"Supra?".
"Ada apa, Dimas?".
"Lihatlah disana!".
Supra dan Dimas berada di jembatan besar yang membentang di sungai besar. Mereka sedang menyemprotkan desinfektan di jembatan yang masih terkontaminasi air hujan pembawa bakteri Rubulus Bacteria.
Namun, kegiatan mereka terhenti karena ada dua orang yang sedang berlari dan keluar dari terowongan kereta bawah tanah yang berada tidak jauh dari lokasi Supra dan Dimas.
"SUPRA!!".
"Eh?! Hali?!".
Dua orang itu adalah Halilintar dan Lili yang keluar dari terowongan kereta bawah tanah itu. Tampak Halilintar menggendong Lili yang sedang terluka dan membutuhkan pertolongan secepatnya. Supra dan Dimas langsung menghampiri Halilintar dan Lili yang sedang dikejar oleh pemuda bertopeng kelinci itu.
"Hali?! Apa yang terjadi?! Siapa perempuan ini?!" tanya Supra khawatir melihat perempuan yang digendong oleh Halilintar dalam keadaan terluka.
"Nanti saja kita bicarakan itu! Sekarang kita harus membawa Lili ke rumah sakit!".
"Jadi nana perempuan ini Lili ya? Baiklah! Ikut kami!" ajak Dimas.
Mereka berempat masuk ke dalam mobil polisi dan akan dibawa ke rumah sakit. Dimas akan mengemudikan mobilnya, namun......
DOR
"AAARRRGGGHHH......".
"DIMAS!!" panik Supra melihat rekannya tertembak oleh sosok pemuda bertopeng kelinci. Pemuda itu tiba-tiba berada di depan mobil Dimas dan menembakki pengemudi mobil tersebut.
"Itu The Rabbid!!" teriak Halilintar dan Lili.
"The Rabbid?!". Bertambah panik Supra karena ia mengetahui sosok pemuda bertopeng kelinci itu yang ternyata adalah The Rabbid.
"Aaarrrkkk... Sakitnya...!" ringis Dimas melihat perutnya tertembak oleh sosok berpistol itu.
The Rabbid pun membuka paksa mobil polisi itu dan mengacungkan pistolnya kearah Halilintar, Lili dan Supra. "Keluar dari mobil!! CEPAT!!".
Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Halilintar, Lili dan Supra selain menuruti perkataan Pemuda bertopeng kelinci itu. Mereka bertiga keluar dari mobil sambil mengangkat kedua tangan. Lili digendong oleh Halilintar dan masih dalam keadaan terluka walaupun lukanya telah ditutupi oleh jaket milik Halilintar.
"Serahkan Chip itu!!".
"Tidak, Hali! Jangan serahkan Chip itu!" kata Lili.
"Chip? Tunggu dulu! Maksudmu Chip untuk menghentikan Proyek Death Rain?!" tanya Supra kepada Lili.
"Iya, Supra! Chip itulah yang akan menyelamatkan kita semua! Aku mohon! Jangan biarkan Chip itu jatuh ke tangan dia!".
"Tenang saja, Lili! Aku tidak akan menyerahkan Chip itu padanya!" ujar Halilintar.
"Oh...? Tidak mau menyerahkan Chip itu? Baiklah!".

KAMU SEDANG MEMBACA
My Vengeance 2 (✔)
Acción🅲🅾🅼🅿🅻🅴🆃🅴🅳 (Sequel dari Buku "My Vengeance (Boboiboy Frostfire)") Sudah 3 tahun lamanya, Frostfire Fusion mengasingkan diri di Kamp Kinabalu atas kejahatan yang telah ia lakukan dan divonis "bebas bersyarat" oleh hakim militer. Frostfire ber...