3-4×1

1.5K 126 15
                                    

Sore hari yang tenang, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun menatap dua buah Gucci berukuran sedang di hadapannya. Tatapan kosong, serta wajah pucat menghiasi wajah tampannya. Seokjin -anak tersebut terdiam di hadapan dua buah Gucci di hadapannya, masih tak percaya kedua orang tuanya mati karna kecelakaan mobil di tol.

Seluruh kerumunan keluarga telah pergi meninggalkan Seokjin sendiri kesepian, Tampa suara, Tampa suara tangisan atau teriakan meraung memanggil kedua orang tuanya. Seokjin cukup dewasa untuk tau itu semua sia-sia, orang tuanya takkan kembali.

Tepukan di pundak Seokjin membuatnya menoleh mendapati seorang wanita manis dengan senyuman tulus ala seorang ibu. Bibi Jung, adik dari ayahnya yang sekarang telah menikah dan memiliki dua anak. Bibi Jung memeluknya sayang, menepuk pundak lebar milik sang keponakan, menyalurkan hangat. Setetes air mata turun Tampa Seokjin ketahui, sentuhan lembut milik bibi Jung berhasil melepaskan air matanya. Perlahan isakan terdengar dari bibir tebal mikik Seokjin. Bibi Jung ikut menangis merasakan kesedihan keponakannya.

Hujan turun merendam suara isakan Seokjin. Langit orange berubah menjadi abu-abu menutupi indahnya matahari tenggelam. Bumi pun ikut merasakan kesedihan Seokjin dan menutupinya agar orang lain tak tau lemahnya ia.

INCEST

Malam hari di rumah keluarga Jung. Tuan Jung sang kepala keluarga sedang berkutat di dapur membuat makanan untuk keluarganya. Istrinya sedang pergi ke pemakaman kakak iparnya membuat ia harus menjaga kedua monster kesayangannya.

"APPA!!! NOONA MENGAMBIL REMOTE NYA!!"

Teriakan si bungsu terdengar di lanjut teriakan si sulung. Tuan Jung terkekeh pelan, mengangkat makanan dan meletakannya ke meja makan, mencuci tangannya dan pergi ke ruang tamu, melihat kedua anaknya sedang saling tatap, petir imagine muncul di antara kedua anak tersebut membuat tuan Jung tertawa.

Tangan panjang milik tuan Jung mengelus kepala milik si bungsu. Hoseok -anak termuda keluarga Jung menatap sang ayang dengan mata bulat nya. Mengadu tentang bagaimana kakaknya mengambil remote saat ia sedang menonton kartun favoritnya yang di balas pembelaan dari orang yang di tuduh.

"Eomma pulang"

Suara lembut seorang wanita menghentikan pertengkaran kedua Jung bersaudara tersebut. Wanita tersebut nyonya Jung tersenyum menghampiri mereka di ruang tamu. Tuang Jung menghampiri istrinya dan memeluk wanita cantik tersebut.

"Aku membawa keluarga baru"

Nyonya Jung berbicara sembari menarik Seokjin. Seokjin tersenyum kikuk kepada keluarga Jung, merasa gugup luar biasa. Di perhatikannya satu persatu wajah keluarga Jung. Sang ayah yang tegas, anak perempuan yang cantik. Seokjin terus memperhatikan sampai berhenti pada seseorang, pria kecil yang lucu dan manis, menatapnya dengan tatapan berbinar yang lucu. Degupan jantung terdengar di telinga Seokjin, tangannya perlahan Naik ke dada memegang area kiri. Degupan itu sangat kuat, Seokjin menunduk berusaha menetralkan jantungnya.

"Eum siapa?"

Pria kecil itu bertanya melenyapkan hening di antara mereka. Nyonya Jung memeluk pundak Seokjin, tersenyum manis menyuruh Seokjin memperkenalkan diri.

"A-aku Kim Seokjin,"

Seokjin membungkuk sopan, tersenyum menatap pria kecil itu lagi. Pipi tembam dan mata bulat benar-benar mencuri hati Seokjin.

"Saya taeseok, ini anak saya Jung Dowoon dan Jung Hoseok. Kau bisa memanggil yang itu Dowoon Noona. Dan hoseok, panggil Seokjin dengan sebutan Hyung oke?"

Hoseok mengangguk, berlari kencang menuju Seokjin dan memeluknya. Senyuman hati muncul di wajah si kecil membuat perut Seokjin merasakan kupu-kupu. Tangan Seokjin naik mengelus rambut halus milik si manis.

"Nah Seokjin, sekarang panggil bibi eomma dan paman Appa. Selamat datang di keluarga ini!"

TBC

Incest ❨END S¹❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang