Incest ❨END S¹❩

10+5×2

Seokjin tersenyum bahagia, sangat bahagia sampai Chanyeol takut modelnya ini gila. Chanyeol mendekat ke arah Seokjin, mengusap pundak si model yang hampir sebulan berkerja dengannya. Seokjin sangat hebat, dalam waktu kurang dari sebulan dia sudah meningkatkan keuntungan perusahaan sampai 25%. Dan bahkan brand brand ternama mulai berebut mendapatkan Seokjin sebagai brand ambassador mereka.

Seokjin menoleh menatap CEO CLBK (Change Life Before K.o) yang berada di belakangnya. Membungkuk tanda hormat ke arah seseorang yang telah membantunya beberapa Minggu terakhir. Seokjin tersenyum manis, memeluk Chanyeol dan mengucapkan banyak terimakasih.

"Hyung aku di panggil oleh ayahku di suruh menjemput kasihku"

"Sok puitis kamu jin"

Chanyeol menatap jijik ke arah Seokjin yang menyengir polos. Tiga Minggu bersama Seokjin, menjadikan pundaknya sandaran, dan membangun semangat kuat bagi Seokjin yang sudah ia anggap adik. Dua hari yang lalu, Chanyeol menemukan Seokjin seperti merenung di dapur apartemennya. Chanyeol mencoba membuat Seokjin berbicara, dan berakhir mendapatkan informasi bahwa model barunya menjalin hubungan dengan sang adik sepupu bahkan sudah menghamilinya.

"Yah, tapi Seokjin.. usahakan sembunyikan ini dari media. Aku tak melarang mu untuk berhubungan dengan siapapun itu. Tapi yang seperi kau ceritakan, dia sedang hamil dan aku tau orang hamil sangat sensitif. Kau masih baru, para fans akan berfikir kau seorang lajang bukan seorang calon ayah. Apalagi hubungan kalian yang—"

Chanyeol terdiam sebentar menatap Seokjin dengan takut. Seokjin mengangguk sambil tersenyum mengisyaratkan bahwa tak apa.

"Yah mungkin beberapa fans bahkan media akan berkata buruk... Aku hanya takut kau malah gagal jadi calon ayah nanti. Jadi, usahakan sembunyikan ini dulu sampai kau sudah jelas menikah dengannya dan kami akan mengkonfirmasikan juga dengan sebisa mungkin menyembunyikan fakta kau dan dia adalah sepupu"

"Terima kasih Hyung.."

INCEST

Jam makan siang telah usai. Seokjin dengan segera merapihkan pakaiannya, mengatur penampilannya di hadapan cermin. Seokjin menatap bayangannya di cermin tersebut, tersenyum sebaik mungkin sambil menarik nafas dalam.

"Baiklah Seokjin. Kau bisa!"

Seokjin berjalan keluar apartemennya dan langsung masuk ke taxi yang sudah ia pesan. Seokjin menatap ke arah handphonenya mencari beberapa informasi.

(Demi kelanjutan cerita Lim bakal bikin pernikahan sesama sepupu legal di Korea. Gak tau aslinya ya...)

Seokjin tersenyum ketika mengetahui pernikahan sesama sepupu sudah legal di Korea. Akan tetapi persentase pernikahan tersebut sangat sedikit, kurang dari 1%. Seokjin menghela nafas, tentu saja legal di negara tapi pasti aneh di pandangan masyarakat sekitar.

Sebuah pandangan masa depan muncul di kepala Seokjin. Ia membayangkan kekasih manisnya sedang memasak dengan apron merah muda yang tak terikat karena perutnya yang membesar. Pipi Hoseok pasti benar-benar bulat juga mungkin tubuhnya akan semakin empuk, berisi, dan semoquè.

Semburat merah muncul sekilas ketika bayangan mesum tiba-tiba muncul di otaknya. Desahan Hoseok pasti menggemaskan, apalagi tubuhnya akan lebih berisi. Seokjin bisa memasuki Hoseok dengan lembut sambil mengelus perut besar si manis, mungkin juga sang anak akan bahagia di temui oleh dirinya.

Seokjin menggeleng menyadarkan diri dari halusinasinya sebelum sesuatu terbangun dan mungkin akan menyusahkan. Supir taxi menoleh kebelakang memberi tahu Seokjin bahwa mereka sudah sampai. Seokjin turun dari taxi tersebut sambil tersenyum, berucap terimakasih pada sang supir dan berjalan dengan tegas masuk ke rumah keluarga Jung.

"Permis—"

"SEOKJIN!! CEPAT!! BAWA HOSEOK KERUMAH SAKIT!!"

Tuan Jung berlari sambil membopong tubuh anak bungsunya. Seokjin terdiam masih memproses sampai sebuah pukulan 'sayang' di berikan Dowoon.

"BODOH!! HIDUPKAN MOBIL DAN CEPAT KE RUMAH SAKIT!!"

Njing ngamuk...

TBC

Wayoloh....
Kalo gak ada yang komen Hoseok meninggoy terus ini cerita endingnya sad. (-_-メ)