7-2+4

655 77 15
                                    

Bel sekolah berbunyi. Hoseok dan Jungkook keluar dari kelas bersamaan dengan tangan Jungkook menggenggam erat baju bagian belakang Hoseok.

"Ayolah hoseoook~~"

"Tidak kook"

"Aku akan memberikanmu es krim nanti"

"No!"

Rengekan Jungkook semakin kencang terdengar di telinga Hoseok. Wajah Hoseok cemberut dengan bibir yang maju beberapa senti. Hoseok mendengus lucu, hampir muak melihat Jungkook terus merengek bagai anak kecil.

"Ya! Bocah!"

Sebuah teriakan terdengar. Hoseok dan Jungkook menoleh ke arah sumber teriakan. Disana Jimin sedang menatap tajam seseorang dengan wajah pucat dengan tangan yang siap memukul Jimin.

Tangan tersebut semakin naik, mendekat ke arah pipi tirus Jimin. Jimin memejamkan mata siap menerima pukulan tersebut. Tiga detik, tak ada yang Jimin rasakan. Jimin membuka mata menatap punggung kecil seseorang yang ia kenal pasti adalah Hoseok.

Hoseok menatap Yoongi —pria yang akan memukuk Jimin tajam dengan kepala yang sedikit mendongak. Hoseok merentangkan tangannya melindungi Jimin, yang bahkan tak tertutupi oleh tubuh kecil Hoseok. Jimin mencoba menahan senyum, mengigit pipi bagian dalamnya gemas karna perilaku Hoseok.

"Y—ya apa-apaan kau ini?!"

Wajah Yoongi sedikit memerah, bertanya gugup sambil menatap lantai tak berani menatap tupai manis di hadapannya. Namjoon dan Taehyung mendekat ke arah mereka, Jungkook? Di belakang Yoongi siap dengan sapu kalau-kalau si senior min macam-macam.

"Jangan pukul Jimin! Jahat!"

Bibir Hoseok maju beberapa senti membuat Jungkook hampir menjatuhkan sapu di tangannya. Pipi Yoongi semakin memerah menatap kegemasan di hapannya. Taehyung berdiri di tengah Hoseok dan Yoongi, tubuh tingginya menghalangi si tupai manis dari pandangan Yoongi.

"Eh kenapa kau bersemu?"

"Diamlah keparat!"

Yoongi menjawab pertanyaan Taehyung sambil pergi dari sana membuat keheningan.

"Oalah setan"

Dan Jungkook yang melempar sapunya. Capek ges.

INCEST

Hoseok sudah sampai di rumah sedari dua jam lalu. Sekarang ia sedang menonton telivisi dengan celana pendek juga kaos putih milik Seokjin. Hoseok memeluk toples berisi biskuit coklat, kakinya naik terlipat di atas sofa menunjukan paha putihnya.

"Eum Seokjin Hyung masak apa?"

Aroma masakan tercium dari ruang tamu. Hoseok berjalan ke arah dapur, memeluk pinggang Seokjin dari belakang, menggesekkan wajahnya ke punggung lebar milik sang Hyung.

"Noona akan pulang besok lusa, jadi Hyung masak tak terlalu banyak"

Hoseok mengangguk masih menenggelamkan wajahnya di dada Seokjin. Seokjin tersenyum manis, mengelus tangan kecil yang ada di pinggangnya. Seokjin menarik Hoseok agar berada di hadapannya, mematikan Kompol lalu mengangkat Hoseok ke counter dapur. Seokjin menunduk mengecup bibir mas, memiringkan kepala ketika tangan Hoseok mengalung di lehernya. Hoseok mendongak, melumat bibir tebal Seokjin, memejamkan mata menikmati aroma mint dari tubuh sang dominan.

Bunyi kecipak dari dua mulut yang bersentuhan terdengar cukup kuat dari arah dapur keluarga Jung. Hoseok dan Seokjin sama-sama rakus saling melumat bibir. Kaki Hoseok mengalung di pinggang Seokjin, tangan Seokjin turun kebongkahan bokong Hoseok menggendong si manis ke arah kamar meninggalkan bulgogi yang masih berada di pemanggang.

TBC

Gak komen gak dapet EnCeh

Incest ❨END S¹❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang