𝟏𝟖

760 177 11
                                    


























❝ sanity ❞

























"fasilitas pemerintah telah disusupi!" teriak midnight di ruang konferensi.

"keamanannya tinggi! siapa yang bisa melakukannya?" tanya all might.

"itu menjawab pertanyaanmu" ucap aizawa sambil menunjuk siaran langsung yang diputar di televisi.

kamera menunjuk ke [ m.name ], yang sedang melihat melalui jendela dan memberi semua orang jari tengah.

"ini tidak bisa diabaikan. semuanya bersiap dan bertemu di gedung pemerintah, kita akan mengakhiri [ m.name ]." perintah nezu.

setiap pahlawan yang hadir mengangguk dan berlari keluar ruangan.

bersiap untuk melawan, amitayus [ m.name ].

"bukankah ini cara yang bagus untuk menghabiskan akhir pekanmu?" tanya [ m.name ] sambil berjalan di depan pejabat pemerintah.

"kau- kau tidak akan menang! kami memiliki banyak pahlawan yang ditempatkan di sini!"

"pahlawan yang sama yang aku jebak, seperti ini?" tanya [ m.name ] sambil mengangkat ponsel untuk menunjukkan rekaman CCTV ruangan besi tempat mereka terkunci.

"kau benar-benar berpikir sebuah ruangan akan menghentikan mereka? mereka adalah pahlawan ahli." berat yang lain.

“kalau begitu, sayang sekali aku meletakkan peledak di sekitar ruangan itu. bahkan jika mereka salah bernafas, seluruh ruangan akan meledak dan runtuh menimpa mereka.” jelas [ m.name ] sambil tersenyum.

"kau- kau monster!" tangis sang pemandu wisata.

[ m.name ] terus berjalan di sekitar ruangan dan menatap setiap individu.

ada tiga ibu hamil, dan lima anak-anak yang ikut tur bersama orang tuanya.

"ibu hamil dan anak-anak boleh pergi, yang lain tinggal." ucap [ m.name ].

[ m.name ] akui, ia orang yang buruk.

tetapi ia memiliki moral, tidak ada yang boleh menyakiti anak kecil di hadapannya.

overhaul :

para sandera itu membungkuk dan dengan cepat mengucapkan terima kasih sebelum berjalan ke kurogiri, yang membuat portal untuk mengeluarkan mereka.

"pak! saya- uh... saya punya istri dan anak di rumah! tolong, saya mohon lepaskan saya!" mohon seorang pria.

[ m.name ] berbalik untuk menghadap siapa yang mengatakan itu lalu ekspresi geli terbentuk di wajahnya.

"apa begitu?" tanya [ m.name ] sambil berjalan ke arahnya.

"ya." ucap pria itu dengan gemetar ketika [ m.name ] berjalan mendekat.

"siapa namamu?" tanya [ m.name ] sambil meletakkan tangannya di belakang punggung.

"saya-"

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 , mha ( ON REV ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang