- 𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 -

759 115 10
                                    


























"kau telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memikirkan seluruh kehancuran yang akan mendatang, berfantasi tentang kematian orang-orang yang telah berbuat salah padamu. apa ada sedikit penyesalan darimu?"

"... setiap kali, sebelum tertidur. aku melihat wajah mereka, saat-saat terakhir mereka di bumi. aku melihat mereka."

"dan, bagaimana perasaanmu?"

"jujur, itu menyenangkan. Imao." tawa [ m.name ] sambil duduk bersilangan di atas meja.

"a-" kedip sang terapis terkejut.

"saat-saat indah, indah sekali." hela nafas [ m.name ].

"giliranku giliranku. hai, namaku dabi."

"hai dabi." sapa [ m.name ] sebelum melihat sekeliling, menyadari tidak ada yang melakukan hal sama. "oh, kita tidak melakukannya di sini?"

"aku punya firasat aneh, kurasa aku mengenal orang ini." ucap dabi sambil mengacungkan foto todoroki shoto.

"aku kenal dia, bukankah dia dari band one direction itu?" ucap [ m.name ].

"bajingan-bajingan itu sudah bubar." ucap shigaraki.

"lah, bubar?!"

"bukankah dia adikmu?" tanya kurogiri.

"jangan tersinggung, tapi kau adalah orang terbodoh yang pernah kutemui." ucap [ m.name ] sambil menatap kurogiri.

"... tidak keren." geleng kepala kurogiri.

"aku ingin barbekyu." teriak twice gelisah di kursinya.

"kau makan binatang?" tanya terapis itu dengan ekspresi ngeri.

"yuh." teriak [ m.name ].

"kau vegetarian?" tanya dabi.

"aku tidak cukup tega untuk memangsa hewan." tegas sang terapis.

"kau butuh proteinmu." balas [ m.name ] sambil menawarkan sepotong ayam yang ia simpan di sakunya.

"[ m.name ] tidak-" marah kurogiri.

"bagaimana jika kita beralih mengajukan pertanyaan kepada teman-temanmu, ada pertanyaan yang sudah lama ingin kalian tanyakan?" lanjut terapis itu.

"toga, apa kau seorang pria?" tanya [ m.name ] dan dabi yang sedang minum tersedak dan mengeluarkan carian itu.

"[ m.name ]!"

"apa?! kan dia tanya apa kita punya pertanyaan!" balas [ m.name ] berteriak.

"aku bukan pria!" teriak toga sambil melemparkan minumannya ke arah [ m.name ], tetapi minuman itu hanya berhenti beberapa inci darinya.

"apa hal terburuk yang pernah terjadi padamu?" tanya shigaraki pada [ m.name ].

"dabi mengambil salah satu kentang gorengku sekali."

"bagaimana itu buruk?"

"itu kentang goreng keriting yang dimasukkan ke dalam kentang goreng biasamu secara tidak sengaja." klarifikasi [ m.name ].

hela nafas terkejut memenuhi ruangan.

"oh, kau bajingan." geram compress pada Dabi.

"apa di antara kalian ada yang pernah tampil dalam film dewasa?" tanya toga.

semua orang menatapnya, “hanya untuk penelitian."

"ya, tapi dengan diriku sendiri." angguk twice.

"ayye." senyum [ m.name ] sambil melakukan tos pada penjahat bertopeng itu.

"apa hal terburuk yang terjadi padamu, twice?" tanya dabi.

"[ m.name ] tidak mengangkat teleponku."

"aku tidak tahu kau meneleponku."

"aku meninggalkanmu pesan suara!"

"ya kau meninggalkan pesan suara, tapi aku yakin itu bukan suara laki-laki." tolak [ m.name ] sambil mengingat suara feminin twice yang membahas tentang pretzel murahan.

"apa yang kau lakukan ketika mengabaikan panggilanku?" tanya twice.

"malaikat ini bekerja, duh."

"...tapi kau kan setan." ucap dabi.

"OKE OKE LANJUT!!" potong sang terapis.

"kau pernah mabuk?" tanya stain sambil meletakkan sepatu botnya di atas meja.

"pernah." ucap [ m.name ] sambil mengangkat tangan.

“bagaimana menurutmu dok, apa mental kita stabil?” tanya kurogiri pada sang terapis.

"oh, aku bukan terapis."

"lah, terus siapa kau? [ m.name ], siapa dia?" tanya dabi.

"gatau, nemu di jalan."

"kenapa kau membawa seorang pria tunawisma sebagai dokter?"

"mentalnya kelihatan stabil." angkat bahu [ m.name ].

"jelas tidak jika dia tunawisma," kritik Spinner.

"bacot." bentak [ m.name ].

seluruh penjahat berjalan keluar dari gedung, melangkah dalam kota yang ramai.

bangunan itu dibangun kembali tak lama setelah bentrokan penjahat dan pahlawan.

warga sekitar terkadang akan menghentikan aktivitas mereka dan membungkuk pada para penjahat, menyapa seperti yang mereka lakukan pada orang lain.

kirishima melihat lelaki yang dikenalnya itu, ia tersenyum cerah.

"[ m.name ]!" senyum kirishima sambil berjalan ke arahnya, masih mengenakan seragam patroli.

"hai." sapa [ m.name ] balik sambil bertepuk tangan dan nacho terbang dari atas sebuah gedung, tepat di bahu [ m.name ]. "semuanya beres di sini." ucap bakugou yang bergabung dalam kelompok.

[ m.name ] tersenyum dan mengangkat kepalanya ke arah gedung UA.

sebagian besar bangunan telah rusak, dengan beberapa pahlawan digantung, nyaris tak bernyawa.

endeavor berada di tengah-tengah semua itu.

di sampingnya terdapat pahlawan lain dan siswa UA sebelumnya, seperti midoriya dan teman-temannya yang tidak mendukung gerakan [ m.name ].

"pemandangan yang luar biasa." ucap compress sambil melihat pekerjaan mereka.

mereka terus berjalan ke gedung UA dan menuju ke tepi atap.

"[ m.name ]!" seru eri yang sedang memegang tangan sang nenek sebelum berlari ke arah lelaki itu.

[ m.name ] tertawa dan membiarkan gadis itu memeluknya, sementara neneknya berdiri di belakang sang cucu.

"kau berhasil." bisik dabi, sementara penjahat lainnya berbicara dan tertawa pada satu sama lain.

[ m.name ] melihat ke kota di bawahnya, menyaksikan warga berkerumun dan bersorak ketika melihat penjahat yang dikenalnya.

mata [ m.name ] melembut melihat wajah familiar keluarganya dalam keramaian, sebelum mereka semua pergi untuk istirahat akhir dengan tenang.

nacho tertidur di bahu [ m.name ].

"ya, sudah selesai." ucap [ m.name ], sebelum menatap simbol infinity besar yang dicat semprot atas gedung UA.

























" this is our infinity "

























- END -

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 , mha ( ON REV ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang