Kota Pulau Rintis dilanda wabah mengerikan disaat hujan sedang berlangsung. Banyak mayat bergelimpangan di seluruh Kota Pulau Rintis. Orang dewasa, lansia, bahkan anak-anak sekalipun turut menjadi korban dari wabah mengerikan yang melanda Kota Pulau Rintis.
Akan tetapi, ada beberapa warga Kota Pulau Rintis yang berhasil selamat dari wabah bakteri yang sedang menyerang Kota Pulau Rintis. Mereka berada di dalam rumah, gedung, sekolah, tempat ibadah, rumah sakit dan berbagai tempat lainnya yang bisa dijadikan tempat perlindungan untuk menghindari hujan pembawa bakteri mematikan.
Namun, lain halnya dengan di rumah Keluarga Fusion yang sedang diserang oleh sekawanan orang bertopeng ski. Terlihat Glacier, Magma dan Sori sedang disandera oleh para penjahat itu. Mereka bertiga menangis ketakutan dan kedua tangan mereka diikat dengan tali tambang. Mulut mereka pun diberi lakban agar tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaan mereka di dalam rumah Keluarga Fusion.
"Huhuhuhuhu....." tangis Glacier, Magma dan Sori.
"Ada apa...? Kenapa kalian menangis? Apa kalian takut?" tanya seorang penjahat yang telah menangkap ketiga Adik dari Frostfire tersebut.
Penjahat itu membuka lakban yang menempel di mulut mereka bertiga. Glacier, Magma dan Sori berteriak histeris saat mulut mereka dibuka secara paksa oleh penjahat tersebut.
"LEPASKAN KAMI!! APA YANG INGIN KALIAN LAKUKAN PADA KAMI?!!" teriak Glacier.
"Kami akan membawa kalian ke suatu tempat dimana Kakak kalian si Frostfire itu tidak bisa menemukan kalian! Oh ya? Aku tahu kalau dia masih punya satu Adik lagi. Dia pasti ada di kantor polisi".
"Jangan!! Jangan apa-apakan Kak Supra!!" khawatir Sori dengan Kakak kesayangannya, Supra.
"Tenang saja! Aku tidak akan melukai Supra! Kalian! Bawa Glacier, Magma dan Sori masuk ke dalam mobil! Kita akan pergi dari sini!".
"Baik, Bos!".
"TIDAK!! TOLONG!! TOLONG KAMI...!! KAK FROSTFIRE!! TOOOLLLOOONNNGGG.....!!" teriak Glacier, Magma dan Sori.
"Kakak kalian itu tidak akan bisa sampai kesini! Ayo bawa mereka!".
Para penjahat bertopeng ski itu menggelandang Glacier, Magma dan Sori menuju ke dalam mobil mereka berwarna hitam dan berjenis Jeep. Sebelum dibawa masuk ke dalam mobil, Glacier, Magma dan Sori dimasukkan ke dalam kantong plastik besar agar terhindar dari guyuran hujan yang masih melanda Kota Pulau Rintis. Para penjahat mengenakan APD untuk melindungi diri mereka dari hujan yang membawa bakteri mematikan.
"TIDAK!! LEPASKAN KAMI...!!".
"Diam!! Jangan banyak omong!!" kasar salah satu penjahat itu.
Brrrmmm..... Brrrrrmmmmm.....
Mobil mereka pun meninggalkan rumah Keluarga Fusion dengan membawa Glacier, Magma dan Sori. Tersisa satu orang yang berada di dalam rumah. Orang itu sangat ketakutan dan tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat Glacier, Magma dan Sori diculik oleh para penjahat bertopeng ski tersebut.
"Hiks... Hiks... Hiks... Maafkan aku, Kak Glacier! Kak Magma! Sori! Aku tidak bisa menolong kalian karena aku takut! Aku takut sekali! Hiks... Hiks..." tangis Riko yang bersembunyi di bawah kursi ruang tamu dan lolos dari para penjahat tersebut.
|•°•|
Frostfire POV
Di Kota Pulau RintisKami akhirnya sampai di Kota Pulau Rintis pada jam 6 sore menjelang malam. Betapa kagetnya kami semua yang berada di dalam mobil karena melihat mayat-mayat bergelimpangan di jalan raya dan seluruh tempat di Kota Pulau Rintis. Ternyata bukan hanya Johor saja yang mengalami hal seperti ini. Tetapi juga kota tempat tinggalku!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vengeance 2 (✔)
Action🅲🅾🅼🅿🅻🅴🆃🅴🅳 (Sequel dari Buku "My Vengeance (Boboiboy Frostfire)") Sudah 3 tahun lamanya, Frostfire Fusion mengasingkan diri di Kamp Kinabalu atas kejahatan yang telah ia lakukan dan divonis "bebas bersyarat" oleh hakim militer. Frostfire ber...