5×2

666 73 31
                                    

Saya malas bikin judul..

"Ahh hyung~~"

Bibir Hoseok terus terbuka tanpa malu mengeluarkan desahan dan rengekan memanggil nama sang Hyung yang berada di bawahnya. Hoseok terus menggerakkan pinggulnya naik turun memijat keperkasaan milik yang lebih tua.

Seokjin menggeram merasakan penisnya di hisap sangat dalam oleh lubang surga Hoseok. Matanya tak lepas dari tubuh polos sang adik yang naik turun, tangannya berada di pinggang ramping Hoseok membantunya naik turun.

Seokjin menarik tubuh Hoseok sampai membungkuk, melumat bibir berbentuk hati itu rakus. Seokjin mendorong Hoseok, mengubah posisi menjadi ia yang memimpin. Pinggul Seokjin bergerak cepat tak memberi istirahat bagi lubang milik Hoseok. Bibir keduanya masih menyatu dengan mata yang saling menatap penuh cinta.

Tangan Hoseok mengalung indah di leher Seokjin. Mata Hoseok terpejam keenakan dengan setetes air mata keluar dari ujung matanya. Seokjin menjilat air mata tersebut, tersenyum manis merasakan penisnya semakin besar di lubang Hoseok.

"Eunghh nyah— hyungie"

Hoseok merengek sambil mengeluarkan putihnya. Seokjin mundur mengeluarkan keperkasaannya, berpindah posisi kesamping Hoseok, mengarahkan penisnya ke mulu terbuka milik sang adik. Seokjin menggeram sembari klimas tepat di atas bibir Hoseok.

Keduanya terengah-engah saling menatap dengan penuh cinta sampai perut keduanya berbunyi. Hoseok tertawa pelan, merentangkan tangan meminta di gendong oleh Seokjin.

"Yaaa ayo makan"

INCEST

Keduanya makan bersama, satu piring, satu kursi. Ya Hoseok berada di pangkuan Seokjin, satu tangan menyuap pada mulutnya dan mulut Seokjin sedangkan satu tangan lagi bermain di penis besar milik Seokjin.

Seokjin menenggelamkan wajahnya ke leher Hoseok setelah menelan suapan terakhir. Menjilat, menghirup, mengigit kecil Tampa membuat tanda.

Seokjin memundurkan kursinya, membuat Hoseok menungging di meja makan. Menampar bokong tembam tersebut dengan tanganya, Seokjin meremas gemas kedua bongkahan bokong Hoseok.

Hoseok dengan nakal menggoyangkan bokongnya ke kanan kiri sembari mengedutkan lubangnya menggoda Seokjin. Hoseok mendongak mencoba menatap Seokjin, lidahnya keluar bergerak kekanan kiri menikmati wajah Seokjin yang memerah menahan nafsu.

Seokjin yang melihat godaan Hoseok langsung memasukan penis besarnya membuat Hoseok berteriak pelan. Hoseok memejam dan membuka matanya berkali-kali menikmati bagaimana penis yang lebih tua masuk dan keluar sangat kasar tapi juga enak.

"Ohh ahh Hyung terlalu— ahh dalam"

Hoseok tak bohong hanya untuk membuat Seokjin senang, sungguh ia merasakan penis Seokjin di perutnya sekarang. Jika kita punya kamera di bawah perut Hoseok mungkin kita akan melihat bagaiman penis Seokjin masuk menusuk bagian terdalam Hoseok.

Seokjin terus mendorong pinggulnya menikmati lubang sang adik yang terus memijat keperkasaannya. Seokjin membungkuk, menghisap aroma vanila milik sang adik dengan rakus bagai tak ada hari esok.

Keduanya sampai keputih dengan Seokjin yang hampir lupa mengeluarkan penisnya dari lubang Hoseok. Hoseok terengah-engah, tubuhnya hampir jatuh kelantai yang untungnya di tangkap oleh Seokjin.

Seokjin menggendong Hoseok bridal style. Mengecup kedua pipi gembil Hoseok sambil mengumumkan kata cinta yang membuat Hoseok memerah. Setetes air mata keluar dari ujung mata Seokjin Tampa Hoseok ketahui.

Malam itu cukup malam yang tau bagaimana Seokjin menatap Hoseok penuh cinta juga menangis tersiksa Tampa suara. Memeluk sang adik yang sangat ia cintai, membiarkan sang adik mendengar degup jantungnya. Malam itu cukup bulan lah yang menjadi saksi bagaimana dua insan itu menyiksa hatinya dengan kalimat "saudara".

Yah.. selamat malam.

TBC

Tau gak? Aing tadi pas ngetik typo dari Seokjin ke Taehyung dua kali :D. Terus terus, pas nulis akhirannya nangis anjeng! Kek kek beneran ngbayangin Seokjin sama Hoseok saudaraan sampe gak bisa saling cinta. Nangis banget sial.. hibur dong:')

Incest ❨END S¹❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang