𝟏𝟎

1K 225 18
                                    


























❝ make them listen ❞

























"

apa kau sudah melihat beritanya?" tanya dabi.

[ m.name ] duduk di sofa sambil merajut syal kecil untuk nacho.

"tidak, apa yang terjadi?" tanya [ m.name ] yang tidak mengalihkan perhatian dari syal yang sedang dibuatnya.

"hero killer telah dijatuhkan. para pahlawan tidak mengungkapkan luka-lukanya, mereka hanya mengatakan bahwa endeavor lah yang mengalahkannya." ucap dabi.

"oh ya? kedengarannya intens sekali." ucap [ m.name ] sambil menahan tawanya.

"ada yang aneh, menurutmu apa yang terjadi?" interogasi dabi.

[ m.name ] menahan tawanya lagi dan menenangkan diri sebelum memberikan jawaban.

"tidak tahu." ucap [ m.name ] sambil menyelesaikan syalnya "nacho." panggil [ m.name ] sambil mengulurkan tangan.

nacho terbang dari ambang jendela dan mendarat di lengan [ m.name ] lalu ia melingkarkan syal di sekeliling nacho.

"terserah, aku harus pergi. aku tidak tahu berapa lama aku akan pergi." ucap dabi sambil menyambar salah satu tas yang berisi barang-barang kebutuhan.

"kemana kau akan pergi?" interogasi [ m.name ] sambil berbalik menghadapnya.

"ingat aku pernah bilang bertemu dengan seorang pria bernama giran?" mulai dabi dan [ m.name ] mengangguk sebagai jawaban.

"yah, dia bilang aku akan cocok untuk kelompok yang disebut league of villains. aku akan bertemu dengan pemimpinnya sekarang"

"whaaat, kau meninggalkanku?" rengek [ m.name ] sambil mendorong wajahnya ke bantal sofa.

"Itulah yang akan aku tanyakan kepadamu. Jika kau ingin ikut, aku yakin mereka akan menerimamu." tawar dabi.

[ m.name ] mengangkat kepalanya dari bantal untuk melihat apakah dabi serius, dan memang.

"tidak, aku tidak mau menerimanya." tolak [ m.name ] yang tidak terlalu memikirkan tawaran itu.

"nak, kau seharusnya tidak sendirian selamanya. menjadi solo itu berisiko, lihat saja hero killer. kau akan ikut aku ke league of villains dan kemudian kau boleh memutuskan ikut atau tidak."

"tapi aku sudah tahu jawabanku, aku tidak mau. aku ada urusan sendiri."

"seperti apa? kau adalah penjahat, mengapa tidak bergabung dan kemudian memutuskan apa yang ingin kau lakukan disana?" bujuk dabi sambil duduk di sofa di sebelah [ m.name ].

"aku sudah tahu apa yang akan aku lakukan." balas [ m.name ].

"... maksudmu, kau sebenarnya punya alasan mengapa kau menganggap dirimu sebagai penjahat? mau berbagi cerita?"

"tidak untuk saat ini, tetapi ketika aku melakukannya, itu akan tercatat sebagai sejarah." ucap [ m.name ] dengan riang.

"lalu kenapa aku tidak tinggal saja? aku lebih suka membantumu di sini daripada league of villains. aku bahkan ragu pemimpinnya memiliki tujuan yang sama denganku." ucap dabi.

"kau harus pergi. bagaimanapun, league of villains pasti akan mencariku untuk bergabung suatu hari nanti." lambai [ m.name ].

dabi terkekeh dan meletakkan tangannya di kepala [ m.name ], mengacak-acak rambut [ h/c ] nya.

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 , mha ( ON REV ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang