Setahun berlalu, Hoseok tak lagi menjumpai Jimin di sekolah, kabar terbaru si park itu pindah ke aussie menempuh pendidikan disana. Hoseok dan Seokjin semakin mencintai, sesekali mencuri kesempatan saat orang tua mereka dan dowoon sedang pergi, kadang kala mereka juga saling membagi kenikmatan dengan Hoseok yang semakin binal.
Hari ini hari kelulusan Hoseok. Hoseok tersenyum manis di depan kamera sembari merangkul Taehyung dan Jungkook. Seharian ini mereka bersenang-senang merayakan kelulusan, tebak siapa yang mendapat peringkat pertama di seluruh angkatan, iyap! Bukan mereka anak sebelah:).
Hoseok duduk di bangku yang ada di sekitar, memegangi kepalanya merasa pusing yang melanda. Perut Hoseok berputar meronta minta untuk mengeluarkan sesuatu. Hoseok menatap ke kanan dan kiri mencari keberadaan Taehyung yang tadi katanya mau beli minum, dan Jungkook yang membeli Corndog.
Nafas Hoseok memburu merasakan keringat dingin mulai muncul. Hoseok lari ke kamar mandi, memasuki salah satu bilik paling pojok lalu mengeluarkan seluruh isi perutnya. Suara ringisan keluar dari bibir hati milik Hoseok.
Hoseok membasuh sisanya, keluar dari bilik kamar mandi dan membersihkan wajahnya. Hoseok menatap kaca di hadapannya, memiringkan kepala ketika merasakan wajahnya pucat. Hoseok memegang perutnya merasakan sensasi aneh, berkedip-kedip lucu sambil memiringkan kepala menatap perutnya.
"Aish tak mungkin!"
Hoseok menggelengkan kepalanya ketika mengingat kejadian sebulan lalu dimana ia berada di bawah kukungan Seokjin, mendesah lepas memuji keperkasaan Seokjin yang ada di dalamnya. Malam itu, Seokjin lupa dan mengeluarkan benihnya di dalam Hoseok. Mereka berdua mencoba tenang, Hoseok tak mungkin semudah itu hamil. Iyakan?
INCEST
"Aku pu—"
Hoseok berlari masuk ke dalam rumah melewati Dowoon dan sang ayah yang sedang menonton televisi. Keduanya terdia terkejut, saling menatap bagai bertanya 'apa tadi?'.
Hoseok masuk dengan cepat ke kamar mandi, menunduk di depan kloset memuntahkan kembali isi perutnya. Mata Hoseok berkaca merasakan perutnya berputar. Hoseok memegangi perutnya, meremat bajunya kuat. Pikiran nya bercampur aduk, apakah dia sakit? Atau— ah tidak mungkin itu hanya sekali. Tidak Hoseok jangan pikirkan itu.
"Hoseok? Sayang? Kau tak apa?"
Suara sang ibu menyadarkan Hoseok dari lamunannya. Hoseok mendongak menatap ibunya, wajahnya meringis merasakan perutnya tak henti berputar. Hoseok bangkit di bantu sang ibu, berjalan ke wastat untuk mencuci wajahnya.
"Kenapa sayang? Ingin ke dokter?"
Hoseok menggeleng cepat, ia takut dengan hasilnya nanti. Jantung Hoseok berdegup cepat, keringat dingin muncul. Hoseok bisa membayangkan wajah kecewa ibunya, juga wajah marah ayahnya. Sekali lagi Hoseok menggeleng meyakini dirinya kalau ia sakit. Ya Hoseok hanya sakit, tak mungkin hal lain. Ya pasti.
INCEST
Seokjin masuk ke rumah dengan lemas, berjalan melewati ruang tamu dan langsung berjalan ke dapur setelah meletakan tas nya. Seokjin tersenyum melihat makanan di hadapannya. Ia dengan semangat duduk di samping Hoseok, mengambil sumpit juga nasi ingin cepat makan.
"Eh Seokjin? Bagaimana harimu?"
Tuan Jung bertanya sambil meletakan lauk di piring Seokjin. Seokjin berucap lembut menceritakan bagaimana ia melewati sidang hari ini. Sebentar lagi Seokjin akan lulus, dan kemungkinan besar akan menjadi penerus perusahaan Jung. Walau ia bukan anak kandung tuan Jung tapi dengan yakin tuan Jung mempercayai keponakannya tersebut. Bahkan lebih percaya pada Seokjin dari pada Dowoon yang sering minta duit dengan alasan Hoseok yang minta, padahal Hoseok kan gak doyan duit:( doyannya Seokjin, eh—.
"Wah keren, kau lulus lebih cepat."
"Hey aku juga sebentar lagi akan menjalankan sidang dan akan menjadi designer terkenal"
Dowoon membalas sang ayah dengan bangga. Semuanya tertawa kecuali Hoseok yang menatap tak selera pada makanan di hadapannya. Wajah Hoseok berubah memerah, salah satu tangannya turun mengelus perutnya. Aroma bawang yang di buat sang ibu sangat tajam membuatnya mual. Hoseok berusaha menahan rasa mualnya sekuat mungkin.
"Hoseok ada apa?"
Nyonya Jung menyadari perubahan si bungsu. Hoseok menggeleng sambil menghela nafas mencoba menahan mualnya. Seokjin menatap Hoseok khawatir, tangannya naik mengelus kepala sang adik.
Brak
Hoseok bangkit dan langsung berlari ke kamar mandi kembali memuntahkan isi perutnya yang bahkan tak terisi. Sudah tiga kali Hoseok begini, nyonya Jung sangat khawatir dan mengikuti sang anak bungsu. Nyonya Jung ikut berjongkok, mengusap pundak sang anak dengan lembut menunjukan aura khawatir.
"Kita ke dokter tak ada penolakan"
TBC
Hamil gak? Hamil gak? Hamil— gak yaaa~?
KAMU SEDANG MEMBACA
Incest ❨END S¹❩
Fanfic╰── ➤ bxb┊Seokjin x Hoseok ✎↷: Hubungan terlarang di antara Hoseok dan Seokjin started: [ 06/Oktober/2021 ] Ending : [ 07/January/2022 ]