7×2-1

496 65 14
                                    

Skip time lagi maaf ya

Satu tahun kemudian saat kenaikan Hoseok ke kelas 12. Hoseok dengan senyum mataharinya berlari ke arah kelas barunya dan Jimin, ya akhirnya ia dan pacarnya bisa satu kelas.

"Ahh Jim—"

Hoseok berhenti di samping sebuah lorong, tubuhnya membeku terdiam. Suara seulgi, kakak kelas yang hari ini lulus sekolah, ada kabar bahwa ia dan Jimin bermain di belakangnya, tapi Hoseok tak ingin percaya.

Perlahan kepala Hoseok menoleh menatap seorang wanita dengan pundak terekspos dan seorang pria yang menenggelamkan wajahnya di leher wanita itu. Tidak, Hoseok tak merasa nyeri di hatinya melihat Jimin di posisi itu bersama seulgi. Hoseok merasa bingung dan jijik, kepalanya lah yang sakit bukan hatinya.

Seseorang menariknya, membawa Hoseok kedalam pelukan hangat, tangannya mengelus lembut Surai Hoseok. Hoseok tau aroma mahoni ini, orang yang sekarang memeluk Hoseok adalah Jungkook. Haruskan Hoseok menangis? Ntahlah mungkin memang harus. Perlahan air mata turun dari sisi mata Hoseok. Bukan air mata kesedihan, hanya air mata bingung juga kemarahan merasa jijik dengan Jimin.

Seseorang lewat dengan cepat dari sisi Jungkook dan Hoseok. Jungkook mengeratkan pelukannya. Suara pukulan yang keras terdengar di telinganya Hoseok membuat Hoseok menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jungkook. Suara teriakan seulgi memanggil Jimin juga terdengar juga suara bariton Taehyung yang mengumpati sahabat terbaiknya.

Pergi kesisi pertengkaran. Jimin tergeletak menerima setiap pukulan dari Taehyung. Tak menghindar tak melawan. Jimin tau ia pantas mendapatkannya.

"Keparat, kenapa kau melakukan itu sialan?! Kau—"

Suara Taehyung tertahan menatap Jimin yang babak belur mencoba tersenyum. Jimin menghela nafas.

"Ia takkan mencintai ku Tae.. cintanya untuk orang lain"

"TAPI TIDAK DENGAN CARA MENJIJIKAN INI KAU MELEPASKANNYA!!"

Taehyung berteriak menatap tak percaya pada wajah babak belur Jimin. Nafas Taehyung terburu-buru. Sebuah tangan menarik pundak Taehyung menjauh dari Jimin. Seulgi wanita itu memeluk Jimin, dengan suara lembut bertanya keadaan Jimin.

INCEST

Malam tiba. Hoseok berada di kamarnya, tak menangis juga sedih, ia hanya bingung, kenapa? Kenapa Jimin melepaskannya?? Apa salahnya?? Apakah Jimin tidak lagi menyukai pria?

Suara pintu terbuka tak terdengar oleh Hoseok. Hoseok yang marah kembali menangis pelan meluapkan emosinya. Seokjin yang tadinya ingin menawari makan malam terdiam. Masuk kedalam kamar sang adik, memeluknya dari samping. Seokjin tau, tadi sepulang sekolah Hoseok di antar oleh Jungkook dan Jungkook menceritakan segalanya.

"Sst— sudahlah ayo makan. Hyung buat bimbimbap kesukaanmu"

Suara Seokjin sangat lembut membuat Hoseok nyaman. Hoseok menenggelamkan wajah ke dada bidang Seokjin, menggesekkan Surai hitamnya kedada tersebut. Kekehan keluar dari bibir Seokjin ketika mengetahui adiknya sedang mode manja.

"Eh Seokjin? Hoseok kenapa?"

Suara nyonya Jung terdengar dari depan pintu. Seokjin tak panik, mereka hanya pelukan. Seokjin menoleh sambil meletakan satu jarinya di depan mulut menandakan untuk tidak berisik.

"Putus cinta"

Nyonya Jung mengangguk maklum. Menutup pintu membiarkan dua anaknya berpelukan di atas ranjang.

"Hyung saranghae"

TBC

Siapa mau ngatain Jimin? Silahkan aja :3. Triple updatenya nanti malem ye.

Oh iya mau bilang, ini akun namanya Liona_Wolfy karena ada dua author, nah yang bikin cerita ini Wolfy bukan liona heh ☺️👍. But just call me Lim oke?

Btw di liona kesenengan anjim di sebut pas ada yang komen, setan satu ini...

Incest ❨END S¹❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang