special halloween 🎃 🔞

815 55 16
                                    

Ini skip time ganas ke pas Hoseok dan Seokjin udah nikah dan udah * tiiid * terus punga * tiiiid * baru * tiiid * ya gitu ^^

Hoseok menatap sekitar semangat. Aksesoris rumah-rumah warga di penuhi dengan nuansa Halloween. Halaman rumah mereka juga di penuhi dengan labu berwajah seram, dan beberapa sapu juga topi penyihir. Jangan lupakan jaring laba-laba buatan dan lampu merah yang terang.

Hoseok melihat ke arah jam di ruang tamu, memekik tertahan sebelum berlari ke arah kamar. Hoseok menatap kostum Halloween nya dengan tatapan berbinar dan mulai mengganti pakaiannya.

WhoOoOo~

S

eokjin pulang dari kantor cukup malam, ia mengetuk pintu rumahnya dengan lembut juga memanggil Hoseok. Pintu terbuka dengan sendirinya membuat Seokjin sedikit merinding. Seokjin masuk dan menjumpai sebuah permen khas Halloween di dekat kakinya. Ia mendongak menatap satu persatu permen di susun menuju ke arah kamar.

Seokjin mengikuti permen tersebut setelah meletakan tas juga melepas jas kerjanya. Langkah Seokjin sangat panjang dengan tangan kanan yang melonggarkan dasinya. Tatapan Seokjin tegas menatap pintu kamar mereka. Seokjin menatap kertas yang ada di pintu, membacanya perlahan.

Meow meow meow
(Translate : silahkan masuk)

—cathope

Senyum miring muncul di wajah Seokjin. Seokjin menarik nafas lalu membuka pintu, membolakan matanya ketika menatap Hoseok. Hoseok sekarang tidur terlentang di atas kasur yang di penuhi dengan permen khas Halloween. Di kepala Hoseok ada sebuah bando juga jepitan telinga kucing berwarna hitam. Tatapan Seokjin turun ke tubuh Hoseok, menatapnya penuh nafsu. Hoseok memakai sebuah pakaian sepeti ini sabar susah anjer jelasinnya :')

 Hoseok memakai sebuah pakaian sepeti ini sabar susah anjer jelasinnya :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Miaaaaw~"

Hoseok mengeong lembut menatap Seokjin dengan tatapan menggoda. Hoseok bangkit, merangkak di atas kasur ke arah Seokjin lalu duduk bertumpu di  kakinya. Hoseok menjilat pelan pipi Seokjin seperti seeokor kucing.

Desisan pelan keluar dari bibir tebal Seokjin. Tangan Seokjin melingkar di pinggang Hoseok. Seokjin mendekatkan wajahnya ke arah Hoseok, menunduk menyatukan hidung mereka. Mata Seokjin tak lepas dari Hoseok, keduanya saling menatap. Hoseok memiringkan kepala, tangannya mengalung indah di leher Seokjin. Hoseok melumat lembut bibir tebal Seokjin, tangannya mengelus tengkuk bagian belakang Seokjin dengan gerakan sensual.

Perlahan Seokjin mendorong Hoseok sampai ia berada di atas Hoseok, mengukung tubuh kecil si kucing manis. Tangan Seokjin turun menuju paha Hoseok. Seokjin mengalungkan leher Hoseok ke pinggulnya.

Ciuman itu semakin lama semakin rakus. Suara kecipak mulai timbul dari bibir keduanya yang saling berbagi Saliva. Hoseok menepuk pelan pundak Seokjin. Seokjin memundurkan kepalanya, bangkit untuk menegakkan tubuhnya. Tangan kanan Seokjin naik untuk menarik lepas dasinya serta tangan kirinya yang menahan tangan Hoseok di atas kepala. Seokjin dengan lihai mengikat tangan Hoseok menggunakan dasinya, tak terlalu kuat untuk menyakiti si manis.

Seokjin bangkit dari tubuh Hoseok, berjalan ke arah dapur dengan cepat dan tergesa-gesa membuat Hoseok kebingungan. Seokjin kembali dengan sebotol wine di tangannya, wajahnya dihiasi senyum miring yang membuatnya sedikit hanya sedikit menyeramkan.

"Dimana gelasnya Hyung?"

Hoseok bertanya polos sambil memiringkan kepalanya. Bibir Hoseok mengerucut ketika mendengar Seokjin terkekeh. Seokjin naik ke tempat tidur tersebut, mengelus perut Hoseok yang tak tertutupi apapun. Seokjin menarik pakaian bagian atas Hoseok sampai terlepas, menatap tubuh sang istri dengan takjub.

"Kau selalu sempurna Hoseok"

Pipi Hoseok memerah padam. Hoseok mendongak mengalihkan pandangannya dari Seokjin, berusaha mengatur jantung yang selalu berdegup cepat saat menatap sang suami. Hoseok memejamkan matanya merasa dingin juga panas ketika wine tersebut di tuang sedikit demi sedikit ke atas dada dan perutnya.

Seokjin menatap wine yang mengalir turun dari lekukan tubuh Hoseok dan sedikit menyerap ke pakaian bagian bawah Hoseok. Tubuh Seokjin membungkuk kembali mengukung Hoseok di antara tubuhnya. Wajah Seokjin tepat berada di depan perut Hoseok dimana genangan wine paling banyak berada disana. Perlahan lidah Seokjin menjilat lembut wine yang sekaligus juga menjilat tubuh manis istrinya.

"Ahh"

Lenguhan Hoseok terdengar membuat Seokjin semakin bersemangat menjilati rakus wine di tubuh Hoseok. Jilatan demi jilatan membuat tubuh Hoseok begitu terangsang. Hoseok menggeliat ketika lidah Seokjin menjilat area V di pinggulnya. Tangan Seokjin menarik turun rok Hoseok. Wajah Hoseok memerah padam ketika Seokjin menatap tajam kearah area selangkangannya yang tak tertutupi apapun.

"Kau tak memakai celana dalam, baby?"

Seokjin bertanya dengan nada rendah membuat Hoseok semakin bergairah. Hoseok dengan mengumpulkan keberanian bangkit, mendorong Seokjin ke arah samping dan duduk di atas perut sang suami. Hoseok yang sepenuhnya telanjang mulai membuka dengan terburu-buru kancing kemeja Hoseok.

Kegiatan melepas pakaian Hoseok hanya di tatap oleh Seokjin Tampa niat membantu. Seokjin suka bagaimana wajah cemberut itu kesusahan melepaskan pakaiannya.

"Tunggu, bukannya tadi aku mengikatmu?"

Hoseok menyengir polos menatap Seokjin. Ia menunduk melanjutkan membuka pakaian Seokjin yang dimana sekarang telah sampai ke celana Seokjin.

"Celana sialan!"

"Language babe"

"Heumm... Bangsat"

"Dih ngamuk" batin Seokjin

WhoOoOoOo~

"Shh baby"

Kepala Seokjin mendongak merasakan keperkasaannya berada di dalam mulut Hoseok. Hoseok mendongak menatap Seokjin dengan tatapan polos. Mulutnya dengan nakal menghisap penis Seokjin bagai bayi yang sedang minum susu. Hoseok memejamkan mata ketika merasakan penis Seokjin menusuk dalam ke kerongkongannya.

"Whaaa!"

Hoseok berteriak pelan ketika tubuhnya di angkat lalu di banting lembut(?) oleh Seokjin. Hoseok menatap Seokjin dengan mata bulatnya, yang justru mendapat serangan oleh bibir Seokjin di dadanya.

Lidah Seokjin memutar di puting merah mudah Hoseok. Tangan kirinya memainkan puting bagian kiri Hoseok dengan lembut. Mulut Seokjin menghisap dada Hoseok dengan rakus bagai bayi. Hoseok mendongak menikmati setiap perlakuan Seokjin.

Dibawah, penis kecil Hoseok dan penis besar Seokjin saling bersentuhan bagai betukar sapa. Keduanya menggeram ketika penis mereka tak berhenti saling bergesekan.

"Hyungie~ seokie tak tahan"

"Kenapa sayang?"

Seokjin menatap wajah frustasi Hoseok. Wajah manisnya begitu memerah dengan kabut nafsu juga cinta di matanya. Hoseok merengek sekali lagi, berkata dengan frontal ia ingin dimasuki oleh penis besar Seokjin sampai pagi.

WhoOoOoOo~

"Kakek kenapa tersenyum seperti itu? Kakek mengerikan"

"Hojin kau akan punya adik"

"Dih gila nih kakek kakek" —Penerus perusahaan

End

Telat gak sih Halloween nya?:'3

Incest ❨END S¹❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang