Harsh character

1.2K 117 14
                                    

🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄

16.50
( sore hari )
  Kyuji Home.



TUKK
TUKK

Alna mencoba mengetuk pintu rumah itu beberapa kali tapi tidak ada yang menjawab dari dalam. Alna memanggil-manggil nama adiknya atau Baejin namun hasilnya masih tetap sama, yaitu tidak ada jawaban. Apa mungkin mereka sedang tidak ada dirumah?, pikiran Alna jadi bingung harus apa sekarang. Akhirnya, Alna memutuskan untuk menelpon adiknya saja karena mereka harus bicara empat mata tentang masalah yang terjadi.

Disaat Alna berniat mengetik nama Kyuji dilayar ponselnya, tiba-tiba sebuah sepeda motor memasuki area kawasan rumah ini. Alna sudah menduga jika itu adalah Baejin.

Pria tinggi, putih, tampan, itu mulai membuka helm yang ia kenakan dikepalanya. Bola matanya menangkap dimana Alna berdiri, ia turun dari motornya kemudian berjalan mendekati Alna dengan raut wajah kecewa.

"kak Alna? kau kenapa ada disini" tanyanya.

"aku mau bertemu dengan Kyuji, apa dia ada didalam atau mungkin kau tau dia sedang pergi kemana sekarang?" tanya Alna spontan.

Baejin menggelengkan kepalanya pelan. Pria tersebut terduduk lemas di sebuah kursi putih didepan rumahnya, ia menatap kosong objek-objek benda yang berpusat pada penglihatannya sekarang dan itu membuat Alna ikut terduduk disamping Baejin saat ini.

"ada apa Baejin?" tanya Alna pelan.

"Kyuji ingin bercerai dari ku. Mungkin selama ini dia tidak bahagia hidup denganku" Baejin.

"apa! bercerai? ta-tapi kau tidak mengiyakan semua itu kan Baejin?" ucap Alna bertanya.

"aku membiarkan Kyuji pergi dengan pria itu, aku sudah mencoba menahannya beberapa kali dan tidak ada hasil" jelasnya sangat sedih.

"percuma jika aku menahan dia" lanjutnya.

Alna mencoba mengelus-ngelus punggung Baejin halus. Jika saja dia tau bahwa pria itu adalah Dzai yaitu suaminya, mungkin Baejin akan marah sekali. Tapi, Alna tidak mau membuat Baejin tambah sedih disaat dirinya mengatakan siapa pria tersebut. Yang perlu Alna lakukan hanya memperbaiki semuanya.

"aku bantu bicara pada Kyuji ya" ucap Alna.

Baejin mengangguk tersenyum tipis..

"terima kasih banyak kak" katanya.

"kalau begitu aku pamit ya, aku harus menemui Kyuji dan membicarakan semuanya, kau tenang saja ya Baejin" ujarnya.

Lagi-lagi dia hanya tersenyum tipis..

Alna menepuk pundak kanan Baejin pelan, kemudian berjalan pergi meninggalkan kawasan rumah tersebut. Hari ini Alna diantarkan oleh supir namun dia tidak meminta izin pada suaminya bahwa dia pergi keluar seperti ini. Alna mencoba menyalakan ponselnya, dia harus menelpon Kyuji dan menanyakan dimana keberadaanya sekarang.

Sambungan telpon itu belum dijawab oleh Kyuji, tapi Alna terus menelponnya. Lima menit berjalan, akhirnya Kyuji menjawab telpon dari Alna dan dia menempelkan beda persegi panjang tersebut ke telinga kirinya.

MR, DZAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang