5×5-11

500 58 6
                                    

Seokjin terdiam mendengar ucapan sang adik. Tanpa sadar Seokjin melepas pelukannya pada Hoseok,menatap terkejut pada wajah memerah sang adik.

"Y-ya nado"

"Tidak Hyung, bukan sebagai saudara"

Hoseok menatap Seokjin dalam. Bibirnya maju beberapa senti dengan tangan yang naik mengalung pada leher Seokjin. Bibir hati Hoseok dan bibir tebal Seokjin bertemu. Hoseok mengecup bibir Seokjin cukup lama lalu memundurkan kepalanya. Tatapan Hoseok sayu, pipi memerah sehabis menangis begitu kentara.

"Aku, Jung Hoseok mencintai kau Hyung. Bukan sebagai saudara tapi lebih"

Kupu-kupu terbang di perut Seokjin. Seokjin menatap tak percaya pada sang adik. Seokjin menangkup pipi sang adik, melumat bibir hati Hoseok dengan rakus yang di balas senang hati oleh Hoseok. Seokjin menurunkan tangannya ke pinggang Hoseok, menarik si kecil merapat kepadanya.

Seokjin tak peduli perasaanya salah atau tidak. Malam ini ia bertekad memiliki Hoseok untuk ia lindungi dan ia cintai seumur hidup. Tak akan ada yang menghalanginya bahkan sebuah hubungan saudara.

"Hoseok"

"Ya Hyung?"

"Jadilah pacarku?"

"Tentu"

Pembicaraan mereka berakhir dengan Seokjin yang memberikan kecupan kupu-kupu di seluruh wajah Hoseok. Keduanya saling menatap penuh cinta, setetes air mata turun dari mata Seokjin. Hoseok kembali mengecup bibir Seokjin.

Hari ini biarlah keluarga Jung makan hanya bertiga. Biarlah Hoseok dan Seokjin melupakan kesalahan mereka. Biarlah bulan bersinar cerah ikut bahagia akan bersatunya kedua insan. Biarlah angin malam bernyanyi menyebar berita bahagia.

INCEST

"Pagi baby"

Hoseok membuka mata menatap sumber suara. Di tatapnya Seokjin yang sedang memeluknya. Hoseok mengecup bibir Seokjin sekilas, memeluk tubuh yang lebih besar darinya itu erat. Hoseok sungguh bahagia sekarang, hatinya merasa lega telah jujur akan perasaanya.

"Bangunlah, kau harus sekolah"

Hoseok menggeleng ribut di dada Hoseok. Kepalanya mendongak dengan bibir mengerucut lucu. Hoseok mengeluarkan puppy eyes nya, menatap Seokjin memohon.

"Seokie tidak mau sekolah"

Seokjin tersenyum maklum, Hoseok pasti tak mau menemui Jimin untuk beberapa saat. Di usapnya pipi tembam berisi tersebut, wajah Seokjin mendekat ke leher Hoseok, menghirup rakus aroma tubuh Hoseok.

"Baiklah Hyung akan izin dulu ke guru mu"

"Eum. Hyung, ayo pergi mendaki"

TBC

Okee... Short update dulu ya~ besok tak kasih ahh Hyung lagi 🌚👍

Incest ❨END S¹❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang