5-2×6-4

859 105 24
                                    

Pagi yang indah Seokjin awali dengan segelas teh. Piyama yang masih membungkus tubuh Seokjin menandakan bahwa sang pemilik belum mandi. Seokjin berjalan ke halaman depan, melihat burung berkicau ribut mencoba membangunkan para makluk yang sedang tertidur. Seokjin memejamkan matanya, menghirup aroma setelah hujan tadi malam.

Sreek sreeek

Tarikan pada bagian bawah piyama Seokjin membuat Seokjin membuka mata, menunduk menatap Hoseok yang juga menunduk. Seokjin berjongkok menyamakan tingginya dengan si manis, mengusap lembut rambut hitam tersebut sambil tersenyum.

Isakan pelan keluar dari bibir Hoseok, badannya sedikit gemetar seperti ketakutan, Hoseok dengan tiba-tiba memeluk leher Seokjin, menenggelamkan wajahnya pada leher yang lebih tua, menumpahkan seluruh kesedihannya.

"Kenapa??"

Seokjin bertanya lembut mencoba menenangkan Hoseok. Di gendongnya tupai kecil tersebut, mengelus bokongnya dan merasakan sesuatu. Seokjin tersenyum maklum, membawa Hoseok ke dalam kamar, melihat tempat tidur yang sedikit basah. Seokjin mendudukan Hoseok di kasur, mengusap lembut pipi si manis sambil bertanya sekali lagi.

"Ho—hoseok ngompol. Jangan bilang ke Noona! Seokie janji bakal bersihin"

Hoseok berbicara panik dengan mata melotot menatap Seokjin. Seokjin tersenyum, mengecup pipi gembil anak kecil di hadapannya. Seokjin menggendong Hoseok ke kamar mandi, menyuruhnya mandi dan membuka spray kasur, menaruhnya di mesin cuci.

"UWAAAAAA HYUNG!!"

Hoseok berteriak kencang membuat Seokjin belari ke kamar mandi, mendapati si manis menatap tak percaya pada kelaminnya yang menegang sempurna. Seokjin menghelas nafas lega, juga tertawa kecil mengetahui sang adik baru saja mimpi basah semalam.

"Sakit!!! Bagaimana ini?? Seokie bakal mati??"

Si kecil bertanya sambil memegangi kelaminnya membuat Seokjin semakin terkekeh, mendekat ke Hoseok dan menjauhkan tangan tersebut dari kelaminnya. Seokjin menghidupkan shower dan membawa Hoseok ke gendongan, memeluk tubuh kecil tersebut, mengecup kedua pipinya. Dua bongkahan bulat Hoseok ia pegang Tampa remasan.

"Tidak, itu berati Hoseok sudah dewasa. Sekarang mandi sama Hyung ya"

Seokjin masuk kedalam guyuran sehower bersama Hoseok, mengecup lagi kedua pipinya, menikmati mata tersebut terpejam melindungi matanya dari air. 'cantik' batin Seokjin menikmati pemandangan di depannya. Bibit merah berbentuk hati, pipi tembam, serta dua bongkahan lucu yang sekarang sedang ia pegang. Perlahan libido Seokjin naik membuat aura panas.

Hoseok membuka mata menatap Seokjin dengan sayu, bulu mata lentiknya menghalangi air shower dari matanya. Hoseok menatap wajah Seokjin yang tampan dan sempurna, ntah keberanian dari mana tangan Hoseok naik menangkup pipi tirus Seokjin, mendekatkan wajah mereka berdua, mengecup bibir tebal milik Hyung nya. Seokjin hanya terdiam, membiarkan si kecil mengecup bibirnya, tak ingin lepas dari bibir manis si kecil, menikmati bibir itu bersentuhan dengan miliknya.

Seokjin hilang akal, mulai melumat bibir Hoseok yang justru di terima saja olehnya. Menikmati bibir tebal Seokjin bergerak agak rakus ingin memakan bibirnya. Ntahlah Hoseok hanya merasa nyaman di posisi ini, merasa terlindungi, merasa spesial. Degupan jantung Hoseok menjadi cepat, pipi nya memerah lucu dengan bibir yang masih di lumat oleh Seokjin.

"SEOKJIN?! HOSEOK?? SARAPAN!!"

INCEST

Setelah kejadian ciuman di kamar mandi, Hoseok dan Seokjin berjanji menjaga rahasia berdua. Makan sarapan dengan saling tatap. Sesekali Hoseok tersenyum membayangkan bibir sang Hyung berada di bibirnya. Degupan jantung Hoseok kembali menjadi kencang.

Dowoon melihat ke arah dua pria di hadapannya, melipat tangan merasakan ada yang aneh. Oh ya, orang tua mereka sedang ke rumah nenek yang sakit, jadi mereka hanya bertiga. Seokjin menghentikan kunyahannya, mendekatkan wajah ke arah telinga dowoon membisikan sesuatu. Dowoon melotot terkejut menatap Hoseok yang masih mengunyah telur gulungya.

"SEOKIE KITA SUDAH BESAR!!"

Teriakan Dowoon membuat Hoseok tersedak. Dowoon bangkit dengan semangat, berlari ke arah telepon dan menelepon seseorang. Sekali lagi Seokjin terkekeh, mengusap lembut rambut Hoseok, tersenyum manis melihat wajah memerah milik si manis.

"Nanti kita ke Lotte world oke?"

TBC

Karna ini masih fluffy fluffy gimana gitoh jadi singkat ajalah ya dulu, abisnya gemes pengen update. BTW KOMEN KEK HEH!! KOMEN KALIAN TUH BIKIN SEMANGAT NGETIK TAU GAK!!

Incest ❨END S¹❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang