10-8+9

575 60 22
                                    

Satu tahun berlalu begitu cepat. Hoseok sudah naik kelas sebelas sekarang, dan juga sudah tidak jomblo. Di hari kenaikan kelas Hoseok mendapat sebuah bunga dari Sahabatnya yang bernama Jimin, sebuah puisi menjijikan yang membuatnya terkikis geli. Wajah Jimin sangat merah waktu itu, juga suaranya sedikit tergagap. Di saksikan seluruh kelas X—II termasuk Jungkook yang terus-menerus menggoda nada suara Jimin.

Hari itu juga hari Namjoon pergi, pindah sekolah ke London meninggalkan empat sahabatnya di Korea, juga Hoseok yang menangis di bandara. Namjoon masuk ke pesawat dengan tekad mendapatkan Hoseok ketika ia kembali pulang nanti.

Jujur sejujurnya, empat sahabat Hoseok memiliki perasaan lebih kepada si manis tersebut. Taehyung yang menahan perasaannya karna takut persahabatan mereka, Jungkook yang merasa terkena brother-zone, dan Namjoon yang ingin langsung meminang Hoseok nanti. Hanya Jimin yang berani terang-terangan mengaku mencintai Hoseok.

Bagaimana tentang perasaan Hoseok? Ia masih menyimpan sebuah nama di hatinya. Bukan Jimin, atau salah satu temannya. Nama itu tak seharunya ada di hatinya sejak dari awal, tapi Hoseok tak bisa melepaskannya. Hoseok hanya berharap Jimin bisa membuatnya jatuh dan melupakan nama itu.

INCEST

Dari awal kita selalu melihat dari pandangan Hoseok. Kenapa tak mencoba memperhatikan Seokjin?

Pagi hari setelah mengantar Hoseok kesekolah Seokjin akan langsung pergi ke kampus. Memasuki area kampus dengan tatapan lurus tak memperdulikan wanita gila yang terus memanggilnya tampan atau yang lainnya. Risih? Tentu, tapi apa boleh buat.

Hari ini Seokjin mengelas nafas melihat banyak surat di lokernya, semua surat cinta tersebut ia buang. Bukannya tak sopan, tapi Seokjin sudah cukup muak. Hatinya masih tertulis satu nama orang yang takkan bisa ia lepas lagi walau ia paksa, Seokjin sudah begitu jatuh pada Jung Hoseok sang adik sepupu.

Setelah mengambil barang yang ia butuhkan Seokjin membalik badan, menemukan seorang wanita bertubuh kecil yang di Katai wanita paling gemas sekampus. Seokjin menghela nafas kasar, berjalan menjauh dari Nayeon —wanita tersebut. Nayeon mengikuti Seokjin, menggandeng tangan Seokjin dengan paksa. Seokjin sekali lahi menghelas nafas kasar, mencoba melepaskan lengannya dari Nayeon.

"Oppaa, kenapa kau tak mau berpacaran denganku?"

"Gua homo goblok"

"Karna tak mau"

Seokjin menghentikan tangan Nayeon, masuk dengan cepat kedalam kelasnya dan mengambil sisi terpojok. Seokjin mengeluarkan headset dari tasnya, mendengarkan beberapa lagu dengan mata terpejam sembari menunggu dosennya datang.

INCEST

Jam menunjukan pukul 3 sore. Seokjin keluar dari kampus menuju ke arah parkiran. Seokjin berjalan cepat menuju mobilnya, tak ingin seorang pun menghalanginya.

"Oppaaaa"

Suara menyebalkan itu. Seokjin mempercepat langkahnya, terlambat tangannya sudah di gandeng oleh Nayeon. Nayeon menggesekkan kepala ke pundak Seokjin membuat Seokjin menghela nafas kasar.

Bibir Nayeon maju beberapa senti mencoba terlihat imut. Seokjin menatap tajam Nayeon bertanya kenapa Tampa suara atau gerakan.

"Ayo jalan-jalan~ yayayayaya?"

"Tak bisa, aku harus menjemput adikku"

"Eh kau punya adik?! Oppa aku akan ikut menjemput adikmu"

Dengan Tampa dosanya Nayeon masuk ke mobil Seokjin. Seokjin menatap tak percaya, sekali lagi Seokjin menghela kasar dan masuk ke mobil. Menjalankan kendaraan tersebut ke arah sekolah Hoseok.

TBC

Yah... Udah ada pelakor ^^

Incest ❨END S¹❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang