan kejadian semalam tentang perampokan dirumahnya. Namun, ada hal yang memang aneh malam itu. Para perampok tersebut tidak mengambil perhiasan atau barang mahal lainya, mereka malah mengambil flashdisk hitam milik Dzai yang isinya adalah data kekayaan ayahnya.

Mingyu pun menanyakan kenapa Alna bisa pergi dari rumah tanpa sepengetahuan Dzai dan pria itu menjelaskan bahwa mereka sempat ribut. Dzai bercerita masalah lukisan Yena yang rusak lalu sampai sekarang dia bingung harus mencari tau siapa pelakunya jikalau memang bukan Alna, istrinya sendiri.

Dzai mencoba menghubungi Alna tapi ponsel nya tidak aktif. Dia pasti sengaja mematikan ponselnya supaya Dzai tidak bisa melihat kemana dia pergi. Mingyu bingung harus mulai mencari darimana lalu disela-sela kedua pria tersebut mengobrol, Dzai mendapatkan telpon dari Baram dan mengajaknya meeting bersama rekan lainya.

"Mingyu kau antarkan saja aku kekantor dan setelah itu tolong kau cari Alna" suruh Dzai.

Mingyu mengangguk.

MR, DZAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang