𝟖

1.2K 246 20
                                    
























❝ amitayus ❞























"kau mau pergi ke mana?" tanya [ m.name ] sambil duduk di konter sementara nacho bertengger di bahunya.

"aku diminta untuk berbicara dengan seorang pria bernama giran, dia bilang dia punya semacam tawaran." jawab dabi sambil meluruskan jaketnya.

"sebuah penawaran?" ulang [ m.name ] yang menginginkan info lebih lanjut tentang topik itu.

"tidak tahu, tapi aku tidak akan lama." ucap dabi sambil melambaikan tangan sebelum meninggalkan rumah.

"hero killer masih buron, semakin banyak pahlawan yang menjadi korban penjahat ini. kamu hanya bisa berharap untuk penangkapannya segera." umum wanita yang menyampaikan berita sehari-hari di televisi.

[ m.name ] mengalihkan perhatiannya ke layar, melihat beberapa gambar pahlawan yang telah diserang oleh hero killer terkenal itu.

salah satunya adalah ingenium yang terkenal.

"hero killer ya? ini mungkin akan menjadi masalah jika dia membunuh semua pahlawan sebelum aku bisa." ucap [ m.name ] sambil mengalihkan perhatiannya kembali ke nacho.

"dia kemungkinan besar akan aktif malam ini, haruskah aku pergi dan mengunjungi orang ini?" tanya [ m.name ] sambil mengelus bulu merpati itu dengan jari.

nacho berkicau lalu melompat dari bahunya dan ke meja.

"sungguh kata-kata yang bijak." senandung [ m.name ] sambil melompat dari bangku.

ia hanya tersenyum sambil mengenakan jaketnya, tidak bisa membuat 'pelindung perdamaian' itu merusak semua yang telah ia rencanakan untuk dunia ini.

"all might, mengapa tepatnya anda mengadakan pertemuan ini?" tanya aizawa sambil bersandar di kursinya.

"ini tentang pertemuan terakhirku dengan nak [ m.name ]." jawab all might dengan ekspresi serius di wajahnya.

ini bukan tentang melawan seorang anak kecil belaka, seorang anak berusia 14 tahun yang mereka pikir hanya menjadi penjahat untuk mendapatkan perhatian.

ini adalah sesuatu yang lebih besar dari yang diketahui siapa pun, dan mereka akan kacau jika mendekati [ m.name ] lagi.

"pertarungan itu adalah bencana. pihak berita cukup cerdas untuk tidak menyiarkannya ketika mereka melihat bagaimana all might kalah dalam pertarungan itu. tapi itu tidak menghentikan warga sipil untuk merekam ulang pertarungan di ponsel mereka dan menyebarkan desas-desus itu secara online" hela nafas present mic.

"ada lagi, [ m.name ] adalah bagian dari keluarga amitayus" seru all might.

ruangan menjadi sunyi senyap, tidak ada yang berani mengatakan sepatah kata pun.

".... itu tidak mungkin, anda tahu bahwa klan amitayus telah musnah, tidak ada yang tersisa." ucap aizawa yang keletihannya benar-benar hilang pada saat ini.

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 , mha ( ON REV ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang